Sebagai
diskursus tentang perumusan ciri atau karakteristik ilmu (pengetahuan), dalam
sejarah perkembangan ilmu (pengetahuan) pun terdapat beberapa perbedaan tentang
periodisasi perkembangan ilmu (pengetahuan) tersebut, periodisasi tersebut
antara lain mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat
mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat
Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio.
Berdasarkan pemikiran filsafat barat periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan
adalah sebagai berikut:
a.
Pra
Yunani Kuno
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM,
disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu
sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM,
manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang
pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat,
disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di
Yunani, yaitu: mitologi bangsa
Yunani, kesusastraan
Yunani, dan pengaruh
ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno. Ciri-ciri yang menonjol pada zaman ini adalah; segala
sesuatu selalu disandarkan pada pengalaman, pengetahuan yang berupa fakta masih
dikaitkan dengan kekuatan magis, kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan,
alam, sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi,
kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan pada hasil
abstraksi yang dilakukan, dan meramalkan suatu peristiwa atas dasar
peristiwa-peristiwa sebelumnya yang sudah terjadi.
b.
Yunani
Kuno
Zaman
Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab
persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap
mitologi atau tahayyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena
dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan
baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan
Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari
Macedonia, salah seorang murid Aristoteles. Zaman ini menjadi cikal bakal
tumbuhnya filsafat modern yang merupakan wujud perubahan sikap (attitude)
dari receptive attitude (sikap menerima begitu saja) menjadi an
inquiri attitude (sikap senang menyelidiki sesuatu).
c.
Zaman
Pertengahan
Ditandai
dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya
hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan
aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla
theologia atau abdi agama. Pada saat yang bersamaan, perkembangan ilmu
(pengetahuan) mengalami perkembangan yang pesat. Pada masa ini terdapat dua
periode yang dominan, antara lain : Pertama,
periode patristik; yaitu munculnya pelbagai
kesukaran mengenai filsafat yunani, maka agama kristen memantapkan diri dan Kedua,
periode skolastik; periode ini berlangsung dari tahun 800 – 1500 M, pada masa
ini ditandai dengan pembentukan metode-metode yang lahir karena hubungan yang
rapat antara agama dan filsafat.
d.
Zaman
Renaissance
Renaissance
berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia
yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali
independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan
spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan
pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630)
dan Galileo Galilei (1564 – 1642).
Zaman
ini dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan
tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak
Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes
memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk
ilmu alam.
e.
Kontemporer
Zaman
Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan
paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika
dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Zaman ini ditandai dengan berbagai penemuan teknologi
canggih diantaranya teknologi, komunikasi, dan informatika yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Sehingga terjadilah spesifikasi ilmu yang tajam
dan mendalam dalam pelbagai disiplin keilmuan. Seperti ilmu kedokteran,
kemudian bersub-sub dan berhubungan dengan uang lain, sehingga muncullah bidang
ilmu lain seperti bioteknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih