Puasa
diperintahkan Allah untuk menjadikan manusia untuk bertaqwa. Dengan berpuasa
seseorang akan selalu dididik untuk selalu bertaqwa kepada Allah dimanapun
berada, baik ketika ada banyak orang atau saat sendiri. Seseorang yang
berpuasa, tidak akan mudah terombang ambing oleh godaan dan rayuan kemewahan
dunia karena seseorang yang berpuasa telah dibentengi oleh iman dan taqwa yang kecendrungan
memanusiakan manusia.
Setiap orang Islam yang beriman senantiasa merindukan bulan
Ramadhan. Kerinduannya melebihi kecintaannya terhadap orang yang paling
dicintainya. Bagi orang beriman, di bulan yang penuh berkah inilah momentum
yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kualitas hidupnya, baik
kualitas iman dan takwa maupun amal salehnya.
Orang yang bertaqwa akan selalu merasa setiap perbuatan yang
dilakukan selalu dilihat oleh Allah SWT dimanapun dan kapanpun berada. Sehingga
manusia akan selalu melaksanakan perintah dan menjauhi larangann-Nya, dengan
rasa tulus dan ikhlas hanya karena mengharap ridha dari Allah SWT semata.
Orang
Berpuasa yang
dilandasi dengan penuh keimanan kepada Allah, Rasulullah, dan percaya pada hari
akhir, semestinya memunculkan manusia-manusia yang imannya tinggi, ibarat
kendaraan baru diservis habis. Puasa dengan landasan iman dan takwa dapat
menciptakan manusia pilihan karena sifat dan perilakunya sehat secara spiritual
(suci) maupun sehat secara jasmani. “Dan beruntunglah orang yang menyucikan diri
(dengan puasa dan zakat), dan menyebut Tuhannya (dengan bertakbir, lalu
mengerjakan salat,” (QS. Al-A’laa: 14-15).
Secara fitrahnya,
puasa Ramadan mencetak manusia bertakwa dengan berbagai sifat dan sikap
perilaku positifnya, Antara lain bersiap jujur, adil, rendah hati, berpikir
positif, berpihak kepada kebenaran, menempati janji, pandai menyukuri nikmat,
menghargai orang lain, simpati dan empati terhadap sesama, pejuang kaum lemah
(miskin), serta mengharapkan hidup penuh limpahan keberkahan. Iman dan takwa
adalah bekal terbaik atau sebaik-baik bekal hidup manusia baik ketika di dunia
apalagi di akhirat kelak (surga), sebaik-baik tempat kembali yang abadi.
Wallahualam bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih