Pasti di antara kita
adalah orang-orang yang gemar membaca berita yang biasa diperoleh
lewat koran atau gadget kita. Selain berita bola, senang pula membaca berita
politik dan selebriti. Lebih-lebih yang senang dibaca adalah berita dari media
mainstream.
Ada beberapa nasihat dari kami selaku
khotib Jumat kali ini dalam menyikapi berita media. Ada lima sikap sebagai
seorang muslim yang wajib kita miliki.
Sikap Pertama: Hati-hati dalam menerima berita dan jangan asal-asalan menyebar berita.
Apalagi itu aib, lebih-lebih
beritanya belum 100% benar, bisa jadi juga itu fitnah atau jebakan. Apalagi si
pelaku mengaku bahwa ia tidak berbuat hal itu dan kita tahu dia adalah orang
shalih yang jujur.
Cobalah lihat
bagaimana Allah perintahkan kita untuk mengecek berita terlebih dahulu. Jangan
mudah-mudahan untuk menyebarnya sampai kita punya bukti yang kuat.
Allah Ta’ala
berfirman,
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#þqãZtB#uä
bÎ)
óOä.uä!%y`
7,Å$sù
:*t6t^Î/
(#þqãY¨t6tGsù
br&
(#qç7ÅÁè?
$JBöqs%
7's#»ygpg¿2
(#qßsÎ6óÁçGsù
4n?tã
$tB
óOçFù=yèsù
tûüÏBÏ»tR
ÇÏÈ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir
Al-Qur’an Al-‘Azhim berkata, “Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan
kroscek terhadap berita dari orang fasik. Karena boleh jadi berita yang
tersebar adalah berita dusta dan keliru.” Karena
kehormatan seorang muslim benar-benar harus kita jaga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah mengatakan pada khutbah beliau saat musim haji,
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ
وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِى شَهْرِكُمْ
هَذَا ، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya
dara, harta dan kehormatan sesama kalian itu terjaga sebagaimana kemuliaan hari
ini, kemuliaan bulan ini dan kemuliaan negeri kalian ini.” (HR. Bukhari, no. 67 dan Muslim, no.
1679)
Sikap Kedua: Jangan sampai menghina dan mencela
Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ
فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ
بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا
“Setiap
maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu.
Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)
Berikut
beberapa tips Mengetahui Kebenaran Berita:
1. Memeriksa kebenaran berita melalui pernyataan langsung
(asli) dari obyek berikata
2. Biasakan untuk melihat atau mendengar berita tidak dari
satu sumber
3. Teliti dalam melihat data dan fakta suatu berita
4. Tanyakan kebenaran berita dari orang yang terlibat
langsung
.
Jama’ah rahimani wa rahimakumullah …
Saran kami, para jamaah kalau
mendengar berita-berita media atau mendapatkan berita gosip lewat pesan
singkat, lewat WhatsApp, lewat Facebook atau media sosial lainnya, jangan
mudah-mudahan untuk menshare atau menyebarkannya.
*Ringkasan Isi khutbah Jum'at, 3 Februari 2017