Senin, 24 Februari 2014

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI DUNIA BARAT



Sebagai diskursus tentang perumusan ciri atau karakteristik ilmu (pengetahuan), dalam sejarah perkembangan ilmu (pengetahuan) pun terdapat beberapa perbedaan tentang periodisasi perkembangan ilmu (pengetahuan) tersebut, periodisasi tersebut antara lain mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Berdasarkan pemikiran filsafat barat periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
a.       Pra Yunani Kuno
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu: mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno. Ciri-ciri yang menonjol pada zaman ini adalah; segala sesuatu selalu disandarkan pada pengalaman, pengetahuan yang berupa fakta masih dikaitkan dengan kekuatan magis, kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan, alam, sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi, kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan pada hasil abstraksi yang dilakukan, dan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang sudah terjadi.
b.      Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahayyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles. Zaman ini menjadi cikal bakal tumbuhnya filsafat modern yang merupakan wujud perubahan sikap (attitude) dari receptive attitude (sikap menerima begitu saja) menjadi an inquiri attitude (sikap senang menyelidiki sesuatu).
c.       Zaman Pertengahan
Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama. Pada saat yang bersamaan, perkembangan ilmu (pengetahuan) mengalami perkembangan yang pesat. Pada masa ini terdapat dua periode yang dominan, antara lain : Pertama, periode patristik; yaitu munculnya pelbagai kesukaran mengenai filsafat yunani, maka agama kristen memantapkan diri dan Kedua, periode skolastik; periode ini berlangsung dari tahun 800 – 1500 M, pada masa ini ditandai dengan pembentukan metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan filsafat.
d.   Zaman Renaissance
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642).
Zaman ini dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.
e.       Kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Zaman ini ditandai dengan berbagai penemuan teknologi canggih diantaranya teknologi, komunikasi, dan informatika yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga terjadilah spesifikasi ilmu yang tajam dan mendalam dalam pelbagai disiplin keilmuan. Seperti ilmu kedokteran, kemudian bersub-sub dan berhubungan dengan uang lain, sehingga muncullah bidang ilmu lain seperti bioteknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih