“Perkawinan adalah menejemen ketidakcocokan,” kata Sophan Sophian dalam
mempertahankan keharmonisan dan romantisme kehidupan perkawinan dengan
Widyawati. “Tugas kita adalah bagaimana membikin perbedaan itu menjadi
menyenangkan. Kalau dibiarkan perbedaan itu akan menjadi bola salju yang terus
membesar.” (Kompas, 15 September 2004)
Hubungan yang baik dan harmonis antara laki-laki dan
perempuan (suami-istri) tidaklah terjadi begitu saja. Tetapi memerlukan usaha
yang besar dari kedua belah pihak. Namun demikian dalam waktu yang sama kita
tidak bias mengatakan bahwa usaha keras tersebut harus dilakukan secara terus
menerus tanpa henti, tetapi harus ada jeda untuk istirahat dan relaks.
Perempuan dengan naluri keperempuanannya mengetahui
dengan jelas bahwa hubungan yang baik pasti merupakan buah dari usaha yang
telah dikerahkan. Disisi lain seorang laki-laki, karena naluri kelelakiannya,
berbeda dengan perempuan dalam memandang masalah ini, dimana perasaan laki-laki
“dalam hal pekerjaan, harus mencurahkan usaha yang besar untuk
menyelesaikannya. Sementara ketika sudah kembali ke rumah ia memanfaatkan
waktunya untuk istirahat atau relaks.” Hal ini merupakan kesenangan kaum
laki-laki.
Pada masa sekarang materi memainkan peran yang besar
dalam menciptakan permasalahan antara laki-laki dan perempuan. Namun demikian
meslipun kita yakin, terkadang materi menjadi sebab terjadinya permasalahan
antara meraka berdua, tetapi sebab sebenarnya adalah tidak adanya saling
memahami antara laki-laki dan perempuan. Bukan karena materi itu sendiri.
Hubungan laki-laki dan perempuan pada masa sekarang berbeda dengan seratus
tahun yang lalu, atau bahkan lima puluh tahun lalu. Pada masa sekarang hubungan
tidak dapat dibangun hanya dengan di atas dasar kasih sayang dari pihak
laki-laki terhadap perempuan dan perempuan terhadap laki-laki. Perlu diketahui
kebutuhan-kebutuhan tersebut sekarang telah berubah dan tidak dapat disamakan
dengan yang terjadi pada masa lalu.
Cinta sejati menurut kaum laki-laki adalah bila tidak ada
usaha untuk melakukan perubahan, sehingga kitaka seorang laki-laki mengetahui
ada seorang perempuan yang sesuai dan terkadang ditemukan melalui pencarian
yang panjang, maka ia akan membuka ruang hatinya, mencintai perempuan tersebut
dan menerimanya apa adanya. Inilah seorang laki-laki dan tentu ia berharap
adanya sikap yang sama dari pihak perempuan, yaitu perempuan tersebut menerima
dia dengan apa adanya an tidak ada upaya untuk merubah cinta tersebut. Namun
sesungguhnya cinta sejati menurut perempuan tidaklah seperti itu. Seorang
perempuan ketika memilih laki-laki yang akan dijadikan teman hidupnya, ia
mencari seorang laki-laki yang bisa membuat dia bahagia dan laki-laki tersebut
punya kesiapan untuk berubah pada masa yang akan datang. Beginilah tabiat
seorang perempuan.
Ini adalah kebenaran atau teori yang sudah pasti. Kita
semua harus mengetahuinya dan menerima kodrat yang demikian ini. Dunia
perempuan berbeda dengan dunia laki-laki dan masing-masing dunia tersebut penuh
dengan rahasia-rahasia. Agar kita bisa senang, hidup dengan tenang dan dapat
menikmati kebahagiaan, maka kita harus mengenal rahasia-rahasia tersembunyi
yang merupakan tabiat satu sama lain. Antara laki-laki dan perempuan.
Pembaca yang budiman, hal paling baik yang bisa kita
lakukan agar terhindar dari permasalahan-permasalahan rumah tangga, hendaknya
kita meyakini bahwa kita sebagai laki-laki maupun perempuan tidak tumbuh pada
dunia yang sama (tabiat keduanya berbeda). Kita juga harus senantiasa
mengingatkan diri kita sendiri akan perbedaan tersebut. Sungguh, tabiat kita
berbeda dan kita harus mengakui hal tersebut. Inilah yang akan meringankan
kegelisahan, kemarahan, kejengkelan, dan aneka beban lainnya. Bila salah satu
di antara kita lupa akan hal tersebut, selaknya kita saling mengingatkan. Bila
kita ingin bertindak menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dengan
lawan jenis kita, dan ingin menikmati hidup dengan tenang dan bahagia, serta
tidak muncul permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lawan jenis kita,
dan ingin menikmati hidup dengan tenang dan bahagia, serta tidak muncul
permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan yang akan berpengaruh negatif
pada kehidupan kita, maka kita harus mengenali secara baik diri kita sendiri,
dan orang disekitar kita. Pengenalan ini akan membantu kita dalam memahami cara
orang yang berlawanan dengan kita dalam berfikir dan memahami
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Disadur dari Buku
Psikologi Suami-Istri
Karya DR. thariq Kamal
An-Nu’aimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih