Rabu, 27 September 2017

TAHUN BARU HIJRIAH*



Di akhir-akhir ini, banyak orang yang jauh dari agama Allah, maksiat merata dan kerusakan melanda sehingga hampir tidak ada satu pun manusia kecuali telah dilumuri oleh berbagai noda dosa, sehingga banyak orang yang sadar dari kelalaiannya. Sudah mulai bosan dengan hidupnya hingga berangkatlah untuk keluar dari kegelapan kepada cahaya. menuju menara taubat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum mukmin untuk bertaubat, firman-Nya:
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
Bulan Muharam merupakan salah satu bulan mulia. Allah berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ [ التوبة/36]
“Sesungguhnya hitungan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam kitab (ketetapan) Allah pada hari Dia ciptakan langit dan bumi; di antaranya ada empat bulan mulia, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian berbuat aniaya terhadap diri kalian di dalamnya”. (Qs At-Taubah: 36)
Abu Bakrah –radhiyallahu anhu– meriwayatkan bahwa Nabi –shallallahu alaihi wa sallam– bersabda :
” الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ، الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ “رواه البخاري ومسلم
“Sesungguhnya zaman senantiasa berputar sesuai karakternya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun adalah dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan mulia; yang tiga bulan berturut-turut, yaitu Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijah dan Muharam, sedangkan satunya “Rajab” berada di antara bulan Jumada dan Sya’ban”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sudah sepantasnya bagi seorang muslim menyambut tahun baru ini dengan ketaatan kepada Allah, patuh kepada perintahNya dan mempersiapkan diri untuk perjumpaan denganNya. Sepantasnya pula merasakan keagungan, kemuliaan dan kedudukan bulan ini:
لِغَدٍ قَدَّمَتْ مَا نَفْسٌ وَلْتَنْظُرْ
“…dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.…”

Usaha Pertama, mematangkan spiritualitas (Narasikan&Jelaskan)
Usaha kedua, memotivasi diri untuk terus mencari ilmu (Narasikan&Jelaskan)
* Sebuah Ringkasan Teks Khutbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih