Kamis, 12 Juli 2012

LANDASAN ORANG UNTUK MARAH DAN BERSIKAP EMOSIONAL

Secara umum, ada beberapa dalih yang biasanya menjadi landasan orang untuk marah dan bersikap emosional yang tidak terkendali yaitu:

A.    Budaya atau latar belakang suku bangsa
B.     Gender (jenis kelamin)
C.     Harga diri
D.    Definisi kemenangan
Saya akan mencoba membahas satu demi satu dalih yang biasa menjadi alasan bagi seseorang untuk bertindak secara emosional lewat kemarahan yang tidak terkendali.
A.    Budaya atau latar belakang suku bangsa
Ada ungkapan suku bangsa tertentu atau budaya tertentu identik dengan sifat pemarah atau temperamental. Entah sejak kapan dan dari mana ungkapan itu berasal, yang pasi ungkapan tersebut telah menjadi brend  image bagi mereka yang berasal dari suku bangsa atau budaya tertentu.
Patut kita sadari, suku bangsa dan budaya adalah hasil cipta dan kereasi serta pemikiran umat manusia. Artinya kita manusia mempunyai kehendak bebas yang akan membawa pada tindakan, sifat, kreasi, dan prestasi tertentu dalam perjalanan kehidupan. Kehendak bebas temasuk bebas dalam memilih apa yang kita yakini dan apa yang akan kita jalani.
Disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa yang namanya budaya tidak tercipta dalam semalam. Ia lahir dari sebuah proses waktu yang panjang sehingga mereka yang berbeda dalam komunitas budaya tersebut akan terpengaruh hingga ke pikiran bawah sadar.
Memang ada banyak sekali nilai-nilai luhur dalam kebudayaan yang dapat membawa kita masuk ke damaian dan keberhasilan hidup yang sekarang banyak diajarkan dalam berbagai teori motivasi. Namun, di sisi lain, ada juga nilai-nilai yang bermuara pada kemarahan, tindakan emosional hingga tindakan penghancuran, misalnya perang suku yang berujung kematian yang di dasari oleh niat untuk mempertahankan harga diri. Secara rasional, kita seharusnya dapat berfikir, apa keuntungan tindakan seperti ini. Seandainya saja, orang-orang yang bertikai mau berpikir secara rasional tentu efek-efek negatif kemarahan dapat diminimalisir bahkan ditiadakan.
B.     Gender (Jenis Kelamin)
Dalam kehidupan nyata, perbedaan jenis kelamin terkadang membuat orang berbeda dalam menyikapi hal-hal yang terjadi, termasuk dalam mengendalikan amarah. Kita semua tahu bahwa pria cendrung lebih mengendalikan amarah. Kita semua tahu bahwa pria cendrung lebih mengendalikan logika. Sebaiknya, wanita cendrung lebih  mengendalikan perasaan sehingga terkadang memberikan efek bias terhadap kebenaran yang sesungguhnya.
Mana yang yang lebih baik menurut pembaca? Jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. Logika dan perasaan harus berperan secara bersamaan dan saling melengkapi. Pria sering kali di identitikan dengan pribadi yang kuat, tegas dan pantang menangis. Pandangan seperti ini secara tidak sadar telah memengaruhi sikap dan perilaku pria pada umumnya. Umumnya, para prialah yang mendominasi berbagai pertikaian dan perselisihan di dunia ini dan pandangan tadi kemudian membuat pria kerap bertindak tidak terkendali karena ingin terlihat kuat, tegar dan pantang menangis.
Kita sering melakukan tindakan emosional yang mengatasnamakan “saya pria, saya harus menang dan tidak boleh diremehkan!” dan akhirnya tindakan kita lebih banyak membawa kita pada penyesalan yang menyakitkan dan membuat diri kita malu dikemudian hari. Sebetulnya, ketika semuanya itu terjadi, semuanya akan kalah dan tidak akan mendapatkan apa-apa, seperti pepatah yang kita dengar “menang jadi arang kalah jadi abu”
Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada alas an karena kita pria atau wanita, kita harus bertindak secara emosional yang membabi buta dan berujung pada kemarahan dan akan berumuara pada penyesalan. Kita dapat membuat pilihan dan Tuhan telah menciptakan kita dengan begitu luar biasa dengan kemampuan menimbang dan mempu menilai apakah suatu tindakan itu baik atau buruk, berguna atau tidak berguna.
C.     Harga Diri
Harga diri merupakan kecendrungan seseorang dalam memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, mampu dan memiliki keunggulan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang mendasar. Dalam bukunya “manage your mind for success” Adi Gunawan mengatakan bahwa harga diri seseorang akan menentukan semangat, antusiasme dan motivasi diri. Harga diri adalah salah satu penentu prestasi dan keberhasilan. Singkatnya, harga diri menjadi kekuatan yang sangat luar biasa alam menjalani dan memperjuangkan kesuksesan hidup seseorang. Harga diri diibaratkan bensin yang siap mengobarkan semangat hidup seseorang, namun disisi lain harga diri juga dapat menjadi air yang memadamkan langkah perjuangan seseorang dalam meraih sukses. Hal ini bisa terjadi karena persepsi yang keliru dalam menetapkan harga diri. Buktinya, harga diri kerap menjadi landasan utama seseorang untuk melakukan tindakan emosional. Misalnya ketika sedang marah, ada orang yang berujar, “enak saja aku mengalah. Dimana harga diri ku? aku akan beri ia pelajaran setimpal perbuatannya pada ku!” hal seperti ini patut disayangkan sebab orang tersebut tidak mengetahui dengan benar apa arti harga diri yang sesungguhnya. Ia berfikir harga diri akan didapatkan jika orang lain mau mengakui dan memahami dirinya. Akibatnya, ia cendrung melakukan pemaksaan kepada orang lain agar mau mengakui dirinya. Hal ini akan semakin diperparah lagi jika ia mengalami berbagai bentuk tekanan dari lingkungan.
Ada suatu analogi menarik bila kita melihat sebuah batu besar disebuah sungai. Batu itu perlahan-lahan akan terkikis dan mengecil bahkan sampai hancur lebur karena arus air melewatinya secara terus menerus. Artinya ketika akan mengaktualisasikan harga diri kepada orang lain, kita tidak perlu melakukan tindakan emosional yang tidak terkendali. Pengakuan harus di perjuangkan bukan dipaksakan, karena orang yang kita paksa untuk mengakui lewat tindakan yang cendrung emosional itu menghendakinya. Pengakuan harga diri bisa juga kita dapatkan dari hasil dan prestasi kerja keras kita. Ingat kita tidak mungkin membuat semua orang senang kepada kita. Dan, sebaliknya, tidak semua orang dapat membuat kita menjadi senang dan setuju kepada meraka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih