Selasa, 07 April 2015

PSIKOLOGI SUAMI ISTRI



Perkawinan adalah menejemen ketidakcocokan,” kata Sophan Sophian dalam mempertahankan keharmonisan dan romantisme kehidupan perkawinan dengan Widyawati. “Tugas kita adalah bagaimana membikin perbedaan itu menjadi menyenangkan. Kalau dibiarkan perbedaan itu akan menjadi bola salju yang terus membesar.”  (Kompas, 15 September 2004)

            Hubungan yang baik dan harmonis antara laki-laki dan perempuan (suami-istri) tidaklah terjadi begitu saja. Tetapi memerlukan usaha yang besar dari kedua belah pihak. Namun demikian dalam waktu yang sama kita tidak bias mengatakan bahwa usaha keras tersebut harus dilakukan secara terus menerus tanpa henti, tetapi harus ada jeda untuk istirahat dan relaks.
            Perempuan dengan naluri keperempuanannya mengetahui dengan jelas bahwa hubungan yang baik pasti merupakan buah dari usaha yang telah dikerahkan. Disisi lain seorang laki-laki, karena naluri kelelakiannya, berbeda dengan perempuan dalam memandang masalah ini, dimana perasaan laki-laki “dalam hal pekerjaan, harus mencurahkan usaha yang besar untuk menyelesaikannya. Sementara ketika sudah kembali ke rumah ia memanfaatkan waktunya untuk istirahat atau relaks.” Hal ini merupakan kesenangan kaum laki-laki.
            Pada masa sekarang materi memainkan peran yang besar dalam menciptakan permasalahan antara laki-laki dan perempuan. Namun demikian meslipun kita yakin, terkadang materi menjadi sebab terjadinya permasalahan antara meraka berdua, tetapi sebab sebenarnya adalah tidak adanya saling memahami antara laki-laki dan perempuan. Bukan karena materi itu sendiri. Hubungan laki-laki dan perempuan pada masa sekarang berbeda dengan seratus tahun yang lalu, atau bahkan lima puluh tahun lalu. Pada masa sekarang hubungan tidak dapat dibangun hanya dengan di atas dasar kasih sayang dari pihak laki-laki terhadap perempuan dan perempuan terhadap laki-laki. Perlu diketahui kebutuhan-kebutuhan tersebut sekarang telah berubah dan tidak dapat disamakan dengan yang terjadi pada masa lalu.
            Cinta sejati menurut kaum laki-laki adalah bila tidak ada usaha untuk melakukan perubahan, sehingga kitaka seorang laki-laki mengetahui ada seorang perempuan yang sesuai dan terkadang ditemukan melalui pencarian yang panjang, maka ia akan membuka ruang hatinya, mencintai perempuan tersebut dan menerimanya apa adanya. Inilah seorang laki-laki dan tentu ia berharap adanya sikap yang sama dari pihak perempuan, yaitu perempuan tersebut menerima dia dengan apa adanya an tidak ada upaya untuk merubah cinta tersebut. Namun sesungguhnya cinta sejati menurut perempuan tidaklah seperti itu. Seorang perempuan ketika memilih laki-laki yang akan dijadikan teman hidupnya, ia mencari seorang laki-laki yang bisa membuat dia bahagia dan laki-laki tersebut punya kesiapan untuk berubah pada masa yang akan datang. Beginilah tabiat seorang perempuan.
            Ini adalah kebenaran atau teori yang sudah pasti. Kita semua harus mengetahuinya dan menerima kodrat yang demikian ini. Dunia perempuan berbeda dengan dunia laki-laki dan masing-masing dunia tersebut penuh dengan rahasia-rahasia. Agar kita bisa senang, hidup dengan tenang dan dapat menikmati kebahagiaan, maka kita harus mengenal rahasia-rahasia tersembunyi yang merupakan tabiat satu sama lain. Antara laki-laki dan perempuan.
            Pembaca yang budiman, hal paling baik yang bisa kita lakukan agar terhindar dari permasalahan-permasalahan rumah tangga, hendaknya kita meyakini bahwa kita sebagai laki-laki maupun perempuan tidak tumbuh pada dunia yang sama (tabiat keduanya berbeda). Kita juga harus senantiasa mengingatkan diri kita sendiri akan perbedaan tersebut. Sungguh, tabiat kita berbeda dan kita harus mengakui hal tersebut. Inilah yang akan meringankan kegelisahan, kemarahan, kejengkelan, dan aneka beban lainnya. Bila salah satu di antara kita lupa akan hal tersebut, selaknya kita saling mengingatkan. Bila kita ingin bertindak menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dengan lawan jenis kita, dan ingin menikmati hidup dengan tenang dan bahagia, serta tidak muncul permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lawan jenis kita, dan ingin menikmati hidup dengan tenang dan bahagia, serta tidak muncul permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan yang akan berpengaruh negatif pada kehidupan kita, maka kita harus mengenali secara baik diri kita sendiri, dan orang disekitar kita. Pengenalan ini akan membantu kita dalam memahami cara orang yang berlawanan dengan kita dalam berfikir dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Disadur dari Buku Psikologi Suami-Istri
Karya DR. thariq Kamal An-Nu’aimi