Sabtu, 20 Oktober 2012

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA SMART



            Khoruddin Nasution (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), mengungkapkan bahwa sumber daya manusia smart adalah sumber daya manusia yang mempunyai sejumlah kemampuan (kompetensi/competen). Minimal ada tiga kompetensi yang harus dikuasi seorang sumber daya manusia smart, yaitu: pertama, kompetensi pedagogik (knewledge, skilled, keahlian, dan sejenisnya), kedua, kompetensi kepribadian, ketiga, kompetensi sosial.
A.    Kompetensi pedagogik,
Kompetensi pedagogik berkaitan dengan ilmu mendidik. Terkait dengan hal tersebut Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuka program user education guna memberikan pemahaman dan keahlian kepada para civitas academic sehingga memiliki keahlian dalam penggunaan fasilitas perpustakaan yang  telah tersedia. Program ini juga bertujuan untuk meminimalisir kesalahan civitas akademik dalam pemanfaatan fasilitas perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah berbasiskan sistemteknologi Informasi dan komunikasi mutakhir, bahkan di tahun yang akan datang  perpustakaan UIN Sunan Kalijaga akan melakukan peningkatan dan pengembangan sistemTeknologi dan Informasi (TI), sebagai mana yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Solihin Arianto, S.Ag, M.lis pada acara stadium general pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang dilaksanakan pada hari kamis 13 September 2012 yang bertempat di Gedung Convention Hall.
B.     Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian dapat dipahami dengan memahami lebih dulu pengertian kepribadian. Kepribadian adalah totalitas psikhophisis yang kompleks dari individu, sehingga tampak di dalam tingkah laku yang unik, yang membedakannya dari individu lain. Psikologi kepribadian mempelajari ketidaksamaan antara satu individu dengan individu lain, sebab yang benar-benar identik tidak pernah ada sejak adanya manusia. Berikut kepribadian/ karakteristik pemakai perpus yang penulis dapatkan saat di bangku kuliah semester VI:
Mengenal karakteristik Pemakai Perpust dan kemampuan diri dalam menghadapinya:
Ø  Pendiam : sambut dengan ramah, tarik perhatiannya.
Ø  Tidak sabaran : atasi dengan cara bahwa kita akan bantu semaksimal & sesegera mungkin.
Ø  Banyak bicara : ucapkan salam, tawarkan apa kebutuhannya, jelaskan.
Ø  Banyak permintaan : dengarkan permintaan, segera penuhi, minta maaf dan tawarkan alternatif lain, tahan jengkel.
Ø  Senang membantah : tenang, tidak reaksioner, gunakan argumen.
Ø  Sombong : tenang, puji kedatangannya, jangan terlalu serius.
Ø  Lugu : terima apa adanya, luanghkan waktu untuk bantu, tanyakan keperluannya, layani dan jangan bohongi.  
C.  Kompetensi Sosial
      Kompetensi sosial yaitu kemampuan seseorang membangun relasi dengan orang lain. Karena itu potensi sosial mempunyai hubungan erat dengan penyesuaian sosial dan kualitas interaksi antar pribadi. Singkatnya, kompetensi sosial ialah kemampuan seseorang dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk melakukan relasi positif dengan orang lain.
Kompetensi sosial ini jika dikaitkan kedalam konteks perpustakaan, berikut beberapa tips menjalin hubungan baik dengan pemakai: manusia adalah makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan orang lain. Karena itu citra diri kita perlu dibentuk dengan komunikasi yang positif, dengan tujuh kebiasaan efektif:
1.      Jadilah proaktif
2.      Memulai dengan mengakhiri dalam pikiran
3.      Dahulukan yang harus didahulukan
4.      Berpikir win-win
5.      Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti
6.      Wujudkan sinergi
7.      Asah gergaji, experience is the best teacher. 
Dalam membangun komunikasi sosial diperlukan kemampuan komunikasi yang baik. Untuk itu perlu dikemukakan lima hukum komunikasi yang efektif, yakni:
1.      Respect: menghargai lawan bicara.
2.      Empathy: berusaha mendengarkan (mengerti lebih dahulu).
3.      Audible: ketika menyampaikan dapat di dengarkan/dimengerti dengan baik.
4.      Clarity: jelas, terbuka, dan transparan, dan
5.      Humble: rendah hati.