Sabtu, 07 April 2012

ETOS KERJA ISLAMI

Etos kerja islami adalah watak/ karakter dan kebiasaan kerja orang Islam yang terpancar dari akidah Islamiyah yang berkenaan dengan kerja sebagai sikap mendasar dalam dirinya. Etos kerja seseorang terbentuk oleh adanya motivasi yang terpancar dari sikap hidupnya yang mendasar terhadap kerja. Sikap itu mungkin berasal dari akal dan atau pandangan hidup/nilai-nilai yang terkait tanpa harus terkait dengan Iman atau ajaran agama. Khusus bagi orang yang beretos kerja Islami, etos kerjanya berdasarkan dari sistem keimanan/aqidah Islam berkenaan dengan kerja yang didasarkan dari ajaran wahyu bekerjasama dengan akal. Sistem keimanan itu menjadi sumber motivasi bagi terbentuknya etos kerja Islami sebagai agama amal atau agama kerja.
Bahwasanya untuk mendekatkan diri serta memperoleh ridho Allah, seorang hamba harus melakukan amal sholeh yang dikerjakan dengan ikhlas hanya karna Dia, yakni dengan memurnikan tauhid, sesuai dengan Q.S. al-kahfi [18]: 110
…             
“…barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Adapun ciri-ciri orang yang beretos kerja Islami tinggi adalah sebagai berikut:
1. Aktif, suka bekerja keras, bersemangat dan hemat
2. Tekun, professional, Efisien, kreatif, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
3. Mandiri, rasional serta mempunyai visi jauh kedepan
4. Percaya diri namun mudah bekerjasama dengan orang lain
5. Sederhana, tabah, dan ulet serta sehat jasmani dan rohani
Jadi secara lahiriyah serupa dengan ciri-ciri orang beretos kerja tinggi pada umumnya. Sejarah telah membuktikan bahwasanya akidah Islam berpotensi besar untuk menjadi sumber motivasi yang mampu merubah serta membangun sikap hidup mendasar, karakter, serta kebiasaan perilaku manuisa dalam arti amat positif. Nabi Muhammad SAW memiliki STAF yakni Sidik, Tabligh, Amanah dan Fathanah. Akidah yang berhasil ditanamkan Nabi SAW kepada para pengikutnya ketika beliau menjadi rasul terbukti telah menimbulkan kemajuan (termasuk etos kerja Islami) yang luar biasa pada sejumlah besar dari mereka: orang-orang muhajirin dan orang-orang anshor, bahkan orang-orang yang sebelumnya termasuk “komunitas jahiliyah”. Pada etos kerja ini secara dinamis selalu mendapat pengaruh dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, sesuai kodrat manusia selaku makhluk yang saling berpengaruh (psikofisik) yang tidak kebal dari berbagai rangsang, baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, terbentuknya etos kerja Islami melibatkan banyak faktor dan tidak hanya terbentuk secara murni oleh satu atau dua faktor tertentu.

1 komentar:

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih