Sabtu, 09 Maret 2013

SEJARAH PIAGAM MADINAH



Piagam Madinah lahir dari kondisi yang ada sebelum Rasulullah hijrah. Dimana di Yatsrib pada saat itu dicekam oleh konflik berkepanjangan antar suku. Dua suku terbesar, ‘Auz dan Khazraj terlibat perseteruan yang berdarah-darah.
Suku yang lebih kecil memperkeruh keadaan dengan terbelah menjadi pendukung kedua suku besar yang berkonflik. Sementara kondisi permusuhan dan perpecahan sedemikian kuat, bangsa Yahudi sebagai pendatang terus menghembuskan suasana permusuhan. Mereka memang mengatur untuk mendapat keuntungan materil dari konflik yang terus dihangatkan itu.
Penduduk Yatsrib kemudian meminta Rasulullah untuk menciptakan perdamaian dan ketentraman. Dimulai dari kesadaran masyarakat Yatsrib untuk keluar dari suasana mencekam konflik yang tiada berujung, semakin rumit dan melelahkan.
Kesadaran ini pula yang menjadi pondasi lahirnya ruh kedamaian dalam piagam Madinah. Sebuah konsep yang sempurna dan kesiapan merealisasikan dari masyarakatnya. Islam sejatinya telah siap dengan konsep yang pertengahan dan mendamaikan bila difahami secara benar dan menyeluruh.
Sementara itu psikologis masyarakat Yatsrib yang berada diujung kekecewaan memang selalu dipastikan akan memunculkan harapan. Bagaikan di ujung musim gugur yang mendatangkan musim semi. Anis Matta menyebutkan itu semua sebagai pertanda sejarah akan lewat di sini.
Rasulullah kemudian didatangkan ke Yatsrib dan mempresentasikan konsep sempurna untuk menciptakan dunia sebagai tempat yang lebih baik. Sementara itu masyarakat sudah berada tingkat kebutuhan akan solusi yang memuncak. Kohesi itupun terbentuk melahirkan tata kehidupan baru yang egaliter, terbuka, produktif dan kokoh untuk menghadapi tantangan zamannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis pendapat atau kritik dan saran Anda...
Terimakasih