Sabtu, 08 Februari 2014

KISAH KASIH PERSAHABATAN DI TEMPAT KERJA



Awal tahun 2012, merupakan awal babak baru dalam sejarah kehidupan ku, yaitu mengikuti sleksi tenaga kerja part time di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari luar, bangunan perpustakaan tersebut cukup bagus. Desain ruangan dan interior dirancang dengan serius, cantik nan menawan. Setelah masuk, ternyata benar, suasana di sana cozy banget buat proses pengembangan diri dengan bekerja. Para pegawainya pun nyantei banget. Visi misa “Serius Tapi Santai” Nampak tertanam begitu kuat dalam sanu bari diri mereka, bermodal dasar itulah tak ayal perpustakaan ini pun berkembang pesat menjadi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam terbaik se Indonesia, terbukti dari Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dari sisi sarana dan prasarana yang sangat menunjang.
Waktu itu aku masih berstatus mahasiswa semester VI jurusan Kependidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, ceritanya ketika aku akan keperpustakaan bertujuan akan pinjam buku, sesampai di pintu masuk utama perpustakaan UIN tepatnya di area kaca putih besar tertera di butuhkan Tenaga Part Time Untuk Mahasiswa UIN dengan ketentuan beberapa syarat diataranya yaitu minimal semester IV, setelah baca informasi tersebut, saya berniat mencoba untuk mengirimkan lamaran kerja sesuai syarat dan ketentuaan sebagaimana yang tertera pada informasi. Sedikit cemas karena posisi yang dilamar itu tidak sesuai dengan studi saya di jurusan Pendidikan Islam, minggu berikutnya saya mendapat informasi dari perpustakaan bahwa saya lolos berkas dan berhak untuk mengikuti tes tulis dan tes wawancara kerja. Okay, setelah itu saya langsung berpikir apa yang harus saya lakukan untuk persiapan tes tersebut. Meski sudah googling sana sini bagaimana cara menghadapi tes untuk kerja, tetap saja saya tidak menemukan cara yang pas untuk saya sendiri. Maka saya putuskan untuk membiarkan mengalir apa adanya dengan persiapan yang sangat minim.
Perut terasa lapar, dikarenakan belum sarapan. Saat itu saya pesimistis dan merasakan bagaimana sulitnya mencari uang. Ditengah rasa lapar yang sangat, saya harus terus berjuang untuk lolos tes sleksi dan mendapatkan uang. Selanjutnya saya melakukan test. Jujur di sini saya kaget banget, soal testnya mirip dengan soal Ujian Akhir Semester (UAS) pas kuliah Manajemen Perpustakaan semester IV, hehe.. Soal tesnya berkisar antara manajemen perpustakaan, klasifikasi buku, dan psikologi pemakai. Saya lahap semua soalnya dengan brutal, sisanya saya berdoa.
Setelah melewati beberapa tes praktek, selanjutnya saya pun dipanggil untuk interview. Saya coba mengamati Bapak dan Ibu yang mewawancarai saya, saya yakin dia seorang System Analyst atau setidaknya Programmer Senior di sana. Kita mulai ngobrol.. Saya mulai 'menjual diri' saya. Saya jelasin project-project (aktivitas) yang sudah saya kerjakan secara meyakinkan. Saya narsis dengan skill yang saya punya. Namun, tidak cukup dengan itu, penguji berikutnya yaitu seorang Ibu, memberikan saya soal tentang jaringan system OPAK (Online Public Akces Cataloge) dan situs/web perpustakaan UIN, Soal berikutnya adalah penyusuanan buku dan menyinggung klasifikasi buku. Setelah saya menjawab dengan benar, dia masih kurang puas. Akhirnya Ibu pewawancara tersebut memberikan saya soal lagi, cukup dasar banget, namun itu sangat menunjukan tingkat pemahaman terhadap tujuan saya bekerja part time Di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Saya jawab dengan benar, langsung dia tulis di secarik kertas dan akhirnya peperangan tersebut saya menangkan. Semua penguji yang terdiri dari 2 orang bapak dan 2 orang Ibu pewawancara mulai yakin dengan saya. Setelah celah tersebut terbuka, saatnya saya mulai bertanya, mulai menunjukan antusiasme kerja saya. Akhirnya wawancara pun selesai, Bapa pewawancara bilang nanti pengumumannya seminggu setelah wawancara ini, kalo tidak ada konfirmasi berarti tidak masuk jadi kandidat.
Tibalah minggu berikutnya saat pengumuman lulus seleksi sebagai Mahasiswa Part time UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tidak terbayang sebelumnya bahwa aku keterima. Rasanya mustahil saja karena jumlah pelamar yang ikut tes pada waktu itu cukup banyak, sementara formasi yang diperebutkan tersebut hanya memerlukan 20 orang saja. Usaha saya memang sudah membuahkan hasil, doa, usaha, semangat, support, semua berkolaborasi sempurna pada akhirnya. Ribuan langkah yang telah saya coba tempuh kian terasa maknanya, walaupun belum seluruhnya ‘lubang’ yang saya tambal.
Saat memasuki dunia kerja adalah saat dimana aku akan terikat akan segala aturan yang berlaku pada perpustakaan tersebut. Seperti pada umumnya perusahaan baik pemerintah ataupun swasta termasuk perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terdapat jenjang-jenjang jabatan dan kewenangan bagi masing-masing pegawai maka terjalinlah komunikasi antara satu sama lain dalam iklim dan suasana kekeluargaan. Dimana para pegawai memiliki kepedulian yang lebih kepada mahasiswa part time sehingga tidak menimbulkan jarak yang terlalu jauh antara mereka. Sehingga saya dan kawan-kawan bisa merasakan indahnya kebersamaan saat bekerja.
Terkadang, ada juga timbul perasaan jenuh dengan profesi ini. Namun setiap kali perasaan itu muncul, aku berusaha untuk menepisnya dan mencoba mengingat kembali bagaimana perjuanganku untuk bisa sampai pada keadaan sekarang ini. Selalu kucamkan dalam pikiranku bahwa tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan pada jaman sekarang ini. Masih banyak diluar sana, orang-orang menganggur, termasuk mereka-mereka yang telah mengeyam pendidikan di perguruan tinggi. Bayangkan jika itu menimpaku, pasti sulit untuk melaluinya. Jadi, lebih baik banyak-banyak bersyukur saja dengan karunia yang diterima selama ini.
Setelah bekerja satu tahun yaitu pada part time tahun 2012 dilanjut kembali dengan part time tahun 2013 lalu aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Universitas yang sama yaitu Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, akhirnya aku keterima menjadi mahasiswa pascasarjana dengan tetap bekerja di perpustakaan. Akhirnya aku menghabiskan hari-hari dengan Kuliah sambil bekerja. Ya, setiap hal pasti ada suka duka. Senengnya adalah bahwa kita dilatih buat bisa manage waktu yang sehari cuma 24 jam itu, bahwa aku bisa mendapat uang jajan tambahan tanpa harus merepotkan orang tua (meski kadangkala dalam keadaaan darurat suka minta bantuan juga hehhe), bisa pandai mengatur keuangan, ilmu yang didapat saat kuliah langsung bisa dirasakan di tempat kerja, apa lagi ya..?.. OHHH Iya, setelah lulus kuliah dari jurusan Kependidikan Islam pada 24 April 2012 dan diwisuda pada bulan desember jadi gak perlu repot melamar kesana kemari, wong udah kerja.. hehhehe,.
Dukanya, atau saya lebih suka menyebutnya tantangan, mungkin yang pertama adalah butuh energi ekstra, yup bayangin aja harus garap skripsi, tugas makalah di Pascasarjana dsb tanpa bolos kerja. Trus, kadang sulit untuk cari waktu belajar, kalaupun ada waktu libur di akhir pekan paling banyak digunakan untuk istirahat, beres-beres, atau menghadiri kegiatan lain. Juga harus bisa mengatur kondisi perekonomian saku pribadi.
Ketika aku memutuskan untuk kuliah sambil kerja, terkadang terbesit dalam benak ini ada resiko besar yang siap-siap aku tanggung. Tapi aku ingin belajar mandiri dan aku ingin terus belajar biar sukses dan niat ku bekerja sekedar menghabiskan waktu luang di tengah-tengah kuliah, motivasi terkuat yaitu ingin menambah pengalaman, ilmu dan kawan baru. Aku selalu berpesan pada diri aku bahwa jika setiap pekerjaan yang baik dilakukan dengan baik akan bernilai ibadah. Kalau dah namanya ibadah, dah tentunya dapat pahala.
Seorang teman yang mengajukan pertanyaan mengapa sich kamu kuliah sambil kerja, wong kiriman ortu saja lebih dari cukup. Lalu aku jawab, Apakah salah kuliah sambil kerja? gak salah kan, selama kita masih bisa fokus kuliah daripada fokus mencari uang dan bisa membagi waktu. Nah, tadi saya sempat berkata kepada kawan bahwa ada resiko besar yang siap aku ditanggung? Resiko apa? Resiko kalau tidak bisa membagi waktu. Kalau kita terlalu tidak fokus dan sibuk mencari uang, jadinya kebalik, kerja sambil kuliah, bukan kuliah sambil kerja. Kita bisa kuliah sambil kerja sampai 20jam/minggu.
Kalau memang mau kuliah sambil kerja, ada beberapa tips buat pembaca semua biar bisa fokus kuliah. Pertama, manfaatkan akhir pekan atau waktu di luar jam kerja untuk mempelajari materi kuliah. Kedua, Gunakan waktu luang sepulang/sebelum kerja untuk belajar. Ketiga, saat jadwal kerja berbenturan dengan urusan kuliah yang tak bisa ditinggal, coba negosiasi dengan kawan (ketua regu/kelompok “Bos”). Keempat, bijak membagi waktu. Di saat ada tugas berat baik tugas kuliah maupun kerjaan, kamu bisa cicil duluan. Kelima, Jalin hubungan yang baik dengan teman kuliah untuk teman belajar. Keenam, ketika kuliah dan kerja sama-sama sedang lowong, manfaatkan untuk refreshing. Ini adalah masa untuk istirahat sejenak sambil menyegarkan tubuh. Nah itu adalah tips supaya bisa kuliah sambil bekerja. Jadi jangan takut kuliah sambil kerja, kamu pasti bisa !
Ternyata, ada dampak positif bagi mahasiswa yang kebetulan merangkap pula statusnya sebagai pekerja. Perkuliahan itu bukan melulu teori bahkan apa yang ada didalamnya hampir menyentuh pada dunia kerja, nah disitu tuh kita bisa selangkah lebih baik dari mahasiswa yang statusnya emang ABG murni Sobb. Kita lebih tahu ketimbang mereka yang hanya mengawang-ngawang dan menebak ini itu tentang dunia keja. sudah jelas yang dipelajari adalah disiplin ilmu untuk dunia kerja kok, Well,.. tiap keputusan pasti ada impact yang mesti dihadapi,. Nah,… pintar-pintarnya kita aja sih buat ngakalin gimana caranya semua bisa berjalan lancar.. Hmm, sekalian buat belajar problem solving and leadership (paling gak buat diri sendiri).
Selama dua periode (2012-2013) mengabdikan diri di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Aku menemukan sebuah lingkungan kerja yang sangat menghibur. Baru sebentar aku berbaur di lingkungan itu aku sudah merasakan indahnya kebersamaan. Mengenal teman kerja dengan karakter masing-masing tampaknya menjadi sebuah pengalaman yang sangat seru. Pada part time periode tahun 2013 tersandang nama yang terbilang unik, yaitu “nasdem dan parnas”, diluar jam kerja, hari-hari dilalui bermain lepas bersama teman sejawat di perpustakaan, di jalan, di rumah Bu Eti (Pegawai PNS Perpustakaan, Di Rumah kawan (Rudi Bantul, di rumah makan (Embak Sari, Tambaksari Ambarukmo), di malih residence, di pantai, di vila kali urang, di gunung merapi bak seorang petualang, mendapat siraman telur di campur terigu ketika ulang tahun, tak ada beban yang ada hanyalah tawa dan yang terakhir tepat ya pada tanggal 31 Januari 2014 yang bertepatan dengan moment habis kontrak kerja kami (Part Time Angkatan tahun 2013)berkunjung ke Rini House Klaten, Umi Home daerah Prambanan dan Rumah Pak. Tri (Pegawai PNS Perpustakaan). Disinilah hal-hal baru mulai kutemukan. Aku merasa teman-taman part time sudah seperti keluarga dan rasanya baru kemarin mengenakan identitas mahasiswa part time UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Namun waktu berlalu tanpa ku sadari, mengiringi setiap fase kehidupan dan  tumpukan buku perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menjadi saksi atas setiap penggalan kisah dunia kerja kita.
Melewati hari-hari bersama sudah pastilah banyak kisah yang tercipta. Berjuang bersama untuk menata buku, kadang terpuruk, kemudian mulai bangkit, terselip tawa, walau kadang tergores luka dan akhirnya waktu pula yang memaksa kita harus berpisah mengantarkan kita ke arah jalan hidup masing-masing menuju masa depan yang indah tentunya. “Teman yang terhanyut arus waktu, mekar mendewasa, masih ku simpan suara tawa kita. Dalam hidup ada sebuah kebanggan dalam diri sendiri ketika kita dapat berusaha mengemban amanah dengan baik dan terkadang kita harus dengan rela untuk melepaskan sesuatu yang pernah kita miliki, mengakui segala keterbatasan yang kita miliki dan melepaskan semua keinginan kita untuk sesuatu yang lebih mulia, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik. Cerita tentang hangatnya kebersamaan di dunia kerja masih akan terus berlanjut. Cerita tentang kebersamaan dalam perjuangan bersama orang-orang yang ikhlas membawa cita-cita, masih akan terus berlanjut sampai kapan pun. Kebersamaan dalam persaudaraan yang pernah terjalin itu sebening prasangka, sepeka nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, sekokoh janji. Sahabat dunia ini bukan tempat istirahat. Sejatinya, tidak pernah ada kata berhenti untuk terus bertindak, karena kerja keras adalah warisan para Rasul Allah.
Serpihan-serpihan kebenaran yang kita pungut sepanjang perjalanan hidup ini yang kemudian akan mengajarkan kita untuk menjadi manusia berbudi. Jarak tidak akan mengubah kenyataan bahwa kalian adalah sahabat terbaik ku...kalian selalu mengisi kehidupanku dengan indah,...senyuman selalu mengisi hari-hariku..hidup ini seperti roda yang berputar..kadang kita bersedih kadang juga senang tapi kalian selalu ada disaat ku butuhkan...tapi apa boleh buat sekarang kita terpisah oleh jarak...tapi ingatlah masa-masa indah disaat kita bersama..disaat jalan bersama penuh canda tawa itu semua tidak akan ku lupakan, anggap saja perpisahan hanyalah sebagai pemisah ruang dan waktu antara kita, tapi dalam hati kita, setiap sahabat dalam setiap fase hidup kita akan selalu terukir indah dalam hati dan akan menjadi cerita indah suatu ketika, antara aku, kamu dan kita semua. Insya Allah. Sahabat,,, terima kasih atas semua kisah indah yang kita jalani bersama I miss you all and we will be together next time… That’s will become true… I believe that… To all my friends in my life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih