Selasa, 05 April 2011

Resume Studium General PPL

1. Urgensi Micro Teaching Bagi Calon Guru Profesional
a. Urgensi Micro Teaching (MT)
MT merupakan kelanjutan dan sebagai wahana implementasi dari berbagai teori yg telah dipelajari mahasiswa pada matakuliah-matakuliah sebelumnya MT sebagai proses yg sangat menentukan bagi mahasiswa agar kompeten melakukan real teaching. MT dipahami sbg satu matarantai untuk menyiapkan mahasiswa sbg calon guru profesional
b. Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Psl 1 UU No 14/2005)
c. Profesional
Profesional adalah pekerjaan yg dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yg memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (Psl. 1 UU No 14/2005)
2. Setrategi Pembelajaran
1. Mengapa Perlu Strategi Pembelajaran. Di antara tugas guru dalam persiapan pembelajaran adalah memikirkan: cara agar siswa dapat memproses informasi yg disampaikan, cara mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yg sebelumnya sudah dimiliki siswa. cara menciptakan situasi dan kondisi agar siswa dan memproses informasi dg lebih mudah & cepat dipahami sekaligus melekat lama dlm ingatan mereka.
2. Ceramah
Ceramah: merupakan strategi pembelajaran yang paling popular, ceramah adalah metode pembelajaran yg dilakukan dg menyampaikan pesan & informasi secara satu arah lewat suara yg diterima melalui indra telinga.
Metode ini tepat untuk beberapa kondisi sbb: jIka informasi yg disampaikan tidak tersedia dalam bentuk tulisan, teks yg tersedia tidak cocok, atau teks yang ada sudah kedaluwarsa, untuk memberikan pengarahan sebelum melaksanakan tugas, untuk memotivasi atau memberi tantangan kpd siswa terutama ketika tidak terungkap dalam buku rujukan yg diberikan, untuk menunjukkan antusiasme thd matakuliah yang diajarkan, untuk memberikan model cara berpikir atau pemecahan masalah.
• Kelemahan Ceramah: daya tahan siswa untuk berkonsentrasi dan mengandalkan alat indra telinga sangat terbatas. Pada sepuluh menit pertama mahasiswa mampu menyerap 70 % informasi yang disampaikan. Sementara itu, pada sepuluh menit terakhir informasi yang dapat diserap oleh ¬siswa hanya 20%, ketika mendengarkan, siswa sangat mudah terganggu karena siswa lebih terfokus pada apa yang terlihat (visual) daripada yang terdengar (audio), siswa tidak dapat membandingkan, menganalisis atau mengevaluasi gagasan atau informasi yang disampaikan guru
Tips untuk mengoptimalkan metode ceramah:
1). Membangun minat. 2). Memaksimalkan pemahaman & ingatan. 3). Melibatkan siswa dalam pembelajaran. 4). Memperkuat ingatan siswa terhadap materi perkuliahan
3. Diskusi,
Diskusi adalah proses interaksi dan komunikasi dua arah atau lebih yang melibatkan guru dan siswa, diskusi merupakan strategi penting untuk menciptakan proses belajar aktif, dalam strategi tersebut peran guru adalah memfasilitasi proses diskusi serta mengatur lalu lintas gagasan & komentar siswa agar berjalan dengan lancar.
Diskusi akan efektif jika guru ingin: Membantu siswa berpikir atau melatih berpikir dalam disiplin ilmu tertentu, membantu siswa belajar menilai logika, bukti, dan hujah, baik pendapatnya sendiri rnaupun pendapat orang lain, memberi kesempatan kepada siswa untuk memformulasikan penerapan prinsip-prinsip tertentu, membantu siswa menyadari dan mengidentifikasi problem dari penggunaan informasi dari buku rujukan atau perkuliahan dan memanfaatkan keahlian (sumber belajar) yang ada pada anggota kelompok
Ketika proses diskusi, guru sering menghadapi beberapa hambatan, antara lain, adalah sebagai berikut: Melibatkan partisipasi siswa dalam diskusi, membuat siswa sadar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, mengatasi reaksi emosional siswa, memimpin diskusi tanpa banyak melakukan intervensi, membuat struktur diskusi, mulai dari pengantar sampai dengan kesimpulan.
Tips memimpin diskusi: Mengungkapkan kembali apa yang dikatakan oleh seorang siswa, meminta siswa untuk menjelaskan apa yang mereka katakana, memberikan pujian atau komentar yang lebih mencerahkan, Mengelaborasi kontribusi siswa dengan memberi contoh, memacu diskusi dengan mempercepat tempo dan menggunakan humor, menolak ide siswa dengan santun, menengahi perbedaan pendapat antara mahasiswa dan mencairkan ketegangan yang muncul di antara mereka, menarik ide-ide yang berkembang dan menunjukkan hubungan di antara ide-ide tersebut, mengubah proses diskusi dengan mengganti cara partisipasi peserta diskusi, meringkas, ide-ide penting yang berkembang dalam diskusi di kelas.
Setrategi Power of Two : Digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif & memperkuat pentingnya serta manfaat sinergi, yaitu dua kepala lebih baik daripada hanya satu kepala
Setrategi Question Students Have: Digunakan untuk mengetahui kebutuhan & harapan siswa. Mrp strategi dpt mendatangkan partisipasi siswa melalui tulisan dari pd secara lisan.
Setrategi Card sort : Digunakan utk membangun kolaborasi siswa, mempelajari konsep, karakteristik klisifikasi, fakta tentang obyek atau mereviu informasi. Gerakan fisik yang dominan, sehingga dapat membantu mendinamisasi kelas yang kelelahan.
Setrategi Active debate: Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan, terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap mahasiswa di dalam kelas, bukan hanya para pelaku debatnya .
Setrategi Planted question: Teknik ini membantu Anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respons terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu
Setrategi Information search: Metode ini sama dengan ujian open book. Scr berkelompok siswa mencari informasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka
Setrategi Learning contract: Belajar mandiri pengaruhnya sering lebih mendalam dan lebih permanen. Tetapi, perlu ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari
Setrategi Everyone is a teacher here: Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini juga memberi kesempatan kepada setiap mashasiswa untuk berperan sebagai dosen bagi siswa lainnya
Setrategi Modeling the way: Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa utk mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan & teknik yang baru saja dijelaskan.
Setrategi Billboard ranking: Strategi ini tepat sekali untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai-nilai, gagasan, dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat.
Setrategi Pengelolaan Kelas: Memusatkan perhatian siswa, Menciptakan kondisi belajar yg kondusif, Memberikan teguran.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Landasan Pengembangan RPP: PP. NO. 19 Thn 2005 Ttg. SNP (Psl. 20)
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode mengajar, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Pengertian RPP: Seperangkat deskripsi program kegiatan pembelajaran yang sekurang-kurangnya memuat rumusan kompetensi dasar, indikator yang hendak dicapai, materi pokok, media dan sumber, startegi dan skenario pembelajaran serta penilaian hasil belajar. Jangka waktunya tidak mutlak, bisa untuk satu semester, satu minggu atau bahkan untuk satu kali pertemuan atau tatap muka.
Manfaat:
Sebagai arah kegiatan dalam mencapai kompetensi.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam pebelajaran
Sebagai pedoman kegiatan belajar baik guru maupun peserta didik.
Sebagai alat ukur untuk mengetahui efektif tidaknya kegiatan pembelajaran.
Sebagai
Prinsip Pengembangan RPP: Signifikansi, Feasibilitas, Relevansi, Kepastian, Ketelitian, Adaptabilitas, Alokasi waktu
Unsur-Unsur RPP
(Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
1). Identitas Matapelajaran. 2). Standar Kompetensi. 3). Kompetensi Dasar. 4). Indikator Pencapaian Kompetensi. 5). Tujuan Pembelajaran. 6). Materi Ajar. 7). Alokasi Waktu. 8). Metode Pembelajaran. 9). Kegiatan Pembelajaran. 10). Penilaian Hasil Belajar. 11). Sumber Belajar.
Standar: Batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakakukan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran, memperlakukan peserta didik sesuai dengan potensinya dan membantu mereka agar mampu melakukan sesuatu sesuai kemampuannya, menuntut peserta didik untuk mencapai peringkat prestasi dan performance tertentu.
Kompetensi: Seperangkat tingkatan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu ( SK. Mendiknas 045/U/2002 ).
Ciri-Ciri Kompetensi
• Kompetensi memiliki fokus dan konteks, yaitu kehidupan nyata dan berbagai pengalaman.
• Kompetensi dibentuk melalui integrasi dan aplikasi yang kompleks dari berbagai kemampuan.
• Integrasi dan aplikasi merefleksikan pengetahuan, pengalaman, sikap dan nilai serta keterampilan secara seimbang.
• Kompetensi ditandai dengan kinerja, bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan, sikap dan nilai.
Standar Kompetensi: Kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai dalam mempelajari suatu matapelajaran tertentu
Cakupan Standar Kompetensi: 1. Standar Isi (Content standard) 2. Standar Penampilan (Performance standard)
Kompetensi Dasar: Pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat ditampilkan peserta didik.
Indikator Kompetensi: Indikator Kompetensi merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar yang menunjukkan tanda-tanda perilaku / perbuatan atau respon yang dilakukan atau yang ditampilkan peserta didik setelah belajar
Materi Pembelajaran
• Garis besar bahan ajar yang dipelajari untuk mencapai kompetensi dasar.
• Penjabaran bahan ajar atau materi pokok mempertimbangkan validity, significance, utility, learnability dan interest.
• Materi dapat diklasifikasikan berupa fakta, konsep,prinsip,maupun prosedur.
Media dan Sumber
Media Pembelajaran
1. By Design : Sengaja dirancang khusus oleh pendidik untuk pembelajaran
2. By Utilization : Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu meskipun tidak dirancang khusus untuk pembelajaran.
Sumber Belajar: Sumber bahan bisa orang, bahan cetakan, rekaman maupun berupa tempat tertentu.
Skenario Pembelajaran: intro, kegiatan inti, penutup, intro (pendahuluan), kegiatan inti, penutup, penilaian hasil belajar.
• Evaluasi dalam RPP berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik. Acuannya adalah rumusan kompetensi dasar dan indikator kompetensi. Alat ukurnya bisa menggunkan tes maupun non-tes, disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing matapelajaran dan Jika alat ukurnya menggunakan tes, maka perlu disertakan kunci jawabannya.
Prinsip Penilaian
• Mendidik, dalam arti bahwa penilaian tidak semata-mata untuk mencari kesalahan dan kelemahan siswa, tetapi untuk memberikan bimbingan yang tepat.
• Menyeluruh: penilaian diarahkan untuk menilai penguasaan kompetensi meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
• Berkesinambungan: penilaian yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat kemajuan siswa.
• Obyektif: penilaian didasarkan atas keadaan yang sebenarnya yaitu sesuai dengan apa yang ditampilkan atau dikerjakan oleh siswa.
Contoh :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTsN
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Pokok Bahasan : Bersyukur Kepada Allah
Kelas / Semester : VIII / satu
Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi.
Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri Siswa memiliki
B. Kompetensi Dasar.
1.1. Memahami pengertian dan pentingnya syukur
1.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku syukur

C. Indikator Kompetensi.
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian syukur secara bahasa dan istilah.
2. Siswa mampu menunjukkan dalil pentingnya bersyukur
3. Siswa mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk syukur
4. Siswa mampu memberi contoh tata cara bersyukur
5. Siswa mampu membanding antara perilaku syukur dan kufur

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang bersyukur dengan metode interactive lecturing, resitasi dan the power of two diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian syukur secara bahasa dan istilah.
2. Siswa mampu menunjukkan dalil tentang pentingya bersyukur
3. Siswa mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk syukur
4. Siswa mampu memberi contoh tata cara bersyukur
5. Siswa mampu membanding antara perilaku syukur dan kufur

E. Materi Ajar.
a) Pengertian bersyukur menurut bahasa dan istilah
b) Dalil-dalil tentang syukur

Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"
Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
a) Bentuk-bentuk syukur
b) Contoh perilaku bersyukur
F. Metode Pembelajaran.
1. Interactive Lecturing
2. Resitasi (pemberian tugas)
3. The Power of Two
G. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode
3. Intro / Pendahuluan
a. Guru mengatur kelas dengan mengecek presensi siswa.
b. Guru memberikan apersepsi terhadap materi yang lalu
c. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
Kegiatan Inti.
1) Eksplorasi
a. Siswa membaca buku tentang syukur
b. Siswa mencari dalil al Qur’an tentang syukur
2) Elaborasi
a) Siswa secara berpasangan mendiskusikan tentang pengertian sukur secara bahasa dan istilah
b) Siswa secara berpasangan mencocokkan dalil al Qur’an tentang syukur yang ditemukan
c) Siswa dapat memberikan contoh tentang prilaku bersyukur
d) Siswa dapat membandingkan antara perilaku syukur dan kufur
3). Konfirmasi
a) Guru meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang pengertian bersyukur secara bahasa dan istilah
b) Guru meminta siswa untuk membaca dalil al qur’an tentang bersyukur
c) Guru meminta siswa mendemonstrasikan bentuk perilaku bersyukur
d) Guru meminta siswa untuk membedakan antara perilaku syukur dan kufur
Penutup.
1) Guru menyampaikan kesimpulan materi pelajaran
2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati contoh orang yang selalu bersyukur dan orang yang tidak pandai bersyukur di lingkungan tempat tinggal siswa.
5 menit




20 menit


25 menit




20 menit







10 menit
Lecturing
Interactive Lecturing
Interactive Lecturing

Resitasi
Elisitasi
Resitasi

The Power of Two
Resitasi

Resitasi

Resitasi

Interactive Lecturing



Resitasi

Resitasi
Jumlah 80 enit
H. Penilaian.
 Jenis : Tes / non tes
 Bentuk : Uraian/ esai/ obyektif tes
 Instrumen : Soal/pertanyaannya dan kunci jawabannya
H. Sumber Belajar.
1. Depatemen Agama, Al Qur’an dan Terjamahnya, Departemen Agama, Jakarta.
2. Al Qur’an dan Terjemahnya, UII Press, Yogyakarta
3. M Thalib dan Slamet Suripto, Al Qur’an Hadits, Kota Kembang Yogyakarta.
Yogyakarta, 25Februari 2011
Guru Mapel Akidah Akhlak
MTsN Lab UIN Yogyakarta

Maudlu’ah S.Pd.I
4. Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Keterampilan Membuka Pelajaran
1) Menarik perhatian siswa: gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu, pola interaksi
2) Menumbuhkan motivas: kehangatan/keantusiasan, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide, memperhatikan minat siswa
3) Memberikan acuan: mengemukakan tujuan, menjelaskan langkah pembelajaran, mengajukan pertanyaan (pre-test)
4) Membuat hubungan antar materi: mengadakan appersepsi, menjelaskan konsep umum
b. Keterampilan menutup pelajaran
1) meninjau kembali inti materi: merangkum/meringkas, menyimpulkan
2) mengevaluasi: mengajukan pertanyaan (pos-test), demonstrasi dan penugasan
2. Keterampilan Menjelaskan
a. Kejelasan: menggunakan kalimat yang mudah, menghindari kata-kata yang berlebihan
b. Penggunaan contoh / ilustrasi: menggunakan contoh-contoh, contoh relevan dengan penjelasan, contoh sesuai dengan kemampuan siswa.
c. Pengorganisasian: pola struktur sajian, memberikan penekanan hal penting.
d. Penekanan pada hal penting: dengan nada suara, dengan cara mengulangi, dengan gambar demonstrasi, dengan mimik, gerak
e. Balikan: mengajukan pertanyaan, meminta respon siswa, meminta komentar siswa
3. Keterampilan Bertanya
a. Bertanya dasar: penggunaan pertanyaan secara jelas, pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan.
b. Bertanya lanjut: pengubahan tuntutan level kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak, peningkatan terjadinya interaksi.
4. Keterampilan Memberi Penguatan
a. Penguatan verbal: dengan kata-kata dan dengan kalimat,
b. Penguatan non verbal: dengan bahasa isyarat dan dengan mimik, gerak
5. Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Variasi gaya mengajar
1) Suara: nada suara, volume suara dan kecepatan bicara.
2) Kesenyapan: selingan diam, kesibukan/kegiatan dihentikan dan perubahan stimulus
3) Mimik dan gerak: ekspresi wajah, gerak badan dan gerak tangan
b. Variasi media
1) alat/bahan yang dapat dilihat
2) alat/bahan yang dapat didengar
3) alat/bahan yang dapat diraba (diperagakan)
4) Audio Visual Aids (AVA)
c. Variasi pola interaksi
1) pola satu arah (guru-siswa)
2) pola dua arah (guru-siswa-guru)
3) pola tiga arah (guru-siswa-siswa)
4) pola multi arah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih