Kamis, 23 Agustus 2012

LEBARAN AJANG SILATURRAHIM


Silaturrahim. Secara terminologi berasal dari kata silah = maknanya hubungan, Ar-Rahim maknanya pertalian manusia dari segi keturunan dan disebut juga kerabat atau keluarga. Secara etimologi silaturrahm adalah proses interaksi dengan sasama masnusia. Allah subhanahu ta’ala mewajibkan kepada kita semua untuk menghubungkan silaturrahim dan mengharamkan, memutuskannya dan menyuruh supaya sentiasa berbuat baik dan tolong-menolong dalam perkara-perkara kebaikan kepada semua manusia terutama kepada yang ada hubungan kekeluargaan ataupun kerabat .
Firman Allah di didalam surah An-Nisa’ ayat 36 :
" Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan jangan kamu sekutukan dia dengan sesuatu pun jua dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu-bapa dan kaum kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan jiran tetangga yang dekat dan jiran tetangga yang jauh dan rakan sejawat dan orang musafir yang terlantar dan jga hamba yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur dan membangga-banggakan diri "

Abul Laits berkata: "Jika seorang itu dekat dengan kerabatnya maka hubungan kerabat itu berupa hidayah-hidayah dan ziyarah, jika tidak dapat membantu dengan harta, maka cukup dengan tenaga, jika jauh maka hubunginya dengan surat menyurat dan jika dapat mendatangi maka itu lebih utama. Ketahuilah bahawa silaturrahim itu mengandungi sepuluh keuntungan yaitu: Mendapat keridhoan Allah s.w.t. sebab Allah s.w.t. menyuruh silaturrahim, Menggembirakan mereka kerana ada hadis yang mengatakan bahwa seutama-utama amal ialah menyenangkan orang mikmin, Kegembiraan malaikat kerana malaikat senang dengan silaturrahim, Mendapat pujian kaum muslimin, Menjengkelkan iblis laknatullah, Menambah umur, Menjadi berkat rezekinya, Menyenangkan orang-orang yang telah mati kerana ayah dan nenek-nenek itu senang jika anak cucunya bersilaturrahim, Memupuk rasa cinta dikalangan kekeluargaan sehingga suka membantu bila memerlukan bantuan mereka, Bertambahnya pahala jika ia mati sebab selalu diingati kepadanya jika telah mati dan mendoakan kerana kebaikannya

Beberapa Tips Etika Bertamu
1.      Ucapkan Salam
2.      Minta Izin (Ucapkan Salam) maksimal tiga kali.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ia berkata, Abu Musa telah meminta izin tiga kali kepada Umar untuk memasuki rumahnya, tetapi tidak ada yang menjawab, lalu dia pergi, maka sahabat Umar menemuinya dan bertanya, "Mengapa kamu kembali?" Dia menjawab, "Saya mendengar Rasulullah bersabda, Barangsiapa meminta izin tiga kali, lalu tidak ada jawaban, maka hendaklah kembali. (Shahih HR. Ahmad)
3.      Jika ditanya hendaknya menjawab dengan perkataan yang jelas
4.      Dilarang Mengintai Ke Dalam Bilik (Jangan menunjukkan sikap yang mencurigakan)
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi, lalu Nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu. (HR. Bukhari)
5.      Memahami Situasi dan Kondsi
Memahami situsi dan kondisi keadaan rumah yang dikunjungi, baik bagi orang yang bertamu, sehingga orang yang dikunjungi merasa tidak terganggu dengan kedatangan orang yang ingin bersilaturrahim, meskipun orang yang dikunjungi tetap menunjukkan sikap-sikap yang baik. Jika dirasa maksud dan tujuan sudah terpenuhi hendaknya bergegas pamit.
6.      Mengucapkan salam kepada shohibul bait bila telah berjumpa (Berpamitan)
hadits dari Abu Hurairoh bahwasanya ia berkata, Rasulullah bersabda, "Hak orang muslim kepada muslim yang lain ada enam perkara." Beliau ditanya "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Jika kamu menjumpainya, hendaknya engkau menyampaikan salam kepadanya..."(HR.Muslim)

Tips Menerima Tamu
1.      Menjawab Salam
Dari Abu Hurairoh berkata: Saya mendengar Rosulullah bersabda: "Hak orang muslim terhadap muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, Boleh menanyakan siapa namanya dan boleh menolak tamu" (HR. Bukhari)
2.      Menyambut tamu dengan gembira
Hendaknya shohibul bait menyambut tamunya dengan penuh gembira, wajah berseri-seri sekalipun hati kurang berkenan karena melihat sikap atau akhlaknya yang jelek. Dari Aisyah ia berkata: "Sesungguhnya ada seorang yang mints izin kepada Nabi. Ketika Nabi melihatnya sebelum dia masuk, beliau berkata: "Dialah saudara golongan terjelek,dialah anak golongan terjelek" Kemudian setelah dia duduk, Nabi berseri-seri wajahnya, dan mempersilakan padanya. Setelah lakilaki itu pergi, Aisyah berkata kepada Rosulullah: "Wahai Rosulullah ketika engkau lihat laki-laki itu tadi, engkau berkata begini dan begitu, kemudian wajahmu berseri-seri dan engkau mempersilakan padanya?" Maka Rosulullah bersabda: "Wahai Aisyah, kapan engkau tahu aku mengucap kotor? Sesungguhnya sejelek-jelek manusia di sisi Allah pada hari Qiamat adalah orang yang ditinggalkan manusia karena takut akan kejelekannya ". (HR. Bukhari)
3.      Menjamu Tamu Sesuai Kemampuan

Lebaran 1433 H sudah hampir habis, namun hubungan silaturrahim dengan memberikan rasa dan sikap pengasih dan penyayang antar sesama manusia harus tetap diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga konflik SARA dapat di minimalisir dengan baik. Semoga diklat ramadhan yang kemarin kita laksanakan dapat kita impementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan alhasil sertifikat takwa dapat kita raih dan Allah SWT mengangkat dan menambah tunjangan hidup di dunia sampai akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih