Kamis, 28 April 2011

MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM

Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai pusat kebudayaan islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin. Masa dulu pendidikan hanya sebagai jawaban terhadap rintangan dan pola budaya yang berkembang dari bangsa yang baru memeluk agama islam. Tapi sekarang terus merupakan jawaban tiap tantangan kemajuan budaya islam itu sendiri yang berjalan pesat. Ada dua faktor yang mempengaruhi kebudayan , yaitu ; Faktor Interen, yaitu yang dibawa dari ajaran islam itu sendiri dan Faktor Exsteren, yaitu yang dibawa dari luar ajaran islam.

1. Berkembangnya Lembaga Pendidikan Islam
Pendidikan adalah sesuatu yang esinsial bagi manusia. Manusia bisa menghadapi alam semesta demi mempertahankan hidupnya agar tetap survive melalui pendidikan. Karena pentingnya pendidikan, islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam doktrinnya. Untuk mencapai tujuan pendidikan, diperlukan prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip-prinsip yang mendasari tujuan pendidikan Islam adalah prinsip universal (menyeluruh), keseimbangan dan kesederhanaan, kejelasan, realisme dan realisasi, serta dinamisme. Adapun prinsip-prinsip yang mendasari prinsip kurikulum pendidikan Islam itu adalah prinsip ruh Islamiyah, universal, kesesuaian dengan perkembangan psikologi anak dan prinsip memperhatikan lingkungan sosial.
2. Prinsip yang mendasari metode pendidikan Islam adalah prinsip kesesuaian dengan psikologi anak, menjaga tujuan pelajaran, memelihara tahap kematangan dan prinsip partisipasi praktikal. Sedangkan prinsip-prinsip yang mendasari murid dan guru dalam pendidikan Islam adalah prinsip humanistik, prinsip egaliter dan prinsip demokratis.
3. Prinsip-prinsip yang mendasari lingkungan pendidikan Islam secara umum adalah adanya integrasi anak terhadap lingkungan sehingga dia merasakan bahwa dirinya bagian dari lingkungan. Sedangkan prinsip-prinsip yang mendasari evaluasi pendidikan Islam adalah prinsip objektivitas, keadilan, kejujuran dan prinsip keterbukaan.

Sebelum timbulnya sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia islam sebenarnya telah berkembang lembag-lembaga pendidikan islam yang bersifat nonformal.
Diantara pendidikan islam yang bersifat nonformal tersebut adalah :
a. Kutab sebagai lembaga pendidikan dasar
Kutab atau maktab berasal dari kata dasar kutaba yang berarti menulis atau tempat belajar menulis. Sebelum datangnya islam kutab telah ada di negri arab, walaupun belum banyak dikenal, diantara penduduk mekkah yang mula-mula belajar huruf arab ialah Sufyan Ibnu Umayah Ibnu Abdu Syams dan Abu Qhais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhro Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di negri hira.
Sewaktu agama islam diturunkan Allah sudah ada diantara sahabat yang pandai menulis dan membaca. Kemudian tulis baca itu mendapat tempat dan dorongan yang kuat dalam islam, sehingga berkembang sangat luas dalam kalangan umut islam. Ayat al-quran yang pertama diturunkan telah memerintahkan untuk membaca dan membarikan gambaran bahwa membaca dan menulis merupakan sarana utama dalam pengambangan ilmu pengetahuan dalam pandangan islam.

b. Pendidikan rendah di istana
Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para pejabat adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyiapkan anak didik agar mampu menyiapkan tugas-tugasnya kelak setelah ia dewasa. Atas pemikiran tersebut Khalifah dan keluarganya serta para pembasar istana lainya berusaha menyiapkan agar anak-anaknya sejak kecil sudah diperkenalkan dengan lingkungan dan tugas-tugas yang akan diembannya nanti.
Pendidikan anak-anak di istana berbeda dangan pendidikan anak-anak di kutab pada umumnya. Di istana para orang tua murid (para pejabat istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut selaras dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki oleh orang tuanya.
Contoh dari rencana pelajaran dan petunjuk-petunjuk yang dikemukakan oleh para pembesar istana kepada pendidik anak-anaknya agar dijadikan pedoman sebagai berikut ;
• Berkata Amru Ibnu Utbah kepada pendidik putranya ; “kerjamu yang pertama untuk memperbaiki putra-putriku ialah memperbaiki dirimu sendiri karena mata mereka selalu tertuju kepadamu.
• Harun Al-Rasyid telah mengajukan rencana pelajaran bagi putranya (Al-Amin) dengan mengatakan sebagai berikut ; ”hai Ahmar sesungguhnya Amirul Mu’minin telah memberikan kepadamu buat hatinya, maka jadikanlah tanganmu terbuka kepadanya dan ketaatannya kepadamu wajib”.
c. Toko-toko kitab
Pada permulaannya masa Daulah Bani Abasiyah dimana ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam sudah tumbuh dan berkembang dan diikuti oleh penulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, maka berdirilah toko-toko kitab. Pada mulanya toko-toko kitab tersebut berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab yang telah ditulis dengan berbagai macam ilmu pengatahuan yang berkembang pada masa itu. Dengan demikian toko-toko kitab tersebut telah berkembang fungsinya bukan hanya sebagai tempat berjual-beli kitab saja, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya para ulama, pujangga dan ahli-ahli ilmu pengetahuan lainnya untuk berdiskusi, berdebat dan bertukar pikiran dalam berbagai masalah ilmiah.

d. Rumah-rumah para ulama ahli ilmu pengetahuan
Walaupun sebenarnya rumah bukanlah tempat yang baik untuk tempat memberikan pelajaran namun pada zaman kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayan islam, banyak juga rumah-rumah para ulama dan para ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Diantara rumah para ulama terkenal yang menjadi tempat memberikan pelajaran adalah rumah Ibnu Sinah, Al-Ghazali, Ali Ibnu Muhammad Al-Fasihi, Yakub Ibnu Kilis, wazir Khalifah Al-Aziz Billah Al-Fatimy dan lainnya. Dan Ahmad Syalab mengemukakan bahwa, dipergunakannya rumah-rumah tersebut adalah karena terpaksa dalam keadaan dalurat. Contoh rumah Al-Ghazali berhenti mengajar karena ingin menjalankan kehidupan sufi.

e. Majelis
Dalam majelis adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah-khalifah untuk membahas dalam bebagai macam ilmu pengetahuan. Majelis ini dimulai pada masa khalifah Al-Rasyidin yang biasa memberi ketua-ketua dan diskusi dengan para sahabat untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa itu. Pada masa Harun Al-Rasyid (170-193H) majelis sastra ini mengalami kemajuan yang luar biasa karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengatahuan dan juga cerdas sehingga khalifah aktif didalamnya. Disamping itu dunia islam juga diwarnai dengan perkembangan dan negara aman tenang dalam masa pembaharuan.

f. Badi’ah (padang pasir desa tempat tinggal Padwi)
Sejak berkembang kuatnya islam dan bahasa arab digunakan sebagai bahasa pengantar sejak berkembangnya umat islam. Maka bahasa arab cendrung kehilangan keasliannya. Disamping itu di badi’ah berdiri ribat-ribat atau zawiyah yang merupakan pusat kegiatan dari ahli sufi . Disanalah para sufi mengembangkan metode khusus dalam mencapi ma’rifat, suatu tingkat ilmu pengetahuan yang paling tinggi tingkatannya.

g. Rumah sakit
Pada zaman jayanya kemajuan dan kebudayaan islam dalam rangka menyebarkan ajaran islam banyak didirikannya rumah sakit oleh khalifah dan para pembesar-pembesar negara. Rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai tempat merawat, tetapi juga menjadi tempat mendidik. Tenaga-tenaga yang berhubungan dengan perawat dan pengobat mereka menjadikan penelitian, percobaan dalam bidang kedokteran dan obat-obatan.

h. Perpustakaan
Pada zaman perkembangan ilmu pengatahuan dan kebudayaan islam, buku mempunyai nilai yang sangat tinggi. Buku digunakan sebagi sumber informasi, berbagi macam ilmu pengetahuan yang ada dan telah dikembangkan oleh para ahlinya. Disamping itu perkembangan perpustakaan yang bersifat umum yang diselenggarakan oleh pemerintah atau wakaf dari ulama sarjana di baitul Baghdad yang didirikan oleh khalifah harun Al-Arasyid adalah merupakan suatu contoh dari perpustakaan islam yang lengkap yang berisi ilmu-ilmu agama islam dan berbagai macam ilmu pengetahuan.

i. Masjid
Masjid dalam dunia islam sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan yang pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan tuhan juga sebagai tempat lembaga pendidikan dan juga tempat berkumpulnya umat muslim.
2. Sistem Pendidikan Di Sekolah-Sekolah
Timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah adalah merupakan pengembangan semata-mata dari system pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid-masjid yang sejak awal telah berkembang dan telah dilengkapi dengan sarana-sarana untuk mempelancar pendidikan dan pengajaran didalamnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah diluar masjid adalah :
• Khalakah-khalakah (langkaran) untuk mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang didalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai, sering satu sama lain saling mengganggu disamping mengganggu orang yang beribadah ke masjid.
• Dengan berkembang luasnya ilmu pengetahuan baik mengenai agama maupun umum maka semakin banyak diperlukannya khalakah (langkaran-lingkaran pengajaran) yang tidak mungkin keseluruhan tertompang dalam ruang masjid.

3. Puncak Kemajuan Ilmu Dan Kebudayaan Agama Islam
Sebagai mana telah dikemukakan bahwa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebudayan islam adalah sebagai akibat dari berpadunya unsur-unsur pembawaan ajaran islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar. Dalam bidang filsafat ketuhanan atau teologi, perkembangan ilmu kalam dengan berbagai macam pola pikiran, timbullah pula berbagai macam aliran dalam ilmu kalam yang mempunyai pola pemikiran yang bersifat memedukan pola fikir rasional sebagai mana yang tampak pada aliran matu radio. Disamping aliran teologi biasa mempunyai corak khusus sebagaimana yang dikembangkan oleh golongan syi’ah. Semua aliran fikiran tersebut selalu berusaha untuk saling berebut dan mendapatkan dukungan dari pemeritah dan filsafat ilmiah yang berasal dari luar islam mendapatkan tempat dalam dunia islam.
Henri Marginon dan David telah mendaftarkan cabang ilmu pengetahuan yeng telah dikembangkan sebagai hasil perkembangan fikiran yang ilmiah dikalangan kaum muslimin pada masa jayanya. Yang kemudian berangsur-angsur berpindah kedunia barat adalah sebagai berikut ;
• Dalam bidang matematika,telah dikembangkan oleh para sarjana muslim berbagai macam ilmu pengetahuan,seperti teori ilmu bilangan, aljabar, geometrid dan trigonometri.
• Dalam bidang fisika, mereka telah berhasil mengembangkan ilmu mekanik dan optika.
• Dalam bidang kimia, telah berkembangnya ilmu kimia
• Dalam bidang astronomi, kaum muslimin telah memiliki ilmu mekanika benda-benda langit.
• Dalam bidang goelogi, para ahli pengetahuan muslim telah mengembangkan geodisi, mineralogy dan meteorology.
• Dalam bidang biologi, mereka telah memiliki ilmu psikologi, anatomi, betani, embriologi dan patologi.
• Dalam bidang sosial, telah berkembangnya ilmu politik.
Demikianlah singkatnya dunia islam pada masa jayanya yang dihiasi dengan berbagai unsur-unsur kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan sebagi taman yang indah penuh dengan berbagai macam tanaman dan dengan berbagai macam buah dan isi didalamnya.
Daftar Pustaka
Abudin Nata. Sejarah Pendidikan Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta : 2004
Dzuhairini Dkk Sejarah Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta : 2006
http//www.google.com

Senin, 18 April 2011

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN IPTEK DI IRAN

BAB 1
PENDAHULUAN
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan ekonomi dan kemajuan iptek. Kemenangan Revolusi Islam telah mengubah banyak hal di Iran. Tentu saja yang paling mencolok adalah perubahan besar di bidang politik, yaitu dengan terbentuknya sistem pemerintahan baru bernama Republik Islam Iran. Dengan berlandaskan kepada sistem politik yang baru dan independen ini, Iran kemudian melakukan lompatan besar di bidang-bidang lainnya, termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Iran dengan populasi 68 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,08 persen dan produksi domestik yang terukur dengan GDP sebesar 115 triliun dolar AS. Iran adalah negara dengan ekonomi terkuat kedua di Timur Tengah. Angka melek huruf di Iran mencapai 79 persen dan pendidikan diwajibkan hingga sekolah menengah atas. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Iran telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagai contoh, dalam rentang 1990-2010 keikutsertaan warga dalam pendidikan dasar meningkat 60-90 persen . Tingkat kemiskinan turun signifikan dari 47 persen pada 1990 menjadi 16 persen pada 2010.
Dalam jangka waktu hampir tiga dekade ini, Iran termasuk di antara negara yang paling sering mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat, khususnya AS. Selain dipaksa berperang selama delapan tahun melawan rezim diktator Saddam, perekomian Iran juga diembargo. Akan tetapi, tekanan dan embargo bukannya membuat Iran menyerah, melainkan malah membuat bangsa ini lebih mandiri di segala bidang. Kemandirian ini pulalah yang menjadi landasan kemajuan pesat Iran dalam meniti masa depan bangsa. Isu nuklir Iran adalah topik yang begitu akrab. Namun, dibalik polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang kemajuan Iran di bidang ini, ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang nuklir. Meski Iran berada di bawah tekanan dan embargo, namun negara ini tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang dalam teknologi nuklir. Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS memanfaatkan nuklir untuk membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka juga berpikir bahwa Iran memanfaatkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer. Padahal, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang positif, seperti sebagai sumber energi listrik. Atas dasar inilah, Iran mengembangkan teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Selain dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, teknologi nuklir juga bisa digunakan untuk keperluan kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang pertanian dan peternakan.
Meskipun didera banyak halangan, kemajuan Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sama sekali tidak bisa terbendung. Sanksi ekonomi ternyata malah membuat bangsa Iran lebih mandiri. Hal-hal seperti inilah yang membuat Iran semakin membulatkan tekadnya dalam meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan bahan reverensi yang penulis rasa sulit didapat semoga sudah cukup untuk memenuhi spesifikasi tugas individu mata kuliah PPNI. Semoga Dari beberapa prakata diatas dapat memperkaya keilmuan yang terkait dengan Negara Iran bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia.

BAB II
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN IPTEK
DI IRAN
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan, "Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya" Hal menarik, terkait dengan perguruan tingggi di sana, ada sesuatu yang aneh dan perlu dihargai, yaitu tentang fakultas kedokterannya. Khusus fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di Iran, mahasiswanya tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagaina profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam, angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco. Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu pengetahuan. Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200 ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini menuturkan, "Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat". CNN dalam laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu pengetahuan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan Iran. Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah. Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun, para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang ilmu kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca. Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Seperti diketahui, independensi dan kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung kepada keberhasilannya dalam meraih kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selama Iran diperintah oleh penguasa yang diktatoris serta sangat bergantung kepada Barat dalam segala hal, bisa dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di Iran mengalami stagnasi yang sangat parah selama hampir dua abad. Untuk itulah setelah berhasil meraih kemenangan dalam revolusi, bangsa Iran kemudian bertekad kuat meraih keberhasilan lain di bidang ilmu pengetahuan demi menjamin masa depan bangsa ini sekaligus mengejar berbagai ketertinggalan di bidang ini. Akan tetapi, upaya seperti ini jelas ditentang oleh negara-negara kuat yang selama ini sudah terbiasa menjadi penguasa dunia. Independensi negara-negara dunia ketiga adalah hal yang tabu bagi mereka. Karenanya, tidaklah mengherankan jika tekad kuat bangsa Iran untuk meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini dicela oleh Barat. Berbagai konspirasi dibangun untuk mengganjal langkah dan kemajuan Iran. Isu-isu yang tidak otentik juga diembuskan Barat dengan tujuan menghalangi keberhasilan bangsa Iran tersebut. Dalam contoh terbaru, proyek nuklir sipil Iran dihalang-halangi dengan menggunakan isu bahwa proyek tersebut hendak dibelokkan Iran menjadi proyek senjata nuklir. Padahal, tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selalu mengatakan bahwa tidak ada penyimpangan sedikitpun dari proyek nuklir Iran. Selain dengan tuduhan, Barat juga mencoba menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Iran dengan embargo ekonomi dan ancaman serangan militer. AS sendiri sejak lama sudah menerapkan embargo tersebut. Washington juga mengancam akan memberikan sanksi kepada negara manapun yang menanamkan investasi di Iran dalam jumlah besar. Baru-baru ini, AS menekan DK PBB untuk menjatuhkan sanksi secara terbatas, dan lahirlah Resolusi DK PBB Nomor 1737.Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian di bidang nuklir.
Prestasi para pemuda Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga bisa dilihat dari berbagai kemenangan yang selalu diraih para pelajar Iran dalam olimpiade berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti olimpiade fisika, matematika, kimia, dan lain-lain. Tiap event ini dilaksanakan, setiap negara peserta pasti akan memperhitungkan para pelajar dan mahasiswa Iran sebagai rival yang sangat sulit untuk dikalahkan. Keberhasilan yang diraih oleh para penemu dan peneliti muda Iran ini menunjukkan keberhasilan sistem pendidikan di Republik Islam Iran. Adalah sangat jelas bahwa pengetahuan, teknologi, dan kekuatan komunikasi, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki sebuah negara bila ingin maju. Dengan memfokuskan perhatian pada pengembangan kemampuan para pemudanya, Iran dalam beberapa tahun terakhir ini berhasil meraih posisi membanggakan dalam kancah keilmuan dan teknologi internasional.

C. Perbandingan Kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan
Hal yang diamati Iran Indonesia
Biaya Pendidikan Mengratiskan pendidikan dari Pendidikan dasar Sampai menengah Atas dan Pendidikan Kedokteran Berdasarkan PP Nomor 48 Tahun 2008 pasal 2, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Biaya pendidikan gratis untuk wajib belajar 9 tahun. Pendidikan kedokteran merupakan jurusan termahal di Indonesia.
Kesejahteraan Guru Rata-rata gaji guru terendah perbulan US$300 Gaji Guru untuk golongan Ia dengan masa kerja 0 tahun Rp.1.040.000,- dan Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp 2.880.800 dan Program sertifikasi Guru untuk guru profesional
Prestasi yg dicapai Kemajuan dibidang Nuklir, Aerospace dengan meluncurkan roket Misil, penemuan Obat HIV/AIDS - Desain kapal pesawat terbang
Kondisi stabilitas nasional Mendapatkan tekanan dari DuniaInternasional dalam bidang ekonomi dengan lahirnya Resolui DKPBB Nomor 1737 Stabil dan aman
Anggaran Pendidikan Pemerintahmenganggarkan hampir 40% APBN untuk pendidikan Pemerintah menganggarkan untuk pendidikan 20% dari Anggaran APBN (belum terealisasi sepenuhnya)
Perhatian pemerintah terhadap penelitian ilmiah dan ilmuan PemerintahIranmenempatkan pengembangan melalui Research & Development sebagai prioritas utama negrinya. Terjadi brain drain (tersebarnya ilmuwan Indonesia di luar negri)
Lain-lain Mencetakan lebih dari 34.000 judul buku dengan bahasa braile untuk para tuna aksara. Pemerintah sejak tahun 2008 membuat program buku gratis dengan menerbitkan eBook dlm format PDF.

BAB III
PENUTUP
Kemajuan yang dicapai Iran dalam bidang ilmu dan teknologi sebenarnya sejalan dengan pandangan Islam yang sangat menekankan pentingnya ilmu dan pengetahuan. Dalam pandangan Islam, iman dan ilmu bagaikan dua sayap yang harus dimiliki manusia agar dapat terbang mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup. Itulah sebabnya, meskipun terus-menerus mendapat serangan dari luar, baik berupa embargo, propaganda negatif, dan serangan budaya, bangsa Iran tetap teguh berusaha mengembangkan keilmuan anak-anak bangsanya.
Perang dan embargo yang dipaksakan terhadap Iran di masa awal berdirinya RII justru menjadi rahmat terselubung bagi bangsa Iran, karena mereka harus berusaha memenuhi sendiri kebutuhan mereka terhadap senjata, mesin, dan barang-barang produksi lain. Hasilnya, rakyat Iran yang semula sangat bergantung kepada negara asing, akhirnya mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan dalam negeri mereka. Keberhasilan dan kecemerlangan para pemuda dan mahasiswa Iran dalam berbagai pameran iptek dan olimpiade ilmiah, membuktikan tekad kuat bangsa Iran dalam meraih kemajuan teknologi di masa depan. Dan tidak ada kekuatan manapun yang akan mampu menghalangi tekad kuat bangsa Iran tersebut.







DAFTAR PUSTAKA
http://soegiartho.cybermq.com/post/detail/9923/masa-kejayaan-kemunduran-dan-pembaharuan-pendidikan-islam.
http://worldbank.org. 2010
(http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5789074910130432011)
Islamic news paper.com
Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (Indonesia)” Presma, No. 346/II,9 Desember 2009.
Muhsin Labib et,all. Ahmaddinejad David Ditengah Angkara Goliath Dunia. Bandung: Mizan, 2008.
Pemikiran Islam “Al-Hikma Jurnal Pencerahan “, No. 14/VI, 12 Juni 1993.
Tempo Volume. 36, 12 Juni 2008.
www.wikipedia.org
www.inpasonline.com

Jumat, 15 April 2011

MEMBANGUN BUDAYA ISLAM MELALUI SHODAKOH

BAB I
PENDAHULUAN
Ditengah-tengah perkembangan dunia Kapitalisme, menimbulkan kesulitan ekonomi yang menghinggapi setiap manusia, khusnya kaum buruh dan pekerja kecil, dimana pada saaat ini banyak orang yang serba sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam realiasnya saat-saat ini, kaum fakir miskin semakin bertambah, pengemis, anak jalanan, galandangan semakin sering di jumpai, baik itu di pasar-pasar, terminal, lampu merah, bahkan sampai mengemis kesetiap rumah yang dilewatinya.
Dari realitas tersebut, mereka kaum fkir miskin, sangat membutuhkan sekali shadaqah, bantuan dan ururan dari tangan orang yang mampu memberikan sesuatu yang layak untuk diberikan, Maka dari itu Budaya shadaqah harus di lestarikan sesuai dengan ajaran Islam, demi kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Shadaqah
Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah swt.. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Makna shadaqah memang sering menunjukkan makna memberikan harta untuk hal tertentu di jalan Allah swt., sebagaimana yang terdapat dalam banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah Al-Baqarah (2): 264 dan Al-Taubah (9): 60.
Kedua ayat di atas menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan uang di jalan Allah swt. Bahkan pada ayat yang kedua, shadaqah secara khusus adalah bermakna zakat. Bahkan banyak sekali ayat maupun hadits yang berbicara tentang zakat, namun diungkapkan dengan istilah shadaqah.
Secara bahasa, shadaqah berasal dari kata shidq yang berarti benar. Dan menurut Al-Qadhi Abu Bakar bin Arabi, benar di sini adalah benar dalam hubungan dengan sejalannya perbuatan dan ucapan serta keyakinan. Dalam makna seperti inilah, shadaqah diibaratkan dalam hadits: “Dan shadaqah itu merupakan burhan (bukti).” (HR. Muslim)
Antara zakat, infak, dan shadaqah memiliki pengertian tersendiri dalam bahasan kitab-kitab fiqh. Zakat yaitu kewajiban atas sejumlah harta tertentu dalam waktu tertentu dan untuk kelompok tertentu.
Infak memiliki arti lebih luas dari zakat, yaitu mengeluarkan atau menafkahkan uang. Infak ada yang wajib, sunnah dan mubah. Infak wajib di antaranya adalah zakat, kafarat, infak untuk keluarga dan sebagainya. Infak sunnah adalah infak yang sangat dianjurkan untuk melaksanakannya namun tidak menjadi kewajiban, seperti infak untuk dakwah, pembangunan masjid dan sebagainya. Sedangkan infak mubah adalah infak yang tidak masuk dalam kategori wajib dan sunnah, serta tidak ada anjuran secara tekstual ayat maupun hadits, diantaranya seperti infak untuk mengajak makan-makan dan sebagainya.
Shadaqah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena shadaqah tidak hanya berarti mengeluarkan atau mendermakan harta. Namun shadaqah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadits digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah shadaqah.”
Makna shadaqah yang terdapat dalam hadits di atas adalah mengacu pada makna shadaqah di atas. Bahkan secara tersirat shadaqah yang dimaksudkan dalam hadits adalah segala macam bentuk kebaikan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka mencari keridhaan Allah swt. Baik dalam bentuk ibadah atau perbuatan yang secara lahiriyah terlihat sebagai bentuk taqarrub kepada Allah swt., maupun dalam bentuk aktivitas yang secara lahiriyah tidak tampak seperti bertaqarrub kepada Allah, seperti hubungan intim suami istri, bekerja, dsb. Semua aktivitas ini bernilai ibadah di sisi Allah swt.


2. Macam-Macam Shadaqah
Rasulullah saw. dalam hadits di atas menjelaskan tentang cakupan shadaqah yang begitu luas, sebagai jawaban atas kegundahan hati para sahabatnya yang tidak mampu secara maksimal bershadaqah dengan hartanya, karena mereka bukanlah orang yang termasuk banyak hartanya. Lalu Rasulullah saw. menjelaskan bahwa shadaqah mencakup:
1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid
Rasulullah saw. menggambarkan pada awal penjelasannya tentang shadaqah bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah shadaqah. Oleh karenanya mereka ‘diminta’ untuk memperbanyak tasbih, tahlil dan tahmid, atau bahkan dzikir-dzikir lainnya. Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah swt. Dalam riwayat lain digambarkan:
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri atau tulang dari jalan, amar ma’ruf nahi mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)
2. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Setelah disebutkan bahwa dzikir merupakan shadaqah, Rasulullah saw. menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar juga merupakan shadaqah. Karena untuk merealisasikan amar ma’ruf nahi mungkar, seseorang perlu mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu, dan perasaannya. Dan semua hal tersebut terhitung sebagai shadaqah. Bahkan jika dicermati secara mendalam, umat ini mendapat julukan ‘khairu ummah’, karena memiliki misi amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam sebuah ayat-Nya Allah swt. berfirman:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS. Ali Imran (3): 110]
3. Berlomba-lomba Dalam Amalan Sehari-hari
Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya kembali, “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari)

KESIMPULAN
Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah swt.. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah Shadaqah memiliki makna mendermakan uang di jalan Allah swt. Bahkan shadaqah secara khusus adalah bermakna zakat.
Macam-Macam Shadaqah
1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid
2. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
3. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta : PT Samsil Cipta Media, 2005
http//www.google.com
Nawawi Imam, Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1999

Jumat, 08 April 2011

ALIRAN PSIKOLOGI GESTALT

PENDAHULUAN
A. Pengertian
Istilah Gestalt sukar diterjemahkan kedalam bahasa lain. Dalam bahasa Inggris berarti form, shape, configuration, whole dan dalam bahasa Indonesia berarti bentuk, keseluruhan, esensi, totalitaas, hal, peristiwa dan hakikat. Aliran ini pun merupakan protes terhadap pandangan elementaritis dan metode kerjanya menganalisi unsur-unsur kejiwaan. Menurut aliran gestalt, yang utama bukanlah elemen tetapi keseluruhan. Kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisis kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dalam keseluruhan
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai phenomena (gejala). Phenomena adalah data yang paling dasar dalam Psikologi Gestalt. Dalam hal ini Psikologi Gestalt sependapat dengan filsafat phenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Dalam suatu phenomena terdapat dua unsur yaitu obyek dan arti. Obyek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh indera, obyek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada obyek itu. Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer dan Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Aliran-Aliran Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti menggambarkan konfigurasi atau bentuk yang utuh. Suatu gestalt dapat berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-bagiannya. Menurut para gestaltis, pada waktu itu psikologi menjadi kehilangan identitas jika dianalisis menjadi komponen-komponen atau bagian-bagian yang telah ada sebelumnya. Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, timbul apa yang disebut dengan aliran-aliran dalam psikologi.
Psikologi gestalt diawali dan dikembangakan melalui tulisan-tulisan tiga tokoh penting, yaitu Max Wertheimer, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Ketiganya dididik dalam atmosfer intelektual yang menggairahkan pada awal abad 20 di Jerman, dan ketiganya melarikan diri dari kejaran nazi dan bermigrasi ke Amerika. Sejak dahulu aliran-aliran itu sangat penting artinya untuk membina semangat para ahli dalam kompetisi mendapatkan penemuan-penemuan baru dan saling memberikan kritik dan koreksi terhadap aliran-aliran yang lainnya. Aliran-aliran itu mengajukan teorinya masing-masing dan banyak diantaranya menjadi dasar dari teori-teori psikologi modern masa kini. Beberapa aliran yang terkemuka dengan teorinya Gestalt akan dikemukakan dibawah ini.

1. Max Wertheimer (1880-1943)
Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880. Ia mendapat gelar Ph.D nya di bawah bimbingan Oswald Kulpe.
Wertheimer dianggap sebagai pendiri teori Gestalt setelah dia melakukan eksperimen dengan menggunakan alat yang bernama stroboskop, yaitu alat yang berbentuk kotak dan diberi suatu alat untuk dapat melihat ke dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat dua buah garis yang satu melintang dan yang satu tegak. Kedua gambar tersebut diperlihatkan secara bergantian, dimulai dari garis yang melintang kemudian garis yang tegak, dan diperlihatkan secara terus menerus. Kesan yang muncul adalah garis tersebut bergerak dari tegak ke melintang. Gerakan ini merupakan gerakan yang semu karena sesungguhnya garis tersebut tidak bergerak melainkan dimunculkan secara bergantian.
2. Wolfgang Kohler (1887-1967)
Kohler lahir di Reval, Estonia pada tanggal 21 Januari 1887. Kohler memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1908 di bawah bimbingan C. Stumpf di Berlin. Ia kemudian pergi ke Frankfurt. Saat bertugas sebagai asisten dari F. Schumman, ia bertemu dengan Wartheimer dan Koffka. Kohler berkarier mulai tahun 1913-1920, ia bekerja sebagai Direktur stasiun “Anthrophoid” dari Akademi Ilmu-Ilmu Persia di Teneriffe, di mana pernah melakukan penyelidikannya terhadap inteligensi kera. Hasil kajiannya ditulis dalam buku betajuk The Mentality of Apes (1925). Eksperimennya adalah : seekor simpanse diletakkan di dalam sangkar. Pisang digantung di atas sangkar. Di dalam sangkar terdapat beberapa kotak berlainan jenis. Mula-mula hewan itu melompat-lompat untuk mendapatkan pisang itu tetapi tidak berhasil. Karena usaha-usaha itu tidak membawa hasil, simpanse itu berhenti sejenak, seolah-olah memikir cara untuk mendapatkan pisang itu. Tiba-tiba hewan itu dapat sesuatu ide dan kemudian menyusun kotak-kotak yang tersedia untuk dijadikan tangga dan memanjatnya untuk mencapai pisang itu.
3. Kurt Koffka (1886-1941)
Koffka lahir di Berlin tanggal 18 Maret 1886. Kariernya dalam psikologi dimulai sejak dia diberi gelar doktor oleh Universitas Berlin pada tahun 1908. Pada tahun 1910. Koffka kepada psikologi adalah penyajian yang sistematis dan pengamalan dari prinsip-prinsip Gestalt dalam rangkaian gejala psikologi, mulai persepsi, belajar, mengingat, sampai kepada psikologi belajar dan psikologi sosial. Teori Koffka tentang belajar didasarkan pada anggapan bahwa belajar dapat diterangkan dengan prinsip-prinsip psikologi Gestalt.
B. Prinsip Dasar Gestalt
1. Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentukSetiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk.
2. Prinsip-prinsip pengorganisasian:
• Principle of Similarity: Organisasi berdasarkan kesamaan elemen
• Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya
• Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola
• Principle of Closure/ Principle of Good Form: Organisasi berdasarkan “bentuk yang sempurna”
• Principle of Figure and Ground: Organisasi berdasarkan persepsi terhadap bentuk yang lebih menonjol dan dianggap sebagai “figure”. Dimensi penting dalam persepsi figur dan obyek adalah hubungan antara bagian dan figure, bukan karakteristik dari bagian itu sendiri. Meskipun aspek bagian berubah, asalkan hubungan bagian-figure tetap, persepsi akan tetap. Contoh : perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi.
• Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks
B. Imlementasi Dalam Kajian Islam
Persefsi didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Persefsi juga merupakan kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek.
Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci dan petunjuk yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW bagi seluruh manusia. Ia berbicara kepada rasio dan kesadaran (conscienci) manusia. Ia juga mengajarkan kepada manusia aqidah tauhid. Pun ia membersihkan diri manusia dengan pelbagai praktek ibadah dan menunjukkan kepadanya dimana letak kebaikan dalam kehidupan pribadi dan kemasyarakatannya. Selanjutnya Al-Qur’an juga menunjukkan kepada manusia jalan terbaik guna merealisasikan dirinya, mengembangkan kepribadiannya. Dan mengantarkannya pada jenjang-jenjang kesempurnaan insan agar dengan demikian ia bisa merealisasikan kebahagian bagi dirinya, baik didunia maupun diakhirat.

BAB III
KESIMPULAN
Psikologi Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti menggambarkan konfigurasi atau bentuk yang utuh. Suatu gestalt dapat berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-bagiannya. Menurut para gestaltis, pada waktu itu psikologi menjadi kehilangan identitas jika dianalisis menjadi komponen-komponen atau bagian-bagian yang telah ada sebelumnya.Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, timbul apa yang doisebut dengan aliran-aliran dalam psikologi.
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai phenomena (gejala).
Persefsi didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Persefsi juga merupakan kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh, 2008, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam Jakarta: Penerbit Kencana
Agus Suyatno Psikologi Umum, 2004. Yogyakarta: Penerbit Bumi Aksara
Ahmad Fauzi, 2008 , Pisikologi Umum. Bandung : Penerbit Pustaka Setia
Akyyas Azhari, 2003, Psikologi Umum dan Perkembangan. Bandung: Penerbit Mizan Publika
Alex Sobur, 2003, Psikologi Umum. Bandung: Penerbit Pustaka Setia
Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo Persada
http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt
Sarwono, S. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Rajawali Press
Sarlito Wilawan Sarwono, 1976. Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang
Utsman Najati, 2004. Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka

Selasa, 05 April 2011

Resume Studium General PPL

1. Urgensi Micro Teaching Bagi Calon Guru Profesional
a. Urgensi Micro Teaching (MT)
MT merupakan kelanjutan dan sebagai wahana implementasi dari berbagai teori yg telah dipelajari mahasiswa pada matakuliah-matakuliah sebelumnya MT sebagai proses yg sangat menentukan bagi mahasiswa agar kompeten melakukan real teaching. MT dipahami sbg satu matarantai untuk menyiapkan mahasiswa sbg calon guru profesional
b. Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Psl 1 UU No 14/2005)
c. Profesional
Profesional adalah pekerjaan yg dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yg memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (Psl. 1 UU No 14/2005)
2. Setrategi Pembelajaran
1. Mengapa Perlu Strategi Pembelajaran. Di antara tugas guru dalam persiapan pembelajaran adalah memikirkan: cara agar siswa dapat memproses informasi yg disampaikan, cara mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yg sebelumnya sudah dimiliki siswa. cara menciptakan situasi dan kondisi agar siswa dan memproses informasi dg lebih mudah & cepat dipahami sekaligus melekat lama dlm ingatan mereka.
2. Ceramah
Ceramah: merupakan strategi pembelajaran yang paling popular, ceramah adalah metode pembelajaran yg dilakukan dg menyampaikan pesan & informasi secara satu arah lewat suara yg diterima melalui indra telinga.
Metode ini tepat untuk beberapa kondisi sbb: jIka informasi yg disampaikan tidak tersedia dalam bentuk tulisan, teks yg tersedia tidak cocok, atau teks yang ada sudah kedaluwarsa, untuk memberikan pengarahan sebelum melaksanakan tugas, untuk memotivasi atau memberi tantangan kpd siswa terutama ketika tidak terungkap dalam buku rujukan yg diberikan, untuk menunjukkan antusiasme thd matakuliah yang diajarkan, untuk memberikan model cara berpikir atau pemecahan masalah.
• Kelemahan Ceramah: daya tahan siswa untuk berkonsentrasi dan mengandalkan alat indra telinga sangat terbatas. Pada sepuluh menit pertama mahasiswa mampu menyerap 70 % informasi yang disampaikan. Sementara itu, pada sepuluh menit terakhir informasi yang dapat diserap oleh ¬siswa hanya 20%, ketika mendengarkan, siswa sangat mudah terganggu karena siswa lebih terfokus pada apa yang terlihat (visual) daripada yang terdengar (audio), siswa tidak dapat membandingkan, menganalisis atau mengevaluasi gagasan atau informasi yang disampaikan guru
Tips untuk mengoptimalkan metode ceramah:
1). Membangun minat. 2). Memaksimalkan pemahaman & ingatan. 3). Melibatkan siswa dalam pembelajaran. 4). Memperkuat ingatan siswa terhadap materi perkuliahan
3. Diskusi,
Diskusi adalah proses interaksi dan komunikasi dua arah atau lebih yang melibatkan guru dan siswa, diskusi merupakan strategi penting untuk menciptakan proses belajar aktif, dalam strategi tersebut peran guru adalah memfasilitasi proses diskusi serta mengatur lalu lintas gagasan & komentar siswa agar berjalan dengan lancar.
Diskusi akan efektif jika guru ingin: Membantu siswa berpikir atau melatih berpikir dalam disiplin ilmu tertentu, membantu siswa belajar menilai logika, bukti, dan hujah, baik pendapatnya sendiri rnaupun pendapat orang lain, memberi kesempatan kepada siswa untuk memformulasikan penerapan prinsip-prinsip tertentu, membantu siswa menyadari dan mengidentifikasi problem dari penggunaan informasi dari buku rujukan atau perkuliahan dan memanfaatkan keahlian (sumber belajar) yang ada pada anggota kelompok
Ketika proses diskusi, guru sering menghadapi beberapa hambatan, antara lain, adalah sebagai berikut: Melibatkan partisipasi siswa dalam diskusi, membuat siswa sadar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, mengatasi reaksi emosional siswa, memimpin diskusi tanpa banyak melakukan intervensi, membuat struktur diskusi, mulai dari pengantar sampai dengan kesimpulan.
Tips memimpin diskusi: Mengungkapkan kembali apa yang dikatakan oleh seorang siswa, meminta siswa untuk menjelaskan apa yang mereka katakana, memberikan pujian atau komentar yang lebih mencerahkan, Mengelaborasi kontribusi siswa dengan memberi contoh, memacu diskusi dengan mempercepat tempo dan menggunakan humor, menolak ide siswa dengan santun, menengahi perbedaan pendapat antara mahasiswa dan mencairkan ketegangan yang muncul di antara mereka, menarik ide-ide yang berkembang dan menunjukkan hubungan di antara ide-ide tersebut, mengubah proses diskusi dengan mengganti cara partisipasi peserta diskusi, meringkas, ide-ide penting yang berkembang dalam diskusi di kelas.
Setrategi Power of Two : Digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif & memperkuat pentingnya serta manfaat sinergi, yaitu dua kepala lebih baik daripada hanya satu kepala
Setrategi Question Students Have: Digunakan untuk mengetahui kebutuhan & harapan siswa. Mrp strategi dpt mendatangkan partisipasi siswa melalui tulisan dari pd secara lisan.
Setrategi Card sort : Digunakan utk membangun kolaborasi siswa, mempelajari konsep, karakteristik klisifikasi, fakta tentang obyek atau mereviu informasi. Gerakan fisik yang dominan, sehingga dapat membantu mendinamisasi kelas yang kelelahan.
Setrategi Active debate: Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan, terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap mahasiswa di dalam kelas, bukan hanya para pelaku debatnya .
Setrategi Planted question: Teknik ini membantu Anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respons terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu
Setrategi Information search: Metode ini sama dengan ujian open book. Scr berkelompok siswa mencari informasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka
Setrategi Learning contract: Belajar mandiri pengaruhnya sering lebih mendalam dan lebih permanen. Tetapi, perlu ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari
Setrategi Everyone is a teacher here: Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini juga memberi kesempatan kepada setiap mashasiswa untuk berperan sebagai dosen bagi siswa lainnya
Setrategi Modeling the way: Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa utk mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan & teknik yang baru saja dijelaskan.
Setrategi Billboard ranking: Strategi ini tepat sekali untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai-nilai, gagasan, dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat.
Setrategi Pengelolaan Kelas: Memusatkan perhatian siswa, Menciptakan kondisi belajar yg kondusif, Memberikan teguran.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Landasan Pengembangan RPP: PP. NO. 19 Thn 2005 Ttg. SNP (Psl. 20)
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode mengajar, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Pengertian RPP: Seperangkat deskripsi program kegiatan pembelajaran yang sekurang-kurangnya memuat rumusan kompetensi dasar, indikator yang hendak dicapai, materi pokok, media dan sumber, startegi dan skenario pembelajaran serta penilaian hasil belajar. Jangka waktunya tidak mutlak, bisa untuk satu semester, satu minggu atau bahkan untuk satu kali pertemuan atau tatap muka.
Manfaat:
Sebagai arah kegiatan dalam mencapai kompetensi.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam pebelajaran
Sebagai pedoman kegiatan belajar baik guru maupun peserta didik.
Sebagai alat ukur untuk mengetahui efektif tidaknya kegiatan pembelajaran.
Sebagai
Prinsip Pengembangan RPP: Signifikansi, Feasibilitas, Relevansi, Kepastian, Ketelitian, Adaptabilitas, Alokasi waktu
Unsur-Unsur RPP
(Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
1). Identitas Matapelajaran. 2). Standar Kompetensi. 3). Kompetensi Dasar. 4). Indikator Pencapaian Kompetensi. 5). Tujuan Pembelajaran. 6). Materi Ajar. 7). Alokasi Waktu. 8). Metode Pembelajaran. 9). Kegiatan Pembelajaran. 10). Penilaian Hasil Belajar. 11). Sumber Belajar.
Standar: Batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakakukan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran, memperlakukan peserta didik sesuai dengan potensinya dan membantu mereka agar mampu melakukan sesuatu sesuai kemampuannya, menuntut peserta didik untuk mencapai peringkat prestasi dan performance tertentu.
Kompetensi: Seperangkat tingkatan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu ( SK. Mendiknas 045/U/2002 ).
Ciri-Ciri Kompetensi
• Kompetensi memiliki fokus dan konteks, yaitu kehidupan nyata dan berbagai pengalaman.
• Kompetensi dibentuk melalui integrasi dan aplikasi yang kompleks dari berbagai kemampuan.
• Integrasi dan aplikasi merefleksikan pengetahuan, pengalaman, sikap dan nilai serta keterampilan secara seimbang.
• Kompetensi ditandai dengan kinerja, bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan, sikap dan nilai.
Standar Kompetensi: Kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai dalam mempelajari suatu matapelajaran tertentu
Cakupan Standar Kompetensi: 1. Standar Isi (Content standard) 2. Standar Penampilan (Performance standard)
Kompetensi Dasar: Pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat ditampilkan peserta didik.
Indikator Kompetensi: Indikator Kompetensi merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar yang menunjukkan tanda-tanda perilaku / perbuatan atau respon yang dilakukan atau yang ditampilkan peserta didik setelah belajar
Materi Pembelajaran
• Garis besar bahan ajar yang dipelajari untuk mencapai kompetensi dasar.
• Penjabaran bahan ajar atau materi pokok mempertimbangkan validity, significance, utility, learnability dan interest.
• Materi dapat diklasifikasikan berupa fakta, konsep,prinsip,maupun prosedur.
Media dan Sumber
Media Pembelajaran
1. By Design : Sengaja dirancang khusus oleh pendidik untuk pembelajaran
2. By Utilization : Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu meskipun tidak dirancang khusus untuk pembelajaran.
Sumber Belajar: Sumber bahan bisa orang, bahan cetakan, rekaman maupun berupa tempat tertentu.
Skenario Pembelajaran: intro, kegiatan inti, penutup, intro (pendahuluan), kegiatan inti, penutup, penilaian hasil belajar.
• Evaluasi dalam RPP berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik. Acuannya adalah rumusan kompetensi dasar dan indikator kompetensi. Alat ukurnya bisa menggunkan tes maupun non-tes, disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing matapelajaran dan Jika alat ukurnya menggunakan tes, maka perlu disertakan kunci jawabannya.
Prinsip Penilaian
• Mendidik, dalam arti bahwa penilaian tidak semata-mata untuk mencari kesalahan dan kelemahan siswa, tetapi untuk memberikan bimbingan yang tepat.
• Menyeluruh: penilaian diarahkan untuk menilai penguasaan kompetensi meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
• Berkesinambungan: penilaian yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat kemajuan siswa.
• Obyektif: penilaian didasarkan atas keadaan yang sebenarnya yaitu sesuai dengan apa yang ditampilkan atau dikerjakan oleh siswa.
Contoh :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTsN
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Pokok Bahasan : Bersyukur Kepada Allah
Kelas / Semester : VIII / satu
Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi.
Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri Siswa memiliki
B. Kompetensi Dasar.
1.1. Memahami pengertian dan pentingnya syukur
1.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku syukur

C. Indikator Kompetensi.
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian syukur secara bahasa dan istilah.
2. Siswa mampu menunjukkan dalil pentingnya bersyukur
3. Siswa mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk syukur
4. Siswa mampu memberi contoh tata cara bersyukur
5. Siswa mampu membanding antara perilaku syukur dan kufur

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang bersyukur dengan metode interactive lecturing, resitasi dan the power of two diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian syukur secara bahasa dan istilah.
2. Siswa mampu menunjukkan dalil tentang pentingya bersyukur
3. Siswa mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk syukur
4. Siswa mampu memberi contoh tata cara bersyukur
5. Siswa mampu membanding antara perilaku syukur dan kufur

E. Materi Ajar.
a) Pengertian bersyukur menurut bahasa dan istilah
b) Dalil-dalil tentang syukur

Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"
Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
a) Bentuk-bentuk syukur
b) Contoh perilaku bersyukur
F. Metode Pembelajaran.
1. Interactive Lecturing
2. Resitasi (pemberian tugas)
3. The Power of Two
G. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode
3. Intro / Pendahuluan
a. Guru mengatur kelas dengan mengecek presensi siswa.
b. Guru memberikan apersepsi terhadap materi yang lalu
c. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
Kegiatan Inti.
1) Eksplorasi
a. Siswa membaca buku tentang syukur
b. Siswa mencari dalil al Qur’an tentang syukur
2) Elaborasi
a) Siswa secara berpasangan mendiskusikan tentang pengertian sukur secara bahasa dan istilah
b) Siswa secara berpasangan mencocokkan dalil al Qur’an tentang syukur yang ditemukan
c) Siswa dapat memberikan contoh tentang prilaku bersyukur
d) Siswa dapat membandingkan antara perilaku syukur dan kufur
3). Konfirmasi
a) Guru meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang pengertian bersyukur secara bahasa dan istilah
b) Guru meminta siswa untuk membaca dalil al qur’an tentang bersyukur
c) Guru meminta siswa mendemonstrasikan bentuk perilaku bersyukur
d) Guru meminta siswa untuk membedakan antara perilaku syukur dan kufur
Penutup.
1) Guru menyampaikan kesimpulan materi pelajaran
2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati contoh orang yang selalu bersyukur dan orang yang tidak pandai bersyukur di lingkungan tempat tinggal siswa.
5 menit




20 menit


25 menit




20 menit







10 menit
Lecturing
Interactive Lecturing
Interactive Lecturing

Resitasi
Elisitasi
Resitasi

The Power of Two
Resitasi

Resitasi

Resitasi

Interactive Lecturing



Resitasi

Resitasi
Jumlah 80 enit
H. Penilaian.
 Jenis : Tes / non tes
 Bentuk : Uraian/ esai/ obyektif tes
 Instrumen : Soal/pertanyaannya dan kunci jawabannya
H. Sumber Belajar.
1. Depatemen Agama, Al Qur’an dan Terjamahnya, Departemen Agama, Jakarta.
2. Al Qur’an dan Terjemahnya, UII Press, Yogyakarta
3. M Thalib dan Slamet Suripto, Al Qur’an Hadits, Kota Kembang Yogyakarta.
Yogyakarta, 25Februari 2011
Guru Mapel Akidah Akhlak
MTsN Lab UIN Yogyakarta

Maudlu’ah S.Pd.I
4. Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Keterampilan Membuka Pelajaran
1) Menarik perhatian siswa: gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu, pola interaksi
2) Menumbuhkan motivas: kehangatan/keantusiasan, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide, memperhatikan minat siswa
3) Memberikan acuan: mengemukakan tujuan, menjelaskan langkah pembelajaran, mengajukan pertanyaan (pre-test)
4) Membuat hubungan antar materi: mengadakan appersepsi, menjelaskan konsep umum
b. Keterampilan menutup pelajaran
1) meninjau kembali inti materi: merangkum/meringkas, menyimpulkan
2) mengevaluasi: mengajukan pertanyaan (pos-test), demonstrasi dan penugasan
2. Keterampilan Menjelaskan
a. Kejelasan: menggunakan kalimat yang mudah, menghindari kata-kata yang berlebihan
b. Penggunaan contoh / ilustrasi: menggunakan contoh-contoh, contoh relevan dengan penjelasan, contoh sesuai dengan kemampuan siswa.
c. Pengorganisasian: pola struktur sajian, memberikan penekanan hal penting.
d. Penekanan pada hal penting: dengan nada suara, dengan cara mengulangi, dengan gambar demonstrasi, dengan mimik, gerak
e. Balikan: mengajukan pertanyaan, meminta respon siswa, meminta komentar siswa
3. Keterampilan Bertanya
a. Bertanya dasar: penggunaan pertanyaan secara jelas, pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan.
b. Bertanya lanjut: pengubahan tuntutan level kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak, peningkatan terjadinya interaksi.
4. Keterampilan Memberi Penguatan
a. Penguatan verbal: dengan kata-kata dan dengan kalimat,
b. Penguatan non verbal: dengan bahasa isyarat dan dengan mimik, gerak
5. Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Variasi gaya mengajar
1) Suara: nada suara, volume suara dan kecepatan bicara.
2) Kesenyapan: selingan diam, kesibukan/kegiatan dihentikan dan perubahan stimulus
3) Mimik dan gerak: ekspresi wajah, gerak badan dan gerak tangan
b. Variasi media
1) alat/bahan yang dapat dilihat
2) alat/bahan yang dapat didengar
3) alat/bahan yang dapat diraba (diperagakan)
4) Audio Visual Aids (AVA)
c. Variasi pola interaksi
1) pola satu arah (guru-siswa)
2) pola dua arah (guru-siswa-guru)
3) pola tiga arah (guru-siswa-siswa)
4) pola multi arah