Sabtu, 12 April 2014

KONTRIBUSI ISLAM PADA DUNIA

PENDAHULUAN
Islam hadir di tengah kerasnya peradaban jahiliyah, melalui Muhammad saw banyak sekali mengalami pergejolakan. Akan tetapi untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa menyebar hampir ke seluruh penjuru jagad. Setelah masa Rasulullah saw, yang kemudian dilanjutkan oleh masa khulafaurrasyidin dan dinasti-dinasti Islam yang muncul sesudahnya, telah berhasil membangun peradaban dan kekuatan politik yang menandingi dinasti besar lainnya pada masa itu, yakni Bizantium dan Persia.
Dalam perkembangan peradaban dunia memang Islam tidak bisa dilepaskan dari perkembangannya sejak dari zaman rasulluah sampai sekarangpun, Islam banyak memberi kontribusi terhadap dunia. Dari masa zaman rasulluah Islam merubah peradaban yang ada di jazirah arab dan sampai sekarang kita masih dapat merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang dibawa Islam.
Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat manusia. Dan sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil ‘alamin, sehingga Islam mampu berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas spiritual dan metahistorikal yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari beragam manusia di dalam situasi temporal maupun ruang yang berbeda. Dan secara historis Islam telah memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia.
Kontribusi Pemikiran dan Peradaban Islam Pada Dunia.
Setelah selesai masa kenabian yang ditutup dengan wafatnya Rasulullah SAW, perkembanan dan Pemikiran Peradaban Islam dalam sejarahnya telah menunjukkan berbagai varian. Varian-varian itu brupa metode, visi, dan kerangka berpikir yang berbeda dari pemikiran yang satu dengan pemikiran lainnya.
Manusia hidup di dunia menjalaninya sesuai dengan apa yang dia pahami terhadap kehidupan dunia. Begitu juga sebagai muslim di tuntut agar kehidupannya sesuai dengan aturan Allah SWT yang tercantum dalam al-Qur'an dan alhadis. namun seiring dengan sejarah yang dilalui oleh peradaban Islam, kaum muslimin mengalami berbagai perkembangan pemikiran. Fenomena seperti ini sebenarnya sudah muncul sejak Rasulullah SAW, sampai pada masa Khulafaur Rasyidin. pada saat itu perbedaan pemikiran tidak begitu mencolok. Tetapi pada masa Umayah dan Abasiyyah mulai terasa ada perbedaan visi pemikiran. aliran Al-Ra'yi dan Hadis adalah dua visi pemikiran yang sangat mencolok pada saat itu, disamping pemikiran moderat sebagai antitesis dari kedua visi pemikiran tersebut.
Berbagai perluasan wilayah kekuasaan peradaban Islam mengakibatkan berbagai bangsa dan kebudayaan bergesekan dengan khazan ke-2 masehi yang tercatat bahwa kekuasaan kaum muslimin telah meliputi wilayah Syam hingga sebagian daerah Afrika. Dengan bertemunya kaum muslimin dengan pemikiran dan filsafat yang dipegang oleh bangsa di luar Arab menjadikan mereka berinteraksi dengannya sekaligus mempelajari pemikiran yang baru dikenalnya.
Setelah interaksi para pemikir Islam dengan pemikiran dan kebudayaan yang baru, muncul ahli-ahli kalam dan para filosof yang mereka berasal dari anak kaum muslimin. Kita mengenal beberapa para pemikir yang populer ditengah-tengah sejarah perkembangan ilmu kalam dan filsafat. misalnya seperti Ibnu Haldun, Ibnu Sina, Al-Kindi, dan Al-Farabi. Hingga kini karya-karya mereka hasilkan masih dipelajari oleh para penuntut ilmu khususnya dibidang filsafat dan ilmu kalam.
Para pemikir muslim dapat menghasilkan banyak karya yang sangat berharga bagi generasi setelahnya. Motivasi beramal untuk kehidupan setelah mati adalah yang mendorong para pemikir, fukoha dan ulama mencurahkan segenap tenaga dan pikiran untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat dijadikan sebagai ilmu yang bermanfaat. Semakin banyak karya yang bermanfaat dihasilkan maka bertambah banyak pula investasi seorang muslim dalam amal jariyah setelah dia meninggalkan kehidupan dunia.
Setiap peradaban ada umurnya, salah seorang filosof muslim mengatakan bahwa sebuah peradaban akan berlalu seperti manusia yang hidup sampai mati. Peradaban dunia tidak ada yang kekal artinya semua peradaban akan diganti oleh peradaban yang lain dalam memimpin dan mengendalikan dunia. Pada zaman keemasan peradaban Islam telah dilahirkan banyak ilmua dan para pemikir yanga handal, melalui buah pikiran mereka kaum muslimin menjadi pemimpin dunia dengan kekuasaan 2/3 dunia.
Sekian lamanya Islam melakukan penyebaran ajarannya, hingga lebih dari 14 abad lamanya.  Tentunya dari masa perjuangan tersebut telah menorehkan banyak hasil yang dapat dirasakan oleh dunia saat ini walaupun sudah tidak ada lagi kekuasaan Islam yang mutlak. Karena Islam dalam ekspansinya, tidak hanya mengambil keuntungan materi dari daerah yang dapat dikuasai, melainkan ikut membangun dan memajukan peradaban yang ada dan tetap toleran terhadap budaya lokal yang ada.
Para tokoh Islam klasik yang telah membangun peradaban di masa itu, dan tidak dilakukan oleh orang-orang barat pada masa kegelapan, adalah dengan mempelajari dan mempertahankan peradaban Yunani kuno, serta mengembangkan buah pemikirannya untuk menemukan sesuatu yang baru dari segi filsafat dan ilmu pengetahuan. Seorang pemikir orientalis barat Gustave Lebon, dan telah diterjemahkan oleh Samsul Munir Amin, mengatakan bahwa “(orang Arablah) yang menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka adalam imam kita selama enam abad”. Hingga peradaban Islam telah memberi kontribusi besar dalam berbagai bidang khususnya bagi dunia Barat yang saat ini diyakini sebagai pusat peradaban dunia. Kontribusi besar tersebut antara lain:
1.        Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya kaum Muslim dalam bidang filsafat, sains, dan sebagainya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, khususnya dari Spanyol. Penerjemahan ini sungguh telah memperkaya kurikulum pendidikan dunia Barat.
2.        Kaum muslimin telah memberi sumbangan eksperimental mengenai metode dan teori sains ke dunia Barat.
3.        Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat.
4.        Karya-karya dalam bentuk terjemahan, kususnya karya Ibnu Sina (Avicenna) dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggi sampai pertengahan abad ke-17 M.
5.        Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan Eropa, memperkaya dengan kebudayaan Romawi kuno serta literatur klasik yang pada gilirannya melahirkan Renaisance.
6.        Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.
7.        Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8.        Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
9.        Para ilmuwan Muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa.
Pada kondisi-kondisi tersebut, terutama pada abad ke-11 dan ke-12, walaupun tradisi Islam yang diboyong ke Barat masih belum terjadi pemisahan yang jelas antara ilmu-ilmu yang ada dan ketika itu ilmu kalam, filsafat, tasawuf, ilmu alam, matematika, dan ilmu kedokteran masih bercampur. Akan tetapi Islam telah mampu mendamaikan akal dengan iman dan filsafat dengan agama. Sedangkan  bangsa Barat pada masa itu masih terdapat berbentuk tetap (stereotipe) yang memisahkan antara akal dan iman serta filsafat dan agama. Hal ini juga terjadi pada ilmu pengetahuan dan ilmu alam, yang mana Islam telah berjasa menyatukan akal dengan alam, menetapkan kemandirian akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti, dan keserasian Tuhan dengan alam.
Hingga akhirnya filsafat skolastik Barat mencapai puncaknya yang telah didukung oleh adanya pilar Islam dengan dibangunnya akademi-akademi di Eropa yang diadopsi dari gaya akademi di kawasan Timur. Hal ini merupakan evolusi dari illuminisme biara ke kegiatan pemikiran yang dialihkan kesekolahan dan akademi. Dan kurikulum yang diajarkan adalah filsafat lama, dan ilmu-ilmu Islam terutama Averoisme Paris. Pada saat yang sama terjadi perubahan kecenderungan pemikiran dari kesenian dan kasusatraan ke gramatika dan logika, dari retorika ke filsafat dan pemikiran, dan dari paganisme kesusastraan Latin ke penyucian Tuhan sebagai pemikiran Islam.
Demikianlah sumbangan besar Islam atas peradaban dunia Barat, yang selanjutnya jusru dijadikan sebagai pusat peradaban dunia pada saat ini. Hal ini dikarenakan kekonsistensian dunia Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Bahkan karya-karya besar para ilmuwan Muslim tersebut hingga kini masih dapat kita temukan di perpustakaan-perpustakaan internasional, khususnya di Amerika, yang secara profesional dan rapi telah menyimpannya. Sehingga berdasarkan keterangan di atas para umat Muslim di masa kini, yang ingin mempelajari lebih banyak tentang khasanah Islam tersebut, harus pergi ke negara Barat (non Islam) agar dapat meminta kembali “permata” yang sementara ini telah mereka pinjam.
Sumbangsih Para Ilmuan Muslim Pada Dunia
Banyak sekali Ilmuan-ilmuan muslim yang tidak tertulis dalam buku sejarah namun karya-karyanya sampai saat ini masih bisa kita rasakan dan nikmati. Diantara karya-karyanya antara lain:
1.    Bidang Ilmu Pengetahuan
2.    Bidang Kedokteran
3.    Bidang Seni Sastra
4.    Bidang Politik
5.    Dll
Titik Temu antara Pemikiran dan Peradaban Islam dan Barat.
Sebagaimana kita maklumi bersama, Barat dan Islam merupakan dua peradaban besar dan penting yang eksis di muka bumi saat ini, dengan memiliki karakter dan ciri khas tersendiri. Dalam perspektif sejarah, dua peradaban ini telah melakukan interaksi yang panjang dalam situasi pahit dan manis selama sekian abad. Hubungan keduanya banyak diwarnai oleh proses saling belajar, saling memberi, dan saling menerima, di samping itu antara keduanya juga pernah terjadi ketidak harmonisan, konflik, dan benturan.
Dalam konteks tersebut di atas, untuk menata masa depan dunia yang damai, adil dan makmur, maka sudah seyogianya jika Barat dan Islam belajar dari sejarah masa lalu yang panjang, mengevaluasi kondisi maupun konflik masa lalu, sehingga kita bersama mampu mengambil hikmah yang positif dalam rangka membangun masa depan untuk kemanusiaan yang lebih gemilang. Untuk itu dituntut adanya sikap saling menerima dan menghargai perbedaan masing-masing.
Barat yang kini mendominasi kepemimpinan dunia, sudah selayaknya memberikan keteladanan yang tinggi bagi peradaban-peradaban lain, dalam misi bersama mewujudkan kehidupan umat manusia yang damai, adil dan makmur. Sebaliknya, dunia Islam juga harus mampu dan mau belajar dari .berbagai aspek positif peradaban Barat, tanpa meninggalkan nilai-nilai asasi dalam Islam. Malahan jika Barat secara jujur mengakui sumbangan besar dunia. Islam terhadap peradaban Barat di masa lalu, niscaya sikap saling pengertian dan saling menghargai antar-peradaban akan lebih mudah dibangun. Untuk mengatasi konflik tersebut, perlu adanya saling pengertian dan sikap toleransi yang harus diinternalisasikan pada masing-masing pihak. Dialog budaya antara Islam dan Barat menjadi peredam bagi benturan antarbudaya. Jika hal itu terabaikan, masa depan dunia bisa dipastikan akan semakin suram dan hanya akan mempercepat masa “kiamat”. Perdamaian harus menjadi harga mati yang tidak boleh ditawar lagi.
Dalam kitab suci Al Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia, Allah SWT menegaskan, sekiranya Allah menghendaki seluruh manusia bisa dijadikan satu umat saja, tetapi Allah ingin menguji manusia dengan segala pemberianNya, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (QS Al-Maidah: 48). Allah menjadikan umat manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal satu sama lain (QS Al Hujurat: 12).
KESIMPULAN
Penyebaran ajaran Islam dan ekspansinya ke berbagai penjuru dunia telah berhasil membawa kemajuan pada setiap masanya, baik dari segi keagamaan maupun non agama yang berupa ilmu pengetahuan. Berbagai perluasan wilayah kekuasaan peradaban Islam mengakibatkan berbagai bangsa dan kebudayaan bergesekan dengan khazan ke-2 masehi yang tercatat bahwa kekuasaan kaum muslimin telah meliputi wilayah Syam hingga sebagian daerah Afrika. Dengan bertemunya kaum muslimin dengan pemikiran dan filsafat yang dipegang oleh bangsa di luar Arab menjadikan mereka berinteraksi dengannya sekaligus mempelajari pemikiran yang baru dikenalnya.
Setelah interaksi para pemikir Islam dengan pemikiran dan kebudayaan yang baru, muncul ahli-ahli kalam dan para filosof yang mereka berasal dari anak kaum muslimin. Kita mengenal beberapa para pemikir yang populer ditengah-tengah sejarah perkembangan ilmu kalam dan filsafat. misalnya seperti Ibnu Haldun, Ibnu Sina, Al-Kindi, dan Al-Farabi
Para tokoh dan cendekiawan Islam yang telah berhasil mempelajari ilmu-ilmu Yunani dan Sansekerta, telah memberikan pengembangan yang signifikan pada bidangnya masing-masing, jauh sebelum para ilmuwan Barat menemukan teori-teori tentang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian telah memberikan bukti bahwa Islam dan peradaban yang telah dibangunnya pada masa lalu, telah memberikan investasi besar pada pencapaian peradaban dan perdamaian dunia modern saat ini untuk itu dituntut adanya sikap saling menerima dan menghargai perbedaan masing-masing.
*Rujukan dan daftar pustaka ada pada penulis.

Senin, 10 Maret 2014

KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

A.    Karakteristik Kurikulum Pendidikan Islam
Kalau digali dan dicermati, kurikulum Pendidikan Islam memiliki cukup banyak karakteristik, antara lain:
Pertama: Mengedepankan tujuan agama (Islam) dan akhlak. Karakteristik ini mewarnai karakteristik-karakteristik lain, utamanya yang berorientasi pada pendidikan tauhid dan penanaman nilai-nilai.
Kedua: Selaras dengan fitrah manusia termasuk berkenaan dengan pembawaan, bakat,  jenis kelamin, potensi dan perkembangan psiko-fisik.
Ketiga: merespon dan mengantisipasi kebutuhan nyata peserta didik dan masyarakat, serta mengusahakan solusi terkait dengan masa depan dan perubahan sosial yang terjadi secara terus menerus.
Keempat: mendorong penggunaan metode-metode yang dinamis, fleksibel dan membuat peserta didik belajar didorong oleh kesadaran dan hati senang, termasuk dalam menghadapi pelajaran-pelajaran agama.
Kelima: materinya realistik, terjangkau, disusun secara runtut sesuai dengan psiko-fisik, tingkat dan jenjang peserta didik dengan selalu mementingkan penanaman nilai-nilai agamis.
Ketujuh: mengembangkan keseimbangan dan profosionalitas antara pengembangan aspek intelektual, emosional dan spiritual; juga antara yang bersifat teoritik dan memecahkan masalah kehidupan, dan
Kedelapan: menghindarkan peserta didik dari pemahaman dikotomik terhadap ilmu pengetahuan agama dan ilmu-ilmu yang lain, sekaligus yang dapat membuat peserta didik bersifat ekstrim.
B.     Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam
Hakikat kurikulum dalam setiap lembaga pendidikan formal jelas sangat urgen, yaitu: pertama, sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada jenjang serta tingkat tertentu; kedua, sebagai batas (dinamis) program serta bahan pelajaran yang mesti diberikan pada suatu semester dan tahap pendidikan tertentu; dan ketiga, sebagai pedoman guru dalam usaha mensukseskan proses pembelajaran, hingga belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien mengarah pada pencapaian tujuan yang sudah diprogram sebelumnya.
Perlu menjadi catatan di dalam kurikulum mestinya terkandung tujuan yang bersifat ideal, institusional, dan operasional/instruksional. Akan halnya kurikulum pendidikan Islam yang memiliki komitmen sangat tinggi terhadap tugas internalisasi nilai-nilai Islami, kurikulum ini memandang sangat penting dikembangkannya hidden curriculum. Misalnya mendidik kejujuran komitmen yang tinggi, pengamalan ibadah dan cinta ilahi dengan perilaku keteladanan, pendidikan pembiasaan, tuntunan, mendidik kemandirian, dan sebagainya yang tidak bisa dieksplisitkan secara detail, terjadwal dan lengkap dalam bentuk tulisan. Internalisasi nilai-nilai dapat dikembangkan lebih leluasa dalam kurikulum ekstra kurikuler. Kerjasama dengan keluarga peserta didik  tentunya sangat membantu dalam hal ini. Sebab pendidikan keluargalah sesungguhnya yang mempunyai kesempatan paling banyak untuk menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik melalui pembiasaan, keteladanan, bimbingan dan tuntunan serta targhib (kabar baik /reward) dan tarhib (ancaman).

*Referensi ada pada penulis.



Senin, 24 Februari 2014

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI DUNIA BARAT



Sebagai diskursus tentang perumusan ciri atau karakteristik ilmu (pengetahuan), dalam sejarah perkembangan ilmu (pengetahuan) pun terdapat beberapa perbedaan tentang periodisasi perkembangan ilmu (pengetahuan) tersebut, periodisasi tersebut antara lain mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Berdasarkan pemikiran filsafat barat periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
a.       Pra Yunani Kuno
Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu: mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno. Ciri-ciri yang menonjol pada zaman ini adalah; segala sesuatu selalu disandarkan pada pengalaman, pengetahuan yang berupa fakta masih dikaitkan dengan kekuatan magis, kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan, alam, sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi, kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan pada hasil abstraksi yang dilakukan, dan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang sudah terjadi.
b.      Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahayyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles. Zaman ini menjadi cikal bakal tumbuhnya filsafat modern yang merupakan wujud perubahan sikap (attitude) dari receptive attitude (sikap menerima begitu saja) menjadi an inquiri attitude (sikap senang menyelidiki sesuatu).
c.       Zaman Pertengahan
Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama. Pada saat yang bersamaan, perkembangan ilmu (pengetahuan) mengalami perkembangan yang pesat. Pada masa ini terdapat dua periode yang dominan, antara lain : Pertama, periode patristik; yaitu munculnya pelbagai kesukaran mengenai filsafat yunani, maka agama kristen memantapkan diri dan Kedua, periode skolastik; periode ini berlangsung dari tahun 800 – 1500 M, pada masa ini ditandai dengan pembentukan metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan filsafat.
d.   Zaman Renaissance
Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 – 1630) dan Galileo Galilei (1564 – 1642).
Zaman ini dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 – 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 – 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam.
e.       Kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Zaman ini ditandai dengan berbagai penemuan teknologi canggih diantaranya teknologi, komunikasi, dan informatika yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga terjadilah spesifikasi ilmu yang tajam dan mendalam dalam pelbagai disiplin keilmuan. Seperti ilmu kedokteran, kemudian bersub-sub dan berhubungan dengan uang lain, sehingga muncullah bidang ilmu lain seperti bioteknologi.

Sabtu, 08 Februari 2014

KISAH KASIH PERSAHABATAN DI TEMPAT KERJA



Awal tahun 2012, merupakan awal babak baru dalam sejarah kehidupan ku, yaitu mengikuti sleksi tenaga kerja part time di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari luar, bangunan perpustakaan tersebut cukup bagus. Desain ruangan dan interior dirancang dengan serius, cantik nan menawan. Setelah masuk, ternyata benar, suasana di sana cozy banget buat proses pengembangan diri dengan bekerja. Para pegawainya pun nyantei banget. Visi misa “Serius Tapi Santai” Nampak tertanam begitu kuat dalam sanu bari diri mereka, bermodal dasar itulah tak ayal perpustakaan ini pun berkembang pesat menjadi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam terbaik se Indonesia, terbukti dari Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dari sisi sarana dan prasarana yang sangat menunjang.
Waktu itu aku masih berstatus mahasiswa semester VI jurusan Kependidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, ceritanya ketika aku akan keperpustakaan bertujuan akan pinjam buku, sesampai di pintu masuk utama perpustakaan UIN tepatnya di area kaca putih besar tertera di butuhkan Tenaga Part Time Untuk Mahasiswa UIN dengan ketentuan beberapa syarat diataranya yaitu minimal semester IV, setelah baca informasi tersebut, saya berniat mencoba untuk mengirimkan lamaran kerja sesuai syarat dan ketentuaan sebagaimana yang tertera pada informasi. Sedikit cemas karena posisi yang dilamar itu tidak sesuai dengan studi saya di jurusan Pendidikan Islam, minggu berikutnya saya mendapat informasi dari perpustakaan bahwa saya lolos berkas dan berhak untuk mengikuti tes tulis dan tes wawancara kerja. Okay, setelah itu saya langsung berpikir apa yang harus saya lakukan untuk persiapan tes tersebut. Meski sudah googling sana sini bagaimana cara menghadapi tes untuk kerja, tetap saja saya tidak menemukan cara yang pas untuk saya sendiri. Maka saya putuskan untuk membiarkan mengalir apa adanya dengan persiapan yang sangat minim.
Perut terasa lapar, dikarenakan belum sarapan. Saat itu saya pesimistis dan merasakan bagaimana sulitnya mencari uang. Ditengah rasa lapar yang sangat, saya harus terus berjuang untuk lolos tes sleksi dan mendapatkan uang. Selanjutnya saya melakukan test. Jujur di sini saya kaget banget, soal testnya mirip dengan soal Ujian Akhir Semester (UAS) pas kuliah Manajemen Perpustakaan semester IV, hehe.. Soal tesnya berkisar antara manajemen perpustakaan, klasifikasi buku, dan psikologi pemakai. Saya lahap semua soalnya dengan brutal, sisanya saya berdoa.
Setelah melewati beberapa tes praktek, selanjutnya saya pun dipanggil untuk interview. Saya coba mengamati Bapak dan Ibu yang mewawancarai saya, saya yakin dia seorang System Analyst atau setidaknya Programmer Senior di sana. Kita mulai ngobrol.. Saya mulai 'menjual diri' saya. Saya jelasin project-project (aktivitas) yang sudah saya kerjakan secara meyakinkan. Saya narsis dengan skill yang saya punya. Namun, tidak cukup dengan itu, penguji berikutnya yaitu seorang Ibu, memberikan saya soal tentang jaringan system OPAK (Online Public Akces Cataloge) dan situs/web perpustakaan UIN, Soal berikutnya adalah penyusuanan buku dan menyinggung klasifikasi buku. Setelah saya menjawab dengan benar, dia masih kurang puas. Akhirnya Ibu pewawancara tersebut memberikan saya soal lagi, cukup dasar banget, namun itu sangat menunjukan tingkat pemahaman terhadap tujuan saya bekerja part time Di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Saya jawab dengan benar, langsung dia tulis di secarik kertas dan akhirnya peperangan tersebut saya menangkan. Semua penguji yang terdiri dari 2 orang bapak dan 2 orang Ibu pewawancara mulai yakin dengan saya. Setelah celah tersebut terbuka, saatnya saya mulai bertanya, mulai menunjukan antusiasme kerja saya. Akhirnya wawancara pun selesai, Bapa pewawancara bilang nanti pengumumannya seminggu setelah wawancara ini, kalo tidak ada konfirmasi berarti tidak masuk jadi kandidat.
Tibalah minggu berikutnya saat pengumuman lulus seleksi sebagai Mahasiswa Part time UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tidak terbayang sebelumnya bahwa aku keterima. Rasanya mustahil saja karena jumlah pelamar yang ikut tes pada waktu itu cukup banyak, sementara formasi yang diperebutkan tersebut hanya memerlukan 20 orang saja. Usaha saya memang sudah membuahkan hasil, doa, usaha, semangat, support, semua berkolaborasi sempurna pada akhirnya. Ribuan langkah yang telah saya coba tempuh kian terasa maknanya, walaupun belum seluruhnya ‘lubang’ yang saya tambal.
Saat memasuki dunia kerja adalah saat dimana aku akan terikat akan segala aturan yang berlaku pada perpustakaan tersebut. Seperti pada umumnya perusahaan baik pemerintah ataupun swasta termasuk perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terdapat jenjang-jenjang jabatan dan kewenangan bagi masing-masing pegawai maka terjalinlah komunikasi antara satu sama lain dalam iklim dan suasana kekeluargaan. Dimana para pegawai memiliki kepedulian yang lebih kepada mahasiswa part time sehingga tidak menimbulkan jarak yang terlalu jauh antara mereka. Sehingga saya dan kawan-kawan bisa merasakan indahnya kebersamaan saat bekerja.
Terkadang, ada juga timbul perasaan jenuh dengan profesi ini. Namun setiap kali perasaan itu muncul, aku berusaha untuk menepisnya dan mencoba mengingat kembali bagaimana perjuanganku untuk bisa sampai pada keadaan sekarang ini. Selalu kucamkan dalam pikiranku bahwa tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan pada jaman sekarang ini. Masih banyak diluar sana, orang-orang menganggur, termasuk mereka-mereka yang telah mengeyam pendidikan di perguruan tinggi. Bayangkan jika itu menimpaku, pasti sulit untuk melaluinya. Jadi, lebih baik banyak-banyak bersyukur saja dengan karunia yang diterima selama ini.
Setelah bekerja satu tahun yaitu pada part time tahun 2012 dilanjut kembali dengan part time tahun 2013 lalu aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Universitas yang sama yaitu Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, akhirnya aku keterima menjadi mahasiswa pascasarjana dengan tetap bekerja di perpustakaan. Akhirnya aku menghabiskan hari-hari dengan Kuliah sambil bekerja. Ya, setiap hal pasti ada suka duka. Senengnya adalah bahwa kita dilatih buat bisa manage waktu yang sehari cuma 24 jam itu, bahwa aku bisa mendapat uang jajan tambahan tanpa harus merepotkan orang tua (meski kadangkala dalam keadaaan darurat suka minta bantuan juga hehhe), bisa pandai mengatur keuangan, ilmu yang didapat saat kuliah langsung bisa dirasakan di tempat kerja, apa lagi ya..?.. OHHH Iya, setelah lulus kuliah dari jurusan Kependidikan Islam pada 24 April 2012 dan diwisuda pada bulan desember jadi gak perlu repot melamar kesana kemari, wong udah kerja.. hehhehe,.
Dukanya, atau saya lebih suka menyebutnya tantangan, mungkin yang pertama adalah butuh energi ekstra, yup bayangin aja harus garap skripsi, tugas makalah di Pascasarjana dsb tanpa bolos kerja. Trus, kadang sulit untuk cari waktu belajar, kalaupun ada waktu libur di akhir pekan paling banyak digunakan untuk istirahat, beres-beres, atau menghadiri kegiatan lain. Juga harus bisa mengatur kondisi perekonomian saku pribadi.
Ketika aku memutuskan untuk kuliah sambil kerja, terkadang terbesit dalam benak ini ada resiko besar yang siap-siap aku tanggung. Tapi aku ingin belajar mandiri dan aku ingin terus belajar biar sukses dan niat ku bekerja sekedar menghabiskan waktu luang di tengah-tengah kuliah, motivasi terkuat yaitu ingin menambah pengalaman, ilmu dan kawan baru. Aku selalu berpesan pada diri aku bahwa jika setiap pekerjaan yang baik dilakukan dengan baik akan bernilai ibadah. Kalau dah namanya ibadah, dah tentunya dapat pahala.
Seorang teman yang mengajukan pertanyaan mengapa sich kamu kuliah sambil kerja, wong kiriman ortu saja lebih dari cukup. Lalu aku jawab, Apakah salah kuliah sambil kerja? gak salah kan, selama kita masih bisa fokus kuliah daripada fokus mencari uang dan bisa membagi waktu. Nah, tadi saya sempat berkata kepada kawan bahwa ada resiko besar yang siap aku ditanggung? Resiko apa? Resiko kalau tidak bisa membagi waktu. Kalau kita terlalu tidak fokus dan sibuk mencari uang, jadinya kebalik, kerja sambil kuliah, bukan kuliah sambil kerja. Kita bisa kuliah sambil kerja sampai 20jam/minggu.
Kalau memang mau kuliah sambil kerja, ada beberapa tips buat pembaca semua biar bisa fokus kuliah. Pertama, manfaatkan akhir pekan atau waktu di luar jam kerja untuk mempelajari materi kuliah. Kedua, Gunakan waktu luang sepulang/sebelum kerja untuk belajar. Ketiga, saat jadwal kerja berbenturan dengan urusan kuliah yang tak bisa ditinggal, coba negosiasi dengan kawan (ketua regu/kelompok “Bos”). Keempat, bijak membagi waktu. Di saat ada tugas berat baik tugas kuliah maupun kerjaan, kamu bisa cicil duluan. Kelima, Jalin hubungan yang baik dengan teman kuliah untuk teman belajar. Keenam, ketika kuliah dan kerja sama-sama sedang lowong, manfaatkan untuk refreshing. Ini adalah masa untuk istirahat sejenak sambil menyegarkan tubuh. Nah itu adalah tips supaya bisa kuliah sambil bekerja. Jadi jangan takut kuliah sambil kerja, kamu pasti bisa !
Ternyata, ada dampak positif bagi mahasiswa yang kebetulan merangkap pula statusnya sebagai pekerja. Perkuliahan itu bukan melulu teori bahkan apa yang ada didalamnya hampir menyentuh pada dunia kerja, nah disitu tuh kita bisa selangkah lebih baik dari mahasiswa yang statusnya emang ABG murni Sobb. Kita lebih tahu ketimbang mereka yang hanya mengawang-ngawang dan menebak ini itu tentang dunia keja. sudah jelas yang dipelajari adalah disiplin ilmu untuk dunia kerja kok, Well,.. tiap keputusan pasti ada impact yang mesti dihadapi,. Nah,… pintar-pintarnya kita aja sih buat ngakalin gimana caranya semua bisa berjalan lancar.. Hmm, sekalian buat belajar problem solving and leadership (paling gak buat diri sendiri).
Selama dua periode (2012-2013) mengabdikan diri di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Aku menemukan sebuah lingkungan kerja yang sangat menghibur. Baru sebentar aku berbaur di lingkungan itu aku sudah merasakan indahnya kebersamaan. Mengenal teman kerja dengan karakter masing-masing tampaknya menjadi sebuah pengalaman yang sangat seru. Pada part time periode tahun 2013 tersandang nama yang terbilang unik, yaitu “nasdem dan parnas”, diluar jam kerja, hari-hari dilalui bermain lepas bersama teman sejawat di perpustakaan, di jalan, di rumah Bu Eti (Pegawai PNS Perpustakaan, Di Rumah kawan (Rudi Bantul, di rumah makan (Embak Sari, Tambaksari Ambarukmo), di malih residence, di pantai, di vila kali urang, di gunung merapi bak seorang petualang, mendapat siraman telur di campur terigu ketika ulang tahun, tak ada beban yang ada hanyalah tawa dan yang terakhir tepat ya pada tanggal 31 Januari 2014 yang bertepatan dengan moment habis kontrak kerja kami (Part Time Angkatan tahun 2013)berkunjung ke Rini House Klaten, Umi Home daerah Prambanan dan Rumah Pak. Tri (Pegawai PNS Perpustakaan). Disinilah hal-hal baru mulai kutemukan. Aku merasa teman-taman part time sudah seperti keluarga dan rasanya baru kemarin mengenakan identitas mahasiswa part time UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Namun waktu berlalu tanpa ku sadari, mengiringi setiap fase kehidupan dan  tumpukan buku perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menjadi saksi atas setiap penggalan kisah dunia kerja kita.
Melewati hari-hari bersama sudah pastilah banyak kisah yang tercipta. Berjuang bersama untuk menata buku, kadang terpuruk, kemudian mulai bangkit, terselip tawa, walau kadang tergores luka dan akhirnya waktu pula yang memaksa kita harus berpisah mengantarkan kita ke arah jalan hidup masing-masing menuju masa depan yang indah tentunya. “Teman yang terhanyut arus waktu, mekar mendewasa, masih ku simpan suara tawa kita. Dalam hidup ada sebuah kebanggan dalam diri sendiri ketika kita dapat berusaha mengemban amanah dengan baik dan terkadang kita harus dengan rela untuk melepaskan sesuatu yang pernah kita miliki, mengakui segala keterbatasan yang kita miliki dan melepaskan semua keinginan kita untuk sesuatu yang lebih mulia, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih baik. Cerita tentang hangatnya kebersamaan di dunia kerja masih akan terus berlanjut. Cerita tentang kebersamaan dalam perjuangan bersama orang-orang yang ikhlas membawa cita-cita, masih akan terus berlanjut sampai kapan pun. Kebersamaan dalam persaudaraan yang pernah terjalin itu sebening prasangka, sepeka nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, sekokoh janji. Sahabat dunia ini bukan tempat istirahat. Sejatinya, tidak pernah ada kata berhenti untuk terus bertindak, karena kerja keras adalah warisan para Rasul Allah.
Serpihan-serpihan kebenaran yang kita pungut sepanjang perjalanan hidup ini yang kemudian akan mengajarkan kita untuk menjadi manusia berbudi. Jarak tidak akan mengubah kenyataan bahwa kalian adalah sahabat terbaik ku...kalian selalu mengisi kehidupanku dengan indah,...senyuman selalu mengisi hari-hariku..hidup ini seperti roda yang berputar..kadang kita bersedih kadang juga senang tapi kalian selalu ada disaat ku butuhkan...tapi apa boleh buat sekarang kita terpisah oleh jarak...tapi ingatlah masa-masa indah disaat kita bersama..disaat jalan bersama penuh canda tawa itu semua tidak akan ku lupakan, anggap saja perpisahan hanyalah sebagai pemisah ruang dan waktu antara kita, tapi dalam hati kita, setiap sahabat dalam setiap fase hidup kita akan selalu terukir indah dalam hati dan akan menjadi cerita indah suatu ketika, antara aku, kamu dan kita semua. Insya Allah. Sahabat,,, terima kasih atas semua kisah indah yang kita jalani bersama I miss you all and we will be together next time… That’s will become true… I believe that… To all my friends in my life