Selasa, 10 Januari 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH II

“Hidup tanpa cinta itu kosong”. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang itu jika di dalam hidupnya tidak pernah di hampiri atau di hinggapi perasaan cinta. Karena hidup manusia di dunia ini tidak hanya seorang diri, melainkan selalu melibatkan pihak lain, maka dengan istilah cinta tersebut haruslah di artikan baik “mencintai” maupun “dicintai” pihak lain yang dimaksud di sini bukan hanya orang lain, melainkan juga benda-benda atau makhluk lain.
Karena Cinta itulah kehidupan ini ada. Bukanlah manusia itu berbuat atau melakukan sesuatu karena dorongan perasaan cinta tersebut? Bukan hanya manusia, bahkan binatang-binatang pun sesungguhnya berbuat sesuatu karena dorongan perasaan cinta. Hanya bedanya, manusia berbuat karena kesadaran, sedangkan binatang berbua karena nalurinya. Pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal mula dari hidup, sekurang-kurangnya rasa cinta akan diri sendiri; demikinalkah yang pernah dikatakan oleh Prof. Dr. Louis Leahy SJ (Louis Leahy: 1984).
Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan manusia untuk berbuat atau bertingkah laku; termasuk untuk mencintai dan di cintai, tentunya. Dua sumber kekuatan yang di maksudkan tadi adalah akal dan budi di satu pihak dan pihak lain adalah nafsu. Jadi perasaan cinta pun dapat di pengaruhi dua sumber. Yaitu perasaan cinta yang di gerakkan oleh akal budi, dan perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu. Yang pertama cinta tanpa pamrih atau cinta sejati. Dan kedua disebut cinta nafsu atau cinta pamrih. Oleh Prof. Dr. Louis Leahy SJ, cinta tanpa pamrih di sebut: cinta kebaikan hati; sedangkan cinta nafsu atau cintai berpamrih di sebut cinta utilitaris atau yang bermanfaat, artinya yang mengindahkan kepentingan diri sendiri. Biasa di sebut orang dengan istilah cinta karena ada udang di balik batu.
Sesuai dengan tugas manusia sebagai pengemban nilai moral, seharusnya manusia harus selalu berusaha agar perasaan cinta yang tumbuh dalam hati tidak jatuh kelembah cinta yang tidak sesuai dengan kemanusiaan. Jangan sampai cinta yang seharusnya tanpa pamrih jatuh kelembah cinta nafsu, apalagi sampai tak bermoral dan cinta nafsu sampai kelewat batas, jelas harus kita hindari. Perasaan antar sesama, hendaknya perasaan cinta yang berangkat dari dasar rasa “tepa selira”. Dengan cara menempatkan diri kita pada diri orang lain. Dengan demikian kita akan merasa satu dengan orang yang kita cintai. Namun kesatuan yang terjadi bukanlah kesatuan yang “simbolik”. Bukan kesatuan yang saling bergantung dan saling menggantungkan. Juga bukan kesatuan yang bersifat “kepatuhan” kesatuan dalam cinta yang kita tumbuhkan haruslah yang tetap menjamin kepribadian dan individualitas masing-masing.
Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehindak untuk memiliki, apalagi menguasai. Yang ada hanyalah rasa solidaritas, rasa senasib dan sepenanggungan dengan yang kita cintai dan tumbuh secara wajar serta bersifat sukarela. Cinta kisah sejati sedikitpun tidak ada hubungannya dengan kenikmatan atua keinginan (Mry Lutyens, 1969). Menurut Moh. Said cinta kasih atau cinta asejati tidak menimbulkan kewajiban, melainkan tanggung jawab. (Moh. Said Reksohadiprodjo, 1976)
Cinta kasih atau cinta sejati adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas. Ia lebih banyak memberi dari pada menerima. Hal ini sesuai dengan nyanyian seperti:
Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia.
Atau seperti yang dikatakan oleh penyair Khalil Gibran
Cinta tak memberikan apa-apa, kecuali
Keseluruhan dirinya, utuh penuh
Pun tak mengambil apa-apa kecuali
Dari dirinya sendiri
Cinta tak memiliki ataupun dimiliki
Karena cinta telah cukup untuk cinta
Demikinlah wujud cinta terhadap sesama manusia yang harus kita tumbuhkan dalam hati nurani. Cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan; yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan; melainkan atas dasar kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu.
Maka cinta kasih itu akan meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dsb. Dan tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih bersifat abadi, karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. Cinta kasih “keberadaannya” bukan di sebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat eksternal, yang ada di luar diri kita, me;lainkan justru oleh unsur-unsur yang bersifat internal, yang bersemayam dan berkembang di dalam diri kita masing-masing.
Cinta kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan sebangsanya. Yang ada hayalah perasaan yang sama dengan persaan yang ada pada orang yang di cintai, mengapa? Karena dirinya adalah diri kita. Dukanya adalah duka kita, gembiranya adalah gembira kita. Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan. Sebaliknya ketidak mampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang di cintai atau di kasihi adalah suatu pederitaan.

Sabtu, 17 Desember 2011

SOAL LATIHAN KELOMPOK 45 DPP PKTQ 2011

1. Sebutkan tempat-tempat keluar huruf secara detail?
2. Sebutkan sifat-sifat huruf berlawanan dan tulislah beserta hurufnya?
3. Apa pengertian Idzhar, sebutkan huruf-huruf beserta satu contoh bacaannya?
4. Ada berapa huruf idgham dan tulis beserta contoh-contohnya?
5. Berilah salah satu contoh dari hukum bacaan Idghom Mitslain, Idghom Mutajanisain dan Idghom Mutaqorribain?
6. Ada berapa huruf Ikhfa dan Sebutkan ?
7. Sebutkan huruf-huruf Alif Lam Qomariyah dan Asy-Syamsiyah dan berilah satu contoh dari Alif Lam Qomariyah dan Asy-Syamsiyah?
8. Berilah satu contoh dari Ikhfa Syafawi , Idgham Mutamasilain dan Idzhar Syafawi?
9. Tulislah satu contoh bacaan/kalimat dari hukum Tafkhim dan Tarqiq!
10. Terbagi berapa bagiankah mad far’i dan tulis beserta contohnya satu persatu?
11. Terbagi berapakah Qalqalah, sebutkan huruf-hurufnya beserta contohnya?
12. Ada berapa macamkah tanda-tanda waqaf?
13. Tulis tanda waqaf lazim, Laa Waqfa Fiih, Waqaf Jaiz, Al Washlu Aula dan Waqaf Mujawwaz beserta keterangannya.
14. Apa yang di maksud ayat Ghoribah?
15. Ada berapa tempatkah ayat sajadah dalam Al-Qur’an bagaimana pandangan ulama berdasarkan hadist.

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan Konflik Internal, Sekulerisme, Pluralisme, Globalisasi dan bagaimana Sikap yang harus tertanam dalam diri umat Islam.
2. Apa yang di maksud dengan Islam Indonesia dan apa saja yang ada dalam ukhuwah Islamiyah.
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan Kepribadian, macam-macam kepribadian, tanda-tanda kepribadian yang sehat dan kurang sehat?
4. Bagaiman cara mengembangkan potensi diri?
5. Bagaimana cara menghindari dan menyembuhkan penyakit hati?
6. Bagaimana cara menangani stress dan konflik dan jelaskan pula cara orang secara umum dalam menangani dan mengurangi stress?

MANUSIA DAN CINTA KASIH I

(Suatu Ringkasan Pengantar)
1. Hakikat Cinta Kasih
Victor hugo, seorang pujangga terkenal: mati tanpa cinta sama halnya dengan mati penuh dosa. Secara sederhana cinta cinta bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Cinta bisa diibaratkan seni, sangat mmerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya. Cinta adalah suatu kegiatan, salah satu esensi cinta adalah kreativitas dalam diri seseorang. Cinta itu terletak pada aspek memberi bukan menerima.
2. Cinta Kasih dalam Pelbagai Dimensi
Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan cinta atau perassan suka kepada seseorang. Kasih sayang paling tidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya. Kasih sayang adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang. Seseorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lain yang memberi. Kasih sayang adalah suatu kondisi yang merupakan pertumbuhan lebih lanjut dari cinta. Dalam kasih sayang masing-masing di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan saling terbuka.
3. Kasih Sayang
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian dari kehidupan manusia.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar “mesra” yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kereativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
5. Pemujaan
Pemujaan terhadap Tuhan pada hakikatnya merupakan manipestasi cinta kepada Tuhan. Cinta membangkitkan daya kreativitas. Pengertian dasar kreativitas adalah mencipta, menemukan, berkarya, mencari bentuk-bentuk, yang dapat mewujudkan hubungan yang misterius. Dalam mencari pemujaan tersebut dapat berupa, sembahyang, mencipta lagu, puisi, novel dsb.
6. Belas Kasihan, cinta yang di dasari karena ada sebab, entah sudah tua, sakit-sakitan, yatim piatu dsb. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasih terkantung situasi dan kondisi. Belas kasihan terhadap sesama pada hakiaktnya adalah cinta kasih terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama, selaras dengan Q.S. Al-Qalam:4.

Selasa, 13 Desember 2011

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM

1) Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan sebuah usaha yang di lakukan dengan penuh kesadaran dan tersetruktur untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif untuk mengembangkan potensi diri yang memiliki spiritual keagamaan, kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri, akhlak mulia, serta memiliki keterampilan oleh masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan karakter sendiri merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata- krama, budaya, dan adat istiadat. Menurut Mortiner J. Adler mengartikan pendidikan adalah proses di mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat di pengaruhi oleh pembiasaan yang baik melalui sarana yang artistik dibuat dan di pakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang di tetapkan yaitu kebiasaan yang baik.
Pendidikan Islam, secara sederhana dapat diartikan sebagai “proses pembimbingan, pembelajaran dan atau pelatihan terhadap manusia (anak generasi muda) agar nantinya menjadi orang Islam, yang berkehidupan serta mampu melaksanakan peranan dan tugas-tugas hidup sebagai “muslim”, yang jika di Indonesiakan menjadi orang muslim atau orang Islam”. Dari beberapa nama tersebut mempunyai arti masing-masing, di mana salah satu arti tersebut mengarah pada manusia yang memiliki potensi (fitrah). Fitrah merupakan citra asli manusia, yang berpotensi baik atau buruk di mana aktualisasinya tergantung pada pilihannya. Fitrah yang baik merupakan citra asli yang primer, sedangkan fitrah yang buruk merupakan citra asli yang sekunder. Fitrah adalah citra asli yang dinamis, yang ada pada sistem-sistem psikofisik manusia, dan dapat di aktualisasikan dalam bentuk tingkah laku. Fitrah ini ada sejak zaman azali di mana penciptaan jasad manusia belum ada. Seluruh manusia memiliki fitrah yang sama, meskipun perilakunya berbeda. Fitrah manusia yang paling esensial adalah penerimaan terhadap amanah untuk menjadi khalifah dan hamba Allah di muka bumi.
Fitrah lain yang di miliki manusia yaitu sebagai makhluk Allah yang di lahirkan dengan membawa potensi dapat di didik dan dapat mendidik. Dari hal tersebut di jelaskan mengapa Allah memberikan amanah kepada manusia untuk menjadi khalifah fill Ar’d. Fitrah ini di lengkapi berupa bentuk atau wadah yang dapat di isi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia. pikiran, perasaan, dan kemampuannya berbuat merupakan komponen dari fitrah tersebut, firman Allah dalam QS. Al-Rum [30]: 30 sebagai berikut:
    ••       ……
“….Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu…”.
Dari firman Allah tersebut manusia harus senantiasa dapat berpikir, merasa dan bertindak dan dapat terus berkembang. Untuk itu, usaha yang paling tepat untuk mengoptimalkannya yaitu dengan melalui kegiatan pendidikan. Dalam Islam, pendidikan merupakan suatu kewajiban yang harus di lakukan oleh setiap umat Islam, karena melalui pendidikan umat Islam mampu memahami syariat Islam dengan baik dan benar. Hal ini tidak terlepas dari tujuan hidup umat Islam itu sendiri, yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang selamat, damai, harmonis dan bahagia, sejahtera di dunia maupun di akhirat kelak. Dengan demikian, kesadaran akan tujuan hidup umat Islam akan menjadi pendukung yang positif dalam mewujudkan cita-citanya menuju keridhaan Allah. Maka dengan adanya pendukung yang positif tersebutlah seorang muslim akan mampu mengaflikasikannya melalui sarana pendidikan Islam yang dapat mengantarkannya kepada keselamatan di dunia maupun di akhirat kelak.
2) Karakter
Karakter adalah watak, tabiat, pembawaan, kebiasaan. Karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Akar kata karakter dapat di lacak dari kata kharakter, kharassein dan kharax, yang maknanya tools for marking, to engrave dan pointed stake. Kata ini mulai di gunakan kembali dalam bahasa prancis caractere, sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter. Sedangkan pengertian karakter adalah dalam kamus Poerdaminta karakter di artikan sebagai tabiat watak sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Karakter itu sama dengan Akhlak dalam pandangan Islam ialah kepribadian. Kepribadian itu komponennya tiga, yaitu tahu (pengetahuan), sikap, dan prilaku. Yang dimaksud dengan kepribadian utuh ialah bila pengetahuan sama dengan sikap dan sama dengan perilaku. Kepribadian pecah ialah bila pengatahuan sama dengan sikap tetapi tidak sama dengan perilakunya; atau pengetahuan tidak sama dengan sikap, tidak sama dengan perilaku. Dia tahu jujur itu baik, dia siap menjadi orang jujur, tetapi perilakunya sering tidak jujur. Manusia berasal dari unsur materi dan immateri, di muliakan, makhluk educandum dan educandus, di beri amanah taklif (pembebanan), berfungsi ubudiyah dan khalifah (co creator), makhluk mukhayar (kebebasan memilih), makhluk yang bertanggungjawab dan di beri berbagai daya yang penuh keajaiban (ajaib) dan misteri (garaib) serta di beri peluang untuk mencapai kemajuan. Sifat dasar bawaan manusia ialah tauhid dualis dan proses perkembangannya bersifat interaktif/responsif. Lingkungan yang buruk merupakan agen eksternal mendorong fitrah dualis yang negativ dan melengkapinya fitrah tauhid dan dualis yang positif. Manusia dalam pandangan Islam tidak terlepas dari keunggulan dan kelemahannya. Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Ternyata manusia di beri karunia perangkat yang lebih lengkap di banding makhluk lain. Yaitu, insting, gerak reflex, panca indra, nafsu, akal (dalam konsep Islam, akal tidak hanya rasio, ia meliputi pula intuisi, hati, dan hati nurani) dan potensi beragama.
Pendidikan karakter, pendidikan moral atau pendidikan budi pekerti dapat di katakan sebagai proses untuk penyempurnaan diri manusia, merupakan usaha manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berakhlak mulia, manusia yang berkeutamaan. Di katakan manusia berkeutamaan maka pada diri manusia itu mengalir kebiasaan-kebiasaan atau perilaku yang baik sebagai hasil dari proses internalisasi nilai-nilai utama atau nilai-nilai positif seperti keyakinan kepada sang pencipta, jujur, saling menghormati antar sesama, peduli, sabar dan berlaku sopan santun, percaya diri, tahan uji dan bermoral tinggi, tertib dan disiplin, demokratis dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pendidikan karakter merupakan pembudayaan manusia.
Pendidikan karakter juga dapat di katakan sebagai pendidikan untuk “membentuk” kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya dalam tindakkan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Russels Williams menggambarkan bahwa karakter adalah ibarat “otot”, dimana “otot-otot” karakter akan menjadi lembek apabila tidak pernah di latih, dan akan kuat dan kokoh apabila sering di pakai. Seperti seorang binaragawan yang terus menerus berlatih untuk membentuk ototnya, “otot-otot” karakter akan terbentuk dengan praktik latihan yang akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan.
Sedangkan pendidikan karakter yang diuraikan oleh Dr. Maksudin, M.Ag dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Nilai Komperhensif Teori dan Praktik” yang di kutip dari bukunya James Rachels dengan judul “Filsafat Moral” di sebutkan bahwasanya ada beberapa pendidikan karakter yang dapat di ajarkan dan di tanamkan kepada peserta didik sejak di usia dini di antaranya adalah: percaya diri, disiplin diri, bersahabat, baik hati, bernalar, terus terang, penguasaan diri, belas kasih, sadar, jujur, suka bekerja sama, terampil, mandiri, berani, adil, santun, setia, berkepedulian, toleran, bijaksana dan kesatria.
3) Islam
Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketundukkan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima; berakar dari huruf sin lam mim (s-l-m). Kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat). Dari akar kata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan (diri).
Kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa makna. Pertama, Islam merupakan akar kata aslama-yuslimu-islaman, yang berarti tunduk, pasrah, menyerah, ketundukan, atau penyerahan diri. Hal ini berarti segala sesuatu, baik pengetahuan, sikap, perilaku maupun gaya hidup yang menunjukkan ketundukan dan kepatuhan terhadap kehendak Allah, adalah Islam, dan hakikat dari penyerahan diri kepada Allah SWT adalah bersifat mutlak, bulat dan total, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dari pengertian tersebut bahwasanya setiap makhluk yang ada di alam dunia ini tunduk dan patuh terhadap setiap Qadha dan Qadhar Allah SWT.
Kedua, kata Islam berasal dari kata salima artinya selamat. Selamat di sini dapat di artikan selamat dunia dan akhirat. Karena, Islam merupakan jalan keselamatan bagi manusia untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini telah di singgung dalam firman Allah Q.S. Al-Baqarah [2]: 201 sebagai berikut:
 •            • 

“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Al-Buqhari meriwayatkan dari Mu’mar, dari Anas bin Malik, katanya Rasululllah SAW pernah berdo’a:
اا للهم ربنا ء ا تنا فى الدنيا حسنة وفي الاء خرة حسنة و قنا عذ ا ب النا ر
“Ya Allah, ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari adzab Neraka.”
Do’a ini meliputi berbagai kebaikan di dunia dan menjauhkan segala kejahatan. kebaikan di dunia mencakup segala permintaan yang bersifat duniawi. Mengenai kebaikan di akhirat, maka yang tertinggi adalah masuk surga dan segala cakupannya berupa rasa aman dari ketakutan yang sangat dahsyat, kemudian hisab dan berbagai kebaikan urusan akhirat lainnya. Sedangkan keselamatan dari api neraka, berarti juga kemudahan dari berbagai faktor penyebabnya di dunia, yaitu berupa perlindungan dari berbagai larangan dan dosa, terhindar dari berbagai syubhat dan hal-hal yang haram.

Kamis, 17 November 2011

TIPS MERAWAT PRINTER YANG ADA SCENNERNYA

Printer merupakan piranti yang sangat penting bagi seseorang yang berurusan dengan yang namanya cetak mencetak, terlebih buat mahasiswa yang sedang menyusun sekripsi.tesis dan desertasi, wah printer tersebut cukup membantu lokh... Bayangkan saja apabila printer tidak dapat digunakan pada saat yang benar benar penting dan dalam kondisi yang sangat darurat. Tugas paper mungkin yang harus dikumpulkan esok hari, akhirnya gagal dicetak gara-gara mesin printer ngadat. Terpaksa besok harus menyempatkan diri ke rental komputer hanya sekedar untuk mencetak tugas paper, itu juga kalau rentalnya sudah buka, ha ha.

Berikut ini sya akan mencoba memberikan beberapa tips bagaimana merawat dan memperlakukan printer yang ada scennernya dengan baik sehingga printer yang ada scennernya tersebut dapat panjang umur dan dapat berfungsi dengan baik pada waktu kita butuhkan.

1. Mematikan dan menghidupkan printer sesuai dengan prosedur yang benar, terutama pada saat mematikan printer, pastikan printer benar benar mati sebelum melepas colokan di stop kontak dan kabel usb printer.

2. Gunakan printer minimal 2 kali seminggu, diibaratkan seperti mesin sepeda motor yang selalu harus dipanasi secara rutin, printer juga demikian, apabila printer lama tidak digunakan maka saluran head print (tempat keluarnya tinta) akan tersumbat karena tinta akan mengering, hal ini diakukan untuk tinta hitam maupun tinta warna.

3. Memberikan waktu jeda pada saat melakukan pencetakan dalam jumlah yang banyak, misalnya akan mencetak 50 halaman, maka setiap pencetakan 10 halaman berikanlah jeda waktu sekitar 2 menit untuk memberikan waktu printer beristirahat sejenak.

4. Jangan terlalu sering mencetak secara full block, misalnya mencetak gambar besar dengan warna yang pekat, mencetak huruf dengan font yang besar. Walaupun menggunakan printer dengan instalasi tinta infus, tetap saja janganlah terlalu sering mencetak dengan full block.
5. Apabila menggunkan tinta suntik (tidak direkomendasikan) hendaknya tidak mengisi container tinta terlalu penuh, karena dapat menyebabkan kontainer tinta bocor, atau tinta meluber di head print. Gunakanlah tinta dengan merk yang sama, apabila menggunakan merk yang berbeda dikhawatirkan akan membuat tinta menggumpal dan menyumbat saluran tinta. Apabila mengeluarkan catridge dari dalam printer, jangan sampai bagian yang terdapat pin sensor pada catridge tersentuh karena bagian tersebut sangat peka dan rentan sekali rusak.

6. Menggunakan kertas yang tidak kusut dan bersih, walaupun menggunakan kertas bekas, gunakan kertas yang tidak kusut, karena kalau kertas yang digunakan kusut maka akam menyebabkan papper jam. Kertas yang kotor dan berdebu akan mengotori head print dan menyebabkan head print akan tersumbat sehingga menimbulkan tinta tidak dapat keluar.

7. Bersihkan bagian luar printer dari debu dan kotoran, apabila sedang tidak digunakan alangkah baiknya menutupnya dengan kain, agar terhindar dari debu debu dan kotoran.

Seperti halnya alat elektronik pada umumnya, scanner pun perlu perawatan untuk menjaga performa kerjanya. Permasalahan seperti hasil gambar yang tidak jernih, warna yang menyimpang dari materi yang dipindai atau fungsinya yang tidak berjalan sempurna adalah beberapa hal yang kerap kali terjadi pada perangkat scanner. Jika terjadi saat kebutuhan mendesak, hal ini tentu saja akan terasa menyebalkan.Tanpa disadari, terjadinya berbagai gangguan merupakan akibat dari cara pemakaian yang tidak benar. Itu sebabnya, mengetahui langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kinerja scanner adalah hal yang wajib bagi kita semua. Kita idealnya tidak menyentuh permukaan kaca pada scanner. Selain dapat menyebabkan terjadinya goresan, minyak dan kotoran yang menempel, juga dapat merusak permukaan kaca, pada akhirnya bisa mempengaruhi hasil cetakannya yang kurang maksimal.
Jika ingin membersihkan bagian ini, gunakanlah lap dengan bahan microfiber sehingga tidak ada serat kain yang tertinggal. Ketika memindai materi gambar dari buku atau majalah yang tebal, sebaiknya tidak menggunakan penutup scanner untuk menekannya. Jika dipaksakan hal tersebut bisa dapat menyebabkan engsel pada penutup scanner rusak atau mengendur.
Disamping itu, kebersihan scanner pun perlu dijaga. Kotoran pada perangkat ini, biasanya disebabkan oleh debu dan kotoran yang terselip dibeberapa bagian. Apabila didiamkan, bukan tidak mungkin akan bisa mengganggu karena penumpukan debu tersebut, apalagi jika terdapat goresan. Untuk itu ada baiknya ada membersihkannya dengan kapas dan sedikit cairan alcohol, menggosoknya dengan lembut. Sebelum memulainya, kita perlu memastikan aliran listriknya dimatikan terlebih dahulu. Akan lebih baik jika kita membaca petunjuk manual terlebih dahulu untuk membersihkan dan menggunakan scanner dengan benar agar kinerja scanner tetap maksimal.

Sepertinya cukup tips diatas untuk merawat printer yang berseccener supaya awet, semoga printer yang berseccener milik kita semua tidak cepat rusak dan dapat bertahan dalam tempo yang selama-lamanya.
kata pepatah agama: "tergantung amal perbuatn"broo....

Sabtu, 12 November 2011

Teknologi Pendidikan dan Reformasi Pendidikan

Teknologi Pendidikan dan Reformasi Pendidikan
Reformasi dalam segala bidang kehidupan yang sedang bergulir pada saat ini, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi para pendidik, termasuk para teknologi pendidikan. Bila pada masa orde baru masih cukup banyak masalah pendidikan yang belum terselesaikan, maka pada saat ini masalah itu bertambah kompleks karena makin kuatnya tantangan global, sementara kondisi internal terutama yang berupa sumber pembiayaan pendidikan, makin berkurang. Oleh karena itu kita harus mengkaji ulang kebijakan dan tindakan yang selama ini telah kita lakukan, dan berusaha mencari jalan keluar serta menentukan prioritas alternative pemecahan yang sesuai dengan kondisi yang ada.
Secara umum istilah reformasi dapat diartikan sebagai usaha perubahan untuk memperbaiki keadaan. Pendidikan merupakan lini yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam pembangunan. Pendidikan yang didefinisikan sebagai proses pencerahan pe-manusia-an yang mengarah pada pen-dewasa-an secara bertanggung jawab. Ia memerlukan visi dan misi yang memiliki relevansi dengan keadaan dan tuntutan zamannya. Karena Setiap perubahan zaman akan mempengaruhi pula orientasi kebijakan (policy) pendidikan, entah itu secara teorites dan atau praktisnya.
Oleh karenanya perlu adanya revolusi pendidikan atau setidaknya reformasi bidang pendidikan. Agar setiap generasi dapat dibentuk sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zamannya. Artinya produk yang dihasilkan oleh proses pendidikan itu tidak sia-sia . Transpormasi nilai-nilai teknodik yang diarahkan untuk pembangunan harus berpijak pada budaya setempat yang pada gilirannya akan menghasilkan insan yang berbudaya. Ia bukan hanya alih teknolgi belaka, namun lebih berorientasi bagaimana mem-produk teknologi yang berwawasan universal dengan menjunjung integrated local values.
Penerapan teknologi pendidikan yang telah berlangsung ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Perkembangan itu masih harus ditingkatkan lagi untukmenjangkau seluruh sector pendidikan pada semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan termasuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Masih banyak sector lain yang sebenarnya merupakan bidang garapan teknologi pendidikan yang belum tertangani.
Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat inimerupakan kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depannya. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Bahkan, pendidikan tidak saja penting bagi kehidupan individual orang per orang, tetapi juga amat penting bagi tata kehidupan kolektif dalam rangka membangun fondasi jalan yang kokoh menuju terwujudnya masyarakat yang makmur, berkembang, dan mandiri.
Reformasi di bidang pendidikan pada dasarnya merupakan upaya ke arah terbentuknya masyarakat madani, yaitu masyarakat yang ditandai dengan :
a) Pemberdayaan warga Negara dan masyarakat agar tercapai keseimbangan antara pribadi dan negara.
b) Hidup dan berkembangnya lembaga masyarakat dalam berbagai bentuk, sifat, dan besaran yang tergabung dalam suatu ikatan etika.
c) Kehidupan moral yang menjunjung tinggi martabat manusia ; manusia sebagai subjek dan bukan objek pembangunan.
d) Warga masyarakat berperan serta dalam membentuk suatu keluarga besar yang dijiwai semangat persaudaraan yang bersifat universal.
e) Tumbuh dan suburnya perkembangan kepekaan terhadap sesame dan lingkungan dengan saling menghargai, memperhatikan, kerja sama, dan peduli.


DAFTAR PUSTAKA


Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Selasa, 27 September 2011

DIMANA ADA MASALAH DISANA PASTI ADA SOLUSINYA

Masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang indah penuh dengan keceriaan dan sukacita. Banyak pengalaman baru yang dilewati berikut dengan keberhasilan maupun kegagalan dalam menjalani berbagai hal dan seringkali banyak masalah yang harus dihadapi. Bila masalah-masalah tersebut terlalu berat , seringkali kamu merasa tak mampu untuk menghadapinya.
Seorang teman pernah bercerita pada saya, ada satu tempat dimana kita bisa terbebas dari berbagai masalah. Tenang, semua lancar dan oke-oke aja. Ngga ada yang namanya kepala pusing apalagi stress karena masalah. Dimana itu? KUBURAN. Ya, cuma orang mati yang ngga punya masalah. Seperti itulah gambaran masalah yang kita hadapi sehari-hari. Masalah ada bukan untuk kita hindari, melainkan kita hadapi. Karena dengan masalah lah kita bisa belajar untuk menjadi lebih kuat, lebih dewasa, lebih bijak, dan lebih-lebih lainnya. Lantas bagaimana seharusnya kita menyikapi masalah?
1. Sadari kamu mampu menghapi semua masalah yang ada!
2. Jangan menghindari masalah!
3. Selalu ada kebaikan dibalik semua masalah!
4. Fokus pada hasil akhir, bukan pada masalahnya!
Dari sini kita bisa sedikit berkaca dan merenungi. Kenapa masalah kita seakan-akan lebih berat dari orang lain? Simpel saja, karena di mata Allah kita jauh lebih baik dari orang yang masalahnya itu-itu aja (enteng). Karena kita lebih baik, tentu porsi masalahnya lebih ruwet dong. Ketika kita mau menyadari bahwa masalah itu ada untuk menguatkan dan membuat kita lebih baik. Tentu akan ada semangat dalam diri kita untuk menyelesaikan semua masalah itu. Selesaikan saja satu persatu, dan pada akhirnya kamu akan takjub betapa luar biasanya diri mu karena sudah mampu melewati itu semua.
Satu hal yang perlu kamu camkan baik-baik : kamu salah besar bila kamu tak mampu menghadapi setiap masalah yang menghadang ! Sebesar apapun masalah yang datang , kamu pasti bisa menemukan solusinya jika kamu mau berusaha. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan percaya akan pertolongan Allah ya, . . . . !
So, mulai sekarang berkomitmenlah untuk selalu siap menghadapi masalah yang datang dalam hidup. Jangan banyak mengeluh! Lakukan saja, karena Allah tahu yang terbaik untuk kita.
Masalah, jika tidak membuatmu kuat, akan membunuhmu.