Selasa, 12 Juli 2011

Devinisi Manajemen Menurut Para Pemikir

Devinisi Manajemen Menurut Para Pemikir
1. Hersey dan Blanchard (1988) : Manajemen adalah proses bekerjasama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2. Reeser (1973) : manajemen adalah pemenfatan sumber daya fisik dan manusia melalui usaha pemanfaatan sumber daya fisik dan manusia melalui usaha yang terkoordinasi dan diselesaikan dengan mengerjakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyususnan staf, pengarahan dan pengawasan.
3. Mondy dan Premeux (1995) : Manajemen dilakukan para manajer didalam suatu organisasi, dengan cara-cara atau aktivitas tertentu, mereka mempengaruhi para personil atau anggota organisasi sesuai prosedur, pembagian kerja dan tanggung jawab yang diawasi untuk mencapai tujuan bersama.
4. Leonard D White: Manajemen adalah segenap proses, biasanya pada semua kelompok baik usaha Negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan.
5. Sondang Palan Siagian : Manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yabng didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
6. The Liang Gie : Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Pariata Westra : Manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaran dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
8. Nurhadi : Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasiuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
9. Koontz : Manajemen terdiri dari planning, organizing, staffing, leading dan kontroling
10. Gr. Terry (1973) : Manajemen terdiri dari planning, organizing, aktualing dan Kontroling
11. Schermerhorn : Manajemen terdiri dari planning, organizing, leading dan kontroling
12. Henry Fayol : Manajemen terdiri dari planning, organizing, directing, koordinasi dan kontroling
13. Nasri Kurnialloh (2011) : Manajemen adalah menangani, mengatur, mengelola diri atau orang lain untuk mencapai tujuan.

Kamis, 16 Juni 2011

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

BAB II
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
A. Arti Filsafat
Pengertian Filsafat : (1) berpikir bebas, (2) radikal, (3) sistimatis dan (4) menyeluruh tentang sesuatu termasuk pendidikan Islam.
B. Pengertian Pendidikan Islam
Kata tarbiyah berasal dari tiga kata yaitu: (1) raba; (2) rabiya; dan (3) rabba. Kata raba - yarbu, dengan arti nama- yanmu, yang berarti bertambah; tumbuh menjadi besar. Kata rabiya – yarba, dengan wazan khafia-yakhfa, artinya naik, menjadi besar/dewasa, tumbuh, berkembang. Kata rabba- yarubbu, dengan arti: aslahahu (memperbaikinya), tawalla amrahu (mengurusi perkaranya, bertanggung jawab atasnya), sasahu (melatih; mengatur; memerintah), qama ’alaihi (menjaga, mengamati, membantu), ra’ahu (memelihara, memimpin).
Tarbiyah secara etimologis tiga asal kata tarbiyah yakni raba; rabiya; dan rabba. Kata tarbiyah mencakup makna yang sangat luas yakni: al-nama: bertambah, berkembang dan tumbuh menjadi besar sedikit demi sedikit, Aslahahu: memperbaiki pembelajar jika proses perkembangan menyimpang dari nilai-nilai Islam, tawalla amrahu yang berarti mengurusi perkara pembelajar, bertanggung jawab atasnya dan melatihnya, ra’ahu : memelihara dan memimpin sesuai dengan potensi yang dimiliki dan tabiatnya, al-tansyi’ah :mendidik, mengasuh, dalam arti materi (fisiknya) dan immateri (kalbu, akal, jiwa, dan perasaannya).
Tarbiyah secara istilah murabbi (pendidik) yang sebenarnya hanyalah Allah, karena Dialah Pencipta fitrah, potensi kekuatan dan kelemahan, dan Paling Tahu tentang hakikat manusia itu sendiri, karenanya perlu dipelajari terus menerus siapa sebenarnya manusia itu sesuai dengan cetakan Tuhan. Penumbuhan dan pengembangan secara sempurna semua dimensi manusia baik materi, seperti fisiknya, maupun immateri seperti akal, hati, kehendak, kemauan adalah tanggung jawab manusia sebagai fungsi hamba Tuhan (QS. al-Dzariyat [51]:56) dan fungsi khalifah (QS. al-Baqarah, [2]:30). Proses tarbiyah seharusnya mengambil nilai dan dasarnya dari Alquran-Sunnah dan berjalan sesuai dengan sunnatullah yang digariskan-Nya. Setiap aktivitas tarbiyah mengarah kepada penumbuhan, pengembangan, perbaikan, kepemimpinan, atau penjagaan setiap dimensi dalam diri manusia, baik aktivitas itu direkayasa atau secara natural. Tarbiyah yang disengaja mengharuskan adanya rencana yang teratur, sistimatis, bertahap, berkelanjutan dan fleksibel. Yang menjadi subjek sekaligus objek dalam aktivitas tarbiyah adalah manusia. Untuk itu semua aktivitas tarbiyah harus mengikuti fitrahnya tanpa merampas hak-haknya sebagai manusia dan hamba. Kata tarbiyah tidak terbatas pengertiannya sebagai sekedar transfer ilmu, budaya, tradisi, dan nilai tetapi juga pembentukan kepribadian (transformatif) yang dilakukan secara bertahap.
Kata taklim lebih luas pengertiannya dari pada tarbiyah. Pertama, membaca dengan perenungan yang berisikan pemahaman, pengertian, tanggung jawab, penanaman amanah sehingga terjadi pembersihan diri (tazkiyah) dari segala kotoran, menjadikan berguna bagi dirinya. Kedua, kata taklim tidak berhenti hanya kepada pencapaian pengetahuan berdasarkan prasangka atau yang lahir dari taklid semata-mata, ataupun pengetahuan yang lahir dari dongengan khayali dan syahwat atau cerita-cerita dusta (QS. Al-Baqarah, [2]:78):
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّون
(Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga).
Ketiga, kata taklim mencakup aspek-aspek pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam hidupnya serta pedoman perilaku yang baik. Hal tersebut pada QS. Yunus, [10]:5):
…مَاخَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
(Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui).
Istilah Takdib Istilah ini mencakup unsur-unsur pengetahuan (‘ilm), pengajaran (taklim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Istilah takdib dapat mencakup beberapa aspek yang menjadi hakikat pendidikan yang saling berkait, seperti ‘ilm (ilmu), ‘adl (keadilan), hikmah (kebajikan), ‘aml (tindakan), haqq (kebenaran), natq (nalar) nafs (jiwa), qalb (hati), ‘aql (akal), maratib dan derajat (tatanan hirarkis), ayah (simbol), dan adb (adab).
Sebab pemilihan kata tarbiyah untuk pendidikan islam: tarbiyah ternyata dapat diperluas dari makna semantiknya, tarbiyah lebih umum dapat di terima oleh masyarakat terutama masyarakat muslim di Indonesia, nilai sosial atau istilah tarbiyah lebih umum diterima dalam situasi lokal tertentu daripada terma taklim dan takdib.
Hakikat pengertian islam, Islam: penyerahan diri kepada Allah, dan dengan (1) menyerahkan diri kepadaNya maka ia memperoleh (2) keselamatan dan (3) kedamaian
C. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Pemikiran filosufis yang diambil dari (1) sistem filsafat/aliran-aliran filsafat atau (2) jawaban filosufis terhadap masalah pendidikan yg tidak bertentangan dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam lapangan pendidikan.
D. Pengolahan Sumber-Sumber FPI
Alquran, Sunnah dan Hasil Ijtihad
E. Fungsi Filsafat Pendidikan Islam
1. Sebagai kritik terhadap asumsi-asumsi yang dipegangi oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, jika pegangan filsafat pendidikannya tidak menjiwai nilai-nilai Islam baik dalam pembentukan teori, konsep maupun dalam proses praktiknya.
2. Sebagai evaluasi terhadap kesenjangan-kesenjangan, pertentangan-pertentangan, antara teori dan praktiknya.
3. Sebagai Analisis terhadap konsep-konsep dan istilah-istilah pendidikan. Agar istilah-istilah, konsep-konsep dan ide-ide yang berkembang itu sinkrun, dan menjadi kesamaan persepsi di kalangan pendidikan dan tenaga kependidikan.
4. Secara normatif. Filsafat pendidi¬kan dijadikan sebagai penentu arah, pedoman, petunjuk, pembimbing asas-asas, prinsip-prinsip, teori dan praktik pendidikan.
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PENDIDIKAN ISLAM
A. Hakikat Alam
Alam ini diciptakan Allah sebagai satu-satunya penciptaan, pencipta seluruh isi kandungannya dan pencipta sistemnya. Alam ini diciptakan dengan penuh keteraturan dan sifatnya pasti (exact). Sifat ala mini adalah tetap, tidak pernah berubah. Bahwa ala mini dengan segala sunnatullah dan sistemnya diciptkan Allah untuk dipelajari dan diteliti baik secara individu maupun kerjasama kolektif melalui berbagai kemampuan yang dimilki manusia dan rekayasanya yang kemudian digunakan sesuai dengan aturan dari yang maha mengatur. Perjalanan ala mini berdasar pada undang-undang kausal (sebab-akibat. Sunnatullah berlaku sama bagi semua individu dan kelompok (muslim/non muslim) asalkan menjalankan sesuai dengan sunnatullah, makja pasti akan terjadi atau tidak terjadi.
B. Hakikat Kehidupan
Hakikat kehidupan didunia ini adalah sarana mencari bekal menuju akhirat dan tempat tinggal sementara. Kehidupan ini sebagai ujian dan laboratorium serta pendidikan bagi manusia. Tujuan ujian adalah untuk mengetahui tingkat kualitas manusia sebagai hamba dan sekaligus sebagai khalifah. Setiap perilaku manusia menghadapi gelombang ujian ini akan dipertanggungjawabkannya. Hasil akhir dari perjalananhidup mansia menghadap ujian sangat bervariasi dan hasil konkritnya ada dihari pembalasan segala amal. Jika mal seseorang baik, maka pasti balasannyapun baik pula dan begitu pula sebaliknya.
C. Hakikat Manusia
Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam(Al-Jum’at:10; Al-Baqarah: 60), sebagai Peneliti alam (Al-Baqarah: 163, Al-An’am:168), sebagai makhluk yg paling tinggi dan paling mulia (At-Tin:4, Al-Isra:70), sebagai hamba Allah (Adz-Dzariyat: 56, Ali Imran:83), sebagai Khalifah di bumi (Al-Baqarah: 30, Al-An’am: 165), sebagai Makhluk educandum dan educandus (Al-Baqarah:31, Al-Alaq:1-5 dan Luqman: 13).

D. Hakikat Hereditas dan Lingkungan
Hereditas merupakan kecenderungan alami cabang-cabang untuk meniru sumber mulanya dalam komposisi fisik dan psikologi. Ahli hereditas lainnya menggambarkan sebagai penyalinan cabang-cabang dari sumbernya. Lingkungan ialah lingkungan alam dan lingkungan sosial. pengembangan SDM dl pendidikan ialah usaha sadar agar SDM atau potensi-potensi manusia tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya tujuan pendidikan Islam.

BAB IV
PENDIDIKAN SPIRITUALITAS KALBU DAN IMPLIKASINYA DALAM TANGGUNG JAWAB
A. Pengantar
Menurut bahasa: Kalbu berasal dari bahasa Arab yakni qalaba (membalik). Membalikkan yang atas di bawah, atau menjadikan yang dalam di luar atau membalikkan senang menjadi susah, cinta menjadi benci, yang semuanya itu merupakan pengertian kalbu.
B. Pengertian Kalbu
Imam al-Ghazali: Spiritualitas kalbu ia berupa sesuatu yang lathifah (halus), bersifat Robbaniyah (Ketuhanan) dan kerohanian yang ada hubungannya dengan jasmani. Kalbu yang halus itulah hakikat manusia yang dapat menangkap segala rasa, mengetahui dan mengenal segala sesuatu.Kalbu adalah salah satu gejala dari perangkat hakikat manusia yang asasi, karena iman bersemayam di dalam kalbu (QS. Al-Hajj [22]:32) dan sebagai alat untuk memperoleh ilmu (QS. Al-Hajj [22]:46 dan al-An’am [6]:25).
C. Karakteristik Kalbu
Pertama: Kalbu berfungsi sebagai alat ma’rifah, memiliki pemahaman dalam diri manusia dan akal. Pengertian ini ditunjukkan oleh firman Allah QS. Qaf (50):37. Kedua: Penyebab kalbu seseorang tenteram ialah dengan berdzikir. Dalam QS. ar Ra’ad (13):28. Ketiga: Penyebab kalbu seseorang tertutup/dikunci mati atau berpenyakit atau keras adalah karena kedengkian, kesombongan dan menentang kebenaran. Hal tersebut tersirat dalam Alquran. Keempat: Dalam kalbu ada macam-macam lammah (lintasan/bisikan); yang menyuruh kepada yang baik (lammah malakiyyah)/lammah muthmainnah; bisikan maksiat (lammah syaithaniyyah atau lammah ammarah bissu’); dan bisikan yang labil (lammah lawwamah); yang terkadang ingin berbuat baik dan disaat lain senang berbuat mungkar. Ini sesuai dengan isyarat QS. Al-Hajj (22): 53-54. Kelima: Kalbu merupakan salah satu gejala dari perangkat hakikat manusia yang asasi, karena iman (QS.al-Maidah [5]:41), ra’fah wa rahmah (rasa santun dan kasih sayang) (QS. [al-Hadid [57]:27), hidayah (QS. al-Tagabun [64]:11) dan takwa (QS. Al-Hajj [22]: 32) bersemayam dalam kalbu. Keenam; Kalbu secara etimologi pada dasarnya bersifat labil dan suka bolak balik kecuali yang dapat bimbingan Ilahi. Seperti keterusikan kalbu Nabi Ibrahim, tentang bagaimana cara Tuhan menghidupkan yang telah mati.
D. Metode Pendidikan Kalbu
Metode dzikrullah, Istighfar dan bertobat, Berdoa (memohon sesuatu kepada Tuhan), Melatih diri selalu husnudzdzan (berpikir positif), dan menghindari suu’dzdzan (prasangka buruk atau berpikir negatif).
E. Kalbu dan Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab adalah beban (taklif) yang dipikul oleh seseorang, atau kelompok mengenai akibat sesuatu yang dilakukannya, baik karena konsep atau gagasan, perkataaan dan perbuatannya ataupun karena tidak berbuat apa-apa yang dibebankan kepadanya.

Kamis, 12 Mei 2011

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PENDAHULUAN
Rendahnya minat baca masyarakat menjadikan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan membaca rendah. Minat baca masyarakat Indonesia masih terbilang sangat rendah. (1:45). Apalagi di Jawa Barat, jumlah masyarakat buta huruf mencapai 1,8 juta orang Provinsi Banten 1,4 juta dari 8 juta (Bandung, PR). Pengunjung Perpustakaan Daerah Jakarta hanya 200 org/hari dari 10 juta penduduk Dari jumlah tersebut hanya 20% yang pinjam buku. Di Indonesia, 1 surat kabar dibaca 45 org (1 : 45), Filipina 1 : 30, Sri Langka 1 : 38. Jumlah buku yang diterbitkan per tahun; Inggris; 100 ribuan judul buku, Jerman; 80 ribuan judul buku, Jepang; 65 ribuan judul buku, Indonesia ; 5 ribuan judul buku. Perilaku Membaca Koran Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain: Srilangka 1:38 Filipina 1:30. I. Idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10 orang atau 1:10. Perilaku Anak SD Membaca hasil studi dari Vincent Greanary, dilukiskan siswa-siswa kelas enam SD Indonesia dengan nilai 51,7 berada di urutan paling akhir setelah Filipina (52,6), Thailand (65,1), Singapura (74,0) dan Hongkong (75,5).
Rumusan Masalah
Mengapa Terjadi Penurunan Minat Baca?
1. Lemahnya dorongan/perhatian orangtua kepada anak untuk membaca buku (pada usia dini)
2. Rendahnya daya beli buku karena ekonomi lemah
3. Dampak negatip teknologi, melompat dari tradisi dongeng ke tradisi menonton
4. Sistem pengajaran yang menggunakan materi baku kurikulum (terpaku pada satu buku wajib)
5. Minimnya penciptaan budaya membaca (dari 300 ribu SD hanya 5% yang punya perpustakaan)
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pengertian Perpustakaan
1. Sejarah Perpustakaan Di Indonesia
Perpustakaan pertama di Indonesia yang tercatat adalah sebuah perpustakaan gereja di Batavia yang sesungguhnya telah dirintis sejak tahun 1624 namun akibat berbagai kendala baru diresmikan pada 27 April 1643, bersamaan dengan pengangkatan pendeta Ds (Dominus) Abraham Fierenius sebagai kepalanya. Perpustakaan di Indonesia yang tercatat keberadaannya adalah perpustakaan milik Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Perpustakaan ini didirikan pada 24 April 1778, semasa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen berdiri atas prakarsa Mr J.C.M. Rademaker, ketua Raad van Indie. Organisasi tersebut mengandalkan sumbangan dermawan serta bantuan keuangan dari Raad van Indie.
Akhirnya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan di Jakarta dan Rijksmuseum di Amsterdam sejak tahun 1995 telah memulai adanya kerjasama dalam pelestarian warisan budaya bangsa. Pada tahap pertama dikhususkan pada gambar-gambar yang dibuat oleh Johannes Rach (1720-1783). Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Nasional RI sebanyak 202 buah gambar merupakan jumlah terbesar dari seluruh gambar Rach yang merekam peristiwa penting di Indonesia dan beberapa negara di Asia..

2. Pengertian Perpustakaan
Istilah perpustakaan berasal dari kata latin liber atau libri artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Inggris terkenal dengan istilah Library, ( Jerman ) bibliothek, ( Perancis ) bibliotheque, ( Belanda ) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani biblia artinya tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia: pustaka artinya kitab. Kata dasar dari perpustakaan adalah pustaka. Menurut kamus “The Oxford English Dictionary”, kata “library” atau perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti sebagai “suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan”Pengertian : (kuno) Sebuah ruangan/bagian dr sebuah gedung/gedung itu sendiri yang menyimpan buku/terbitan lain menurut tata aturan [sistem] tertentu digunakan pembaca/user tdk utk dijual. Pengertian Modern : juga mengelola sumber-sumber lain dengan memanfaatkan teknologi informasi, shg perlu tenaga yg menguasai di bidangnya.
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ). Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. ( Sugiyanto )
B. Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan
Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah : Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi. Sebagai agen perubahan ( Agent of changes ) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.
Tujuan pendirian perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat ( Long life education ).

C. Jenis-Jenis Perpustakaan Dan Perkembangannya
1. Jenis-Jenis Perpustakaan
Jenis – jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi : Perpustakaan Digital adalah Perpustakaan yang berbasis teknologi digital atau mendapat bantuan komputer dalam seluruh aktifitas di perpustakaannya secara menyeluruh. Contohnya : Buku atau informasi dalam format electiric book, piringan, pita magnetik, CD atau DVD rom.
Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Provinsi, Perpustakaan Kabupaten/Kota, Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan lembaga Pendidikan, Perpustakaan Lembaga Keagamaan, Perpustakaan Pribadi.
D. Fungsi Perpustakaan
1. Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
1. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
2. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
3. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
4. Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.
E. Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang sekaligus sebagai wadah dari berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya dibidang pendidikan. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku ( non book material ) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan.
Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Suatu lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para guru dan para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Smith dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul “EDUCATOR’S ENCYCLOPEDIA” menyatakan “School Library is a Center for Learning”, yang artinya perpustakaan itu merupakan sumber belajar. Memang ditinjau secara umum, perpustakaan itu sebagai pusat belajar sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran.
Peranan perpustakaan antara lain :
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para pelajar untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para pelajar, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi para pelajar yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan akan membantu para pelajar dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi pelajar dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para pelajar untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca yang lebih tinggi.
12. Kegairahan / minat baca pelajar yang telah dikembang
13. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.
Hubungan perpustakaan dan prestasi belajar siswa adalah dari perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat terjalin sinergi antara pustakawan dan siswa yang akan berbuah prestasi bagi siswa juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan penggunanya yang berprestasi.
F. Sosialisasi Minat Baca
Dalam Minat baca terdapat proses yakni Proses alamiah, Proses social, Proses aktif dan bukan pasif dapat bersifat linear atau non-linear, Bersifat integratif , Didasarkan pada model yang mengandalkan kemampuan, minat dan budaya masyarakat

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan.
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki setiap orang dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.
Hubungan perpustakaan dan prestasi belajar adalah dari perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para pembelajar untuk dapat berpikir secara rasional, dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat terjalin sinergi antara pengguna dan pustakawan yang akan berbuah prestasi bagi siswa juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat berperan dalam peningkatan prestasi belajar sebab dapat mencerdaskan penggunanya yang berprestasi.


DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi A Nurhadi (1983) Sejarah Perpustakaan dan Perkembangan Di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offiset
Mujahidah.blogspot.com diakses tanggal 11/5/2011
Wahyu Supriyanto dan Ahmad (2010) Muhsin Teknologi Informasi Perpustakaan Strategi Perencanaan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius
Sagung Seto (2001) Setrategi dan Pemikiran Perpustakaan. Bandung: Pustaka Pelajar
Sinaga, Dian (2007) Mengelola Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kreasi Media Utama
Sulistyo Basuki (1994) Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumardi (2010) Mengelola Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius
Sulistiyo Basuki (1991) Pengantar Ilmu Perpustakaa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sabtu, 07 Mei 2011

Rukhshah Dalam Shalat

BAB I
PENDAHULUAN
Allah mengutus Rasulullah SAW bukan untuk menyusahkan dan mempersulit manusia. Ia membawa syariah yang sesuai dengan karakter manusia dengan segala kemudahan dan kemurahan sebagai wujud kasih sayang Allah kepada hambanya. Adanya rukhsah dalam syariah merupakan anugerah Allah yang patut kita syukuri dan mencerminkan universalitas dan kemudahan dalam Islam.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang banyaknya kemudahan dalam Islam, yang semua itu menjadi bukti bahwa Islam adalah agama rahmat bagi seluruh penghuni alam (rahmatan lil `alamin).
Tiada yang patut kita lakukan kecuali hanya bersyukur atas semua rahmat Allah dalam berbagai sendi kehidupan dengan menggerakkan anggota badan sesuai dengan tujuan penciptaan.


BAB II
PEMBAHASAN
1. Rukhshah Dalam Hukum Islam
Secara lughat, dalam kitab "Lisân al `Arab", kata rukhsah mempunyai banyak makna, diantaranya adalah:
1. Halusnya sentuhan. Dikatakan "rakhusha al badanu" (badan yang halus dan lembut sentuhannya). Isim failnya adalah rakhsh-raskhish untuk mudzakar, dan rukhshah-rakhishah, untuk tatsniyah.
2. Turunnya harga. "Rakhusha asy syai'u rukhshan" (harga barang itu murah).
3. Ijin terhadap sesuatu setelah ada larangan. "Rakhusha lahu fil amri" (dia mengijinkan suatu perkara untuknya).

Kata rukhsah mengikuti wazan fu`lah, seperti lafadz ghurfah, yang menjadi lawan kata dari tasydid (memberatkan), yakni rukhsah dimaknai pemberian kemudahan dalam sesuatu. Dikatakan, "Rakhkhasha asy syar`u fi kadza tarkhishah" (syariah memberi kemudahan dalam masalah ini).
Rasulullah SAW bersabda:

إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى رُخَصُهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ تُؤْتَى مَعْصِيَتُهُ

"Sesungguhnya Allah senang untuk memberi rukhshah (kemudahan), sebagaimana Dia benci untuk memberikan maksiatNya".

Menurut Al Imam Al-Ghazali, secara istilah, rukhsah ialah sebuah ungkapan untuk perkara yang dimudahkan dan dilapangkan bagi seorang mukallaf dalam melakukannya, sebab udzur dan tidak mampu melakukannya, disertai adanya penyebab yang menghalangi. Rukhsah mempunyai keterkaitan makna dengan `azimah yang secara lughat berarti niat, kehendak yang kuat. Secara istilah azimah ialah ungkapan untuk sesuatu yang wajib bagi para hamba berdasar pewajiban dari Allah SAW.
Rukhsah dan `azimah sebagai pembanding selalu berdampingan dan dinisbatkan pada hukum syar'i berdasar kesepakatan ulama. Kedua-duanya termasuk hukum wadl'i menurut pendapat yang rajih. Sedang menurut pendapat marjuh, keduanya termasuk hukum taklifi. Dengan demikian, taklif selalu ada dalam `azimah seperti keberadaannya dalam rukhshah. Tetapi taklif dalam `azimah bersifat pokok (ashli), global (kulli), berlaku umum dan jelas. Taklif dalam rukhsah bersifat insidensial (thori'), spesifik (juz'i), tidak berlaku umum, dan samar. `Azimah juga merupakan gambaran hak Allah atas hambaNya, sedang rukhsah adalah gambaran dari kasih

2. Shalat Shafar
Musafir adalah orang yang mengadakan perjalanan jauh yang mengakibatkan terjadi perubahan hukum yaitu, boleh mengqashar shalat, boleh berbuka puasa pada bulan ramadhan, gugur shalat jumat, idul fitri dan adha.
Para wanita tidak di benarkan musafir kecuali bersama suami atau muhrimnya. Mengenai sholat orang dalam bepergian/perjalanan yang juga disebut Sholat Safar, banyak kesimpang siuran pendapat di kalangan umat sehingga menimbulkan keraguan. Sehingga timbulah pendapat-pendapat yang tidak berdasar kepada Al-Qur'an dan Al Hadits. Dalam suatu Hadits diriwayatkan "Sholatlah seperti Sholatku", maka dengan menjalankan sholat yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah saw atau karena ragu-ragu akhirnya malah memilih untuk meninggalkan aturan-aturan yang berkaitan, ini dapat berakibat "tertolaknya" ibadah Sholat tersebut.
Para fuqaha berbeda pendapat tentang jarak jauh yang di pandang sah, dalam kaitannya dengan hukum melakukan shalat.
Adapun ketentuan yang mengatur terdapat pokok-pokok sebagai berikut :
1. Batasan Jarak untuk Sahnya Sholat Musafir/Safar.
Menurut Imam Ibnu Mundzir ada sekitar 20 pendapat/firqah yang memperselisihkan jarak sholat safar mulai dapat dilakukan, sebagai berikut
Di riwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dari Yahya Ibnu Yazid hannafi.
Syau'bah dari Yayah bin Yazid Hannafi, memberitakan "Saya bertanya kepada Anas bin Malik mengenai sholat Qashar, maka Anas menjawab: Rasullullah SAW bila bepergian sejauh 3 mil atau 3 farsakh, maka Rasulullah SAW sholat dua raka'at (HSR. Ahmad dan Muslim)
Kata-kata 3 mil atau farsah diatas tidak jelas karena perawi (Syau'bah) tidak jelas/ragu-ragu meriwayatkannya, antara mil atau farsakh. Padahal 1 farsakh = 3 mil atau 3 farsakh = 9 mil. Kekaburan ini diperjelas dengan berita (dari Abu Sa'id Al-Khudri) sebagai berikut :
Artinya : Ia memberitakan Rasulullah SAW bila bepergian sejauh satu farsakh, maka mengqashar sholat menjadi dua raka'at (diberitakan oleh Said bin Mansur dan Al-Hafidz, yang menyebutkannya dalam Kitab At-Talkhis dan ia mendiamkan hadits ini sebagai tanda pengakuannya).
Sedangkan kekaburan antara mil atau farsakh, itu dapat dijelaskan dengan hadits yang diberitakan Abu Said Al-Khudri, Mil yang dipakai dalam penerapan Hadits ini bukan mil yang dipakai adalah mil hasyimi yaitu 1 (satu) mil sama dengan 1847 meter.
Jadi kesimpulan dari pendapat Abu Said Al-Khuduri adalah 1 farsakh = 3 mil atau 5541 meter (kira-kira 6 km). Lebih lanjut mengenai Satuan Farsakh itu (menurut sejarah dan stadart baku) adalah berasal dari Satuan Persia Kuno, yaitu perjalanan dengan kuda selama 1 jam menempuh jarak 3 mil.
Mengenai perjalanan itu baik itu jalan kaki, dengan kuda atau naik pesawat sekalipun tidak menjadi pertimbangan/ketentuan, dengan dasar bahwa baik Hadits Shohih ataupun yang Dla'if hanya menerangkan masalah jarak tempuh saja. Dengan artian bahwa kemudahan-kemudahan perjalanan itu baik karena faktor ekonomi, perkembangan jaman atau pun lainnya hendaknya tidak menjadikan gugurnya ketentuan Sholat Musafir/Safar ini.
Sebagai contoh bepergian dengan mobil atau pesawat terbang yang memang dirasakan tidak memberatkan untuk melaksanakan Sholat secara lengkap (tetap 4 roka'at), bukan berarti itu menjadi benar adanya bila Sholat itu tetap dijalankan 4 roka'at karena merasa sanggup menlaksanakan secara lengkap. Atau bila ada suatu pendapat kalau jaman dulu bepergian begitu terasa sulitnya maka sholat 4 roka'at adalah wajar bila ada rukhsho sehingga menjadi 2 roka'at, maka tentunya saat ini sholat 4 roka'at itu harusnya berlipat menjadi 8 roka'at karena mudahnya perjalanan ! Tentunya hal ini menjadikan kabur/rancunya ketentuan sholat musafir ini (bahkan tidak mustahil ketentuan-ketentuan ibadah lainnya juga) dengan suatu "pendapat" yang tidak ada dasar menurut Tuntunan Allah dan RasulNya.


2. Sholat-sholat yang di Qashar.
Adapun sholat yang di Qashar adalah yang berjumlah 4 raka'at saja sehingga menjadi 2 raka'at, sedangkan yang 2 atau 3 raka'at tidak boleh. Sehingga yang bisa diqoshar adalah Dhuhur, Ashar dan Isya'.
3. Batas waktu Sholat Musafir/qashar.
Batas waktu pelaksanaan ketentuan hukum musafir mengacu pada Hadits berikut Dari Umar ra, diberitakan: Rasulullah SAW bersabda "Sholat dalam bepergian adalah dua raka'at hingga ia kembali ke keluarganya atau ia mati. (HR. Khatib). Dari Hafsah bin Ubaididlah, diberitakan bahwa: "Anas bin Malik bertempat di Syam selama dua tahun selalu meng-qashar shalat menjadi dua rakaat. Dan Anas bin Malik berkata: Para sahabat Rasulullah SAW bertempat di Ramurmuz selama tujuh bulan, mereka meng-qashar shalat". Dari Al-Hasan berkata: "Saya di Kabul bersama Abdul Rahman bin Samurah selama dua tahun tetap meng-qashar shalat " tidak dijama' (digabung). Dari Ibrahim berkata : "Para sahabat Rasulullah SAW berada di Riy selama setahun dan lebih setahun. Di Sajastan selama dua tahun, mereka shalat dua rakaat. Maka itu dari Rasulullah SAW sebagaimana engkau lihat. (Kitab Fiqkhus-sunah Juz II)
4. Kewajiban menyempurnakan sholat-bagi musafir.
Adalah sangat utamanya qashar/sholat 2 rakaat diwaktu bepergian seperti pada hadits berikut :
Dari Ibnu Umar ra, Ia berkata : " Saya menyertai Rasulullah SAW (dalam bepergian), dan Rasulullah SAW tidak pernah lebih 2 rakaat (menambah) hingga nyawa Rasulullah SAW dicabut oleh Allah. Dan saya menyertai Abu Bakar ra, Abu Bakar ra tidak pernah lebih 2 rakaat (menambah) hingga nyawa Abu Bakar ra dicabut oleh Allah. Dan aku menyertai Umar ra, tidak pernah lebih 2 rakaat (menambah) hingga nyawa Umar ra dicabut oleh Allah. Dan saya menyertai Utsman ra, tidak pernah lebih 2 rakaat (menambah) hingga nyawa Utsman ra dicabut oleh Allah.
Hadits di atas sudah sangat jelas bahwa Nabi tidak pernah satu kalipun mengerjakan sholat pada saat musafir/dalam perjalanan itu lebih dari 2 rakaat begitu juga para sahabat-¬sahabatnya. Hingga demikian dalil tersebut menjadi dalil Qaidah (bukan dalil nash) seperti halnya dengan Sholat subuh, Sholat Jum'at, Sholat 2 Hari Raya semuanya wajib 2 rakaat (tidak menyatakan secara langsung dengan kalimat di Wajibkan).
Dalil-dalil yang menguatkan pelaksanaan sholat saat bepergian itu 2 rakaat adalah berikut ini : Dari lbnu Umar, Ia berkata : "Saya bersama Rasulullah SAW 2 rakaat dan bersama Abu bakar ra dua rakaat, dan bersama Umar ra dua rakaat, kemudian sesudah itu syariat menjadi pecah. Maka alangkah baiknya bagianku dua rakaat dari pada empat rakaat (Al Bukhari).
Dari Ibnu Umar, Ia memberitakan : Rasulullah bersabda : Bahwa Allah senang rukhsahnya dilakukan dan Ia benci pada melakukan durhaka/tidak mengerjakan.
Dengan demikian jelaslah barang siapa yang mau mengerjakan rukhsahnya Allah dengan senang hati maka Allahpun akan sangat senang kepadanya, meskipun ia merasa tidak sreg dalam melaksanakannya karena menjadi ringannya pelaksanaan ibadah itu. Jadi jelaslah Sholat Musafir/Safar 2 rakaat harus dijalankan sebagai mana perintah-perintah Allah lainya yang wajib diikuti, dan bukan dihindari, diabaikan atas dasar kemauannya sendiri ataupun karena ragu-ragu.
Bahwa ketentuan Sholat Musafir ini hanya membahas ruksha karena jarak saja, dan tidak dibatalkan ketentuannya ini karena sebab-sebab lain misalnya sarana transportasi yang dipakai, ringannya perjalanan, dll. (Hal ini diperkuat dengan tidak adanya Hadits yang Sahih atau Dhaifpun yang menyinggung batalnya ketentuan Sholat Musafir/Safar ini karena alasan ini)
5. Cara pelaksanaan Sholat Musafir/Safar.
Menunda pelaksanaan Sholat hingga menjumpai tempat yang dirasa afdal/nyaman. Hadits dari Abdullah bin 'umar diriwayatkan :
Bahwa Nabi SAW bersembahyang di atas punggung kendaraannya menghadap ke arah yang ditujunya dengan memberi isyarat dengan kepala.
Dari riwayat tersebut maka pelaksanaan Sholat Musafir/Safar (bisa) dilaksanakan selagi dalam perjalanan itu sendiri baik di atas kuda, onta, sepeda motor, mobil dll, tanpa harus menunggu sampainya ke suatu tempat seperti mushola, masjid dll. Sedangkan bab bersuci itu sendiri bisa dilakukan dengan bertayamum.
3. Shalat Khauf
Shalat khauf ialah shalat-shalat fardhu yang dilakukan pada waktu terjadi suatu peristiwa yang membahayakan atau dalam suasana tidak aman (menakutkan), seperti ketika menghadapi musuh dalam suatu peperangan, ketika terjadi perampokan, kebakaran, banjir dsb, dengan cara-cara tersendiri yang diatur oleh syara, agar orang yang shalat dapat menghindari dari bahaya tersebut.
Shalat Khauf ditetapkan syariat dengan Al-Qur’an dan Sunnah dan ijma umat. Allah Ta’ala berfirman:
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS. An-Nisa [3]: 101)
Nabi SAW Bersabda: “Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”. Nabi SAW melakukan shalat khauf dan para sahabat sesudahnya juga melakukannya sehingga menjadi ijma. Oleh karena penyebabnya masih tetap ada, maka ia pun dikerjakan seperti shalat qosor. Shalat khauf boleh dilakukan di tempat bermukim maupun dalam perjalanan.
Shalat Khauf yaitu cara salat ketika sangat menghawatirkan kemungkinan adanya bahaya sewaktu sedang salat. Umpamanya pada waktu peperangan, bagi tentara, yang masuk medan perang, setiap waktu ada kemungkinan berkobarnya pertempuran yang dating dari pihak musuh. Cara salat ketika itu diatur, berbeda dengan salat pada waktu aman.
Cara melakukan shalat khauf diterangkan dalam firman Allah:

Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat) , Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu , dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu . (QS. An-Nisa [3]: 102)
Tiga cara yang dikerjakan beliau dengan tidak membantah cara-cara yang lain yang benar-benar merupakan riwayat yang sah dari Rasulullah SAW sbb:
a. Cara yang pertama ialah cara salat ketika musuh tidak berada disebelah kiblat, ketika tidak merasa aman karena akan digempur oleh musuh, serta tentara muslim lebih banyak, jika hanya dengan sebagian tentara muslimin, musuh dapat dihadapi. Maka imam membagi mereka menjadi dua kelompok. Satu kelompok melawan musuh dan satu kelompok yang lain salat bersama imam sebanyak satu rakaat. Ketika hendak memasuki rakaat kedua, membaca tasyahud, memberi salam dan pergi menuju musuh. Kelompok yang menghadapi musuh dating, lalu mengikuti imam dalam rakaat kedua. Imam berdiri lama supaya mereka dalam rakaat kedua. Ketika imam duduk untuk membaca tasyahud, mereka berdiri dan melanjutkan rakaat yang kedua sementara Imam menungggu mereka dalam tasyahud. Ketika mereka menyusulnya, Imam memberi salam.
b. Musuh berada di arah kiblat . Berarti apabila musuh datang menyerang ketika mereka sedang shalat, niscaya akan dapat dilihat. Maka imammengatur orang-orang menjadi dua barisan. Ia mengimami shalat mereka hingga sampai I’tidal dari rukuk rakaat pertama. Apabila sujud bersamanya salah satu dari kedua barisan itu, berdirilah imam dan pengikutnya memasuki rakaat kedua dan sujudlah barisan yang lain dan mereka menyusulnya. Imam membaca dan rukuk bersama mereka semua. Ketika bangkit dari rukuk, barisan yang sujud dalam rakaat pertama menjaga dan barisan yang lain sujud. Ketika mereka mengangkat kepala sujudlah barisan yang menjaga.
c. Shalat dalam keadaan sangat takut. Apabila rasa takut meningkat dan barisan-barisan berdesakan sedangkan kaum muslimin tidak dapat diatur, maka mereka shalat sambil berjalan atau menaiki kendaraan. Maka ketika keadaan sudah demikian rupa, masing-masing dari balatentara boleh shalat sendiri-sendiri menghadap kiblat atau tidak menghadap kiblat. Boleh menurut kemungkinan masing-masing, karena shalat tidak dapat pula ditinggalkan dan melawan musuh membela diripun tidak dapat pula diabaikan. Setelah Allah SWT, memerintahkan untuk tetap memelihara shalat sebaik-baiknya, maka Allah SWT menerangkan pula cara shalat ketika sangat ditakuti akan adanya bahaya. Allah berfirman :
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), Maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu Telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), ….(QS. Al-Baqarah [2]:239)
Dari Nafi' dari Ibnu Umar sebagaimana dikeluarkan oleh Mujahid, ia berkata, "Apabila mereka telah bercampur (yakni peperangan berkecamuk dengan dahsyat), maka shalat itu dikerjakan dengan berdiri." Ibnu Umar menambahkan dari Nabi saw., "Jika mereka lebih banyak daripada itu, maka hendak lah mereka shalat dengan berdiri dan berkendaraan."

BAB III
KESIMPULAN
Menurut Al Imam Al-Ghazali, secara istilah, rukhsah ialah sebuah ungkapan untuk perkara yang dimudahkan dan dilapangkan bagi seorang mukallaf dalam melakukannya, sebab udzur dan tidak mampu melakukannya, disertai adanya penyebab yang menghalangi. Rukhsah mempunyai keterkaitan makna dengan `azimah yang secara lughat berarti niat, kehendak yang kuat. Secara istilah azimah ialah ungkapan untuk sesuatu yang wajib bagi para hamba berdasar pewajiban dari Allah SAW. Rukhsah adalah gambaran dari kasih.
Musafir adalah orang yang mengadakan perjalanan jauh yang mengakibatkan terjadi perubahan hukum yaitu, boleh mengqashar shalat, boleh berbuka puasa pada bulan ramadhan, gugur shalat jumat, idul fitri dan adha. pelaksanaan Sholat Musafir/Safar (bisa) dilaksanakan selagi dalam perjalanan itu sendiri baik di atas kuda, onta, sepeda motor, mobil dll, tanpa harus menunggu sampainya ke suatu tempat seperti mushola, masjid dll. Sedangkan bab bersuci itu sendiri bisa dilakukan dengan bertayamum.
Shalat khauf ialah shalat-shalat fardhu yang dilakukan pada waktu terjadi suatu peristiwa yang membahayakan atau dalam suasana tidak aman (menakutkan), seperti ketika menghadapi musuh dalam suatu peperangan, ketika terjadi perampokan, kebakaran, banjir dsb, dengan cara-cara tersendiri yang diatur oleh syara, agar orang yang shalat dapat menghindari dari bahaya tersebut


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Isa Asyur Alih Bahasa Zaid Husein Alhamid Al-Fiqhu Muyassar (1994) Pustaka Amani: Jakarta
Hasbi Ashshiddieqi, Pedoman Shalat. (1983) bulan bintan, Yogyakarta
M. Nashiruddin Al-Albani Ringkasan Shahih Bukhari (1995) Gema Insani Press: Jakarta
Sulaiman Rasjid Fiqh Islam (1994) Sinar Baru Algensindo, Jakarta
Zakiah Dradzat Ilmu Fiqh (1995) Dana Bhakti Wakaf: Yogyakarta

Kamis, 28 April 2011

MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM

Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai pusat kebudayaan islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin. Masa dulu pendidikan hanya sebagai jawaban terhadap rintangan dan pola budaya yang berkembang dari bangsa yang baru memeluk agama islam. Tapi sekarang terus merupakan jawaban tiap tantangan kemajuan budaya islam itu sendiri yang berjalan pesat. Ada dua faktor yang mempengaruhi kebudayan , yaitu ; Faktor Interen, yaitu yang dibawa dari ajaran islam itu sendiri dan Faktor Exsteren, yaitu yang dibawa dari luar ajaran islam.

1. Berkembangnya Lembaga Pendidikan Islam
Pendidikan adalah sesuatu yang esinsial bagi manusia. Manusia bisa menghadapi alam semesta demi mempertahankan hidupnya agar tetap survive melalui pendidikan. Karena pentingnya pendidikan, islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam doktrinnya. Untuk mencapai tujuan pendidikan, diperlukan prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip-prinsip yang mendasari tujuan pendidikan Islam adalah prinsip universal (menyeluruh), keseimbangan dan kesederhanaan, kejelasan, realisme dan realisasi, serta dinamisme. Adapun prinsip-prinsip yang mendasari prinsip kurikulum pendidikan Islam itu adalah prinsip ruh Islamiyah, universal, kesesuaian dengan perkembangan psikologi anak dan prinsip memperhatikan lingkungan sosial.
2. Prinsip yang mendasari metode pendidikan Islam adalah prinsip kesesuaian dengan psikologi anak, menjaga tujuan pelajaran, memelihara tahap kematangan dan prinsip partisipasi praktikal. Sedangkan prinsip-prinsip yang mendasari murid dan guru dalam pendidikan Islam adalah prinsip humanistik, prinsip egaliter dan prinsip demokratis.
3. Prinsip-prinsip yang mendasari lingkungan pendidikan Islam secara umum adalah adanya integrasi anak terhadap lingkungan sehingga dia merasakan bahwa dirinya bagian dari lingkungan. Sedangkan prinsip-prinsip yang mendasari evaluasi pendidikan Islam adalah prinsip objektivitas, keadilan, kejujuran dan prinsip keterbukaan.

Sebelum timbulnya sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia islam sebenarnya telah berkembang lembag-lembaga pendidikan islam yang bersifat nonformal.
Diantara pendidikan islam yang bersifat nonformal tersebut adalah :
a. Kutab sebagai lembaga pendidikan dasar
Kutab atau maktab berasal dari kata dasar kutaba yang berarti menulis atau tempat belajar menulis. Sebelum datangnya islam kutab telah ada di negri arab, walaupun belum banyak dikenal, diantara penduduk mekkah yang mula-mula belajar huruf arab ialah Sufyan Ibnu Umayah Ibnu Abdu Syams dan Abu Qhais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhro Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di negri hira.
Sewaktu agama islam diturunkan Allah sudah ada diantara sahabat yang pandai menulis dan membaca. Kemudian tulis baca itu mendapat tempat dan dorongan yang kuat dalam islam, sehingga berkembang sangat luas dalam kalangan umut islam. Ayat al-quran yang pertama diturunkan telah memerintahkan untuk membaca dan membarikan gambaran bahwa membaca dan menulis merupakan sarana utama dalam pengambangan ilmu pengetahuan dalam pandangan islam.

b. Pendidikan rendah di istana
Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para pejabat adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyiapkan anak didik agar mampu menyiapkan tugas-tugasnya kelak setelah ia dewasa. Atas pemikiran tersebut Khalifah dan keluarganya serta para pembasar istana lainya berusaha menyiapkan agar anak-anaknya sejak kecil sudah diperkenalkan dengan lingkungan dan tugas-tugas yang akan diembannya nanti.
Pendidikan anak-anak di istana berbeda dangan pendidikan anak-anak di kutab pada umumnya. Di istana para orang tua murid (para pejabat istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut selaras dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki oleh orang tuanya.
Contoh dari rencana pelajaran dan petunjuk-petunjuk yang dikemukakan oleh para pembesar istana kepada pendidik anak-anaknya agar dijadikan pedoman sebagai berikut ;
• Berkata Amru Ibnu Utbah kepada pendidik putranya ; “kerjamu yang pertama untuk memperbaiki putra-putriku ialah memperbaiki dirimu sendiri karena mata mereka selalu tertuju kepadamu.
• Harun Al-Rasyid telah mengajukan rencana pelajaran bagi putranya (Al-Amin) dengan mengatakan sebagai berikut ; ”hai Ahmar sesungguhnya Amirul Mu’minin telah memberikan kepadamu buat hatinya, maka jadikanlah tanganmu terbuka kepadanya dan ketaatannya kepadamu wajib”.
c. Toko-toko kitab
Pada permulaannya masa Daulah Bani Abasiyah dimana ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam sudah tumbuh dan berkembang dan diikuti oleh penulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, maka berdirilah toko-toko kitab. Pada mulanya toko-toko kitab tersebut berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab yang telah ditulis dengan berbagai macam ilmu pengatahuan yang berkembang pada masa itu. Dengan demikian toko-toko kitab tersebut telah berkembang fungsinya bukan hanya sebagai tempat berjual-beli kitab saja, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya para ulama, pujangga dan ahli-ahli ilmu pengetahuan lainnya untuk berdiskusi, berdebat dan bertukar pikiran dalam berbagai masalah ilmiah.

d. Rumah-rumah para ulama ahli ilmu pengetahuan
Walaupun sebenarnya rumah bukanlah tempat yang baik untuk tempat memberikan pelajaran namun pada zaman kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayan islam, banyak juga rumah-rumah para ulama dan para ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Diantara rumah para ulama terkenal yang menjadi tempat memberikan pelajaran adalah rumah Ibnu Sinah, Al-Ghazali, Ali Ibnu Muhammad Al-Fasihi, Yakub Ibnu Kilis, wazir Khalifah Al-Aziz Billah Al-Fatimy dan lainnya. Dan Ahmad Syalab mengemukakan bahwa, dipergunakannya rumah-rumah tersebut adalah karena terpaksa dalam keadaan dalurat. Contoh rumah Al-Ghazali berhenti mengajar karena ingin menjalankan kehidupan sufi.

e. Majelis
Dalam majelis adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah-khalifah untuk membahas dalam bebagai macam ilmu pengetahuan. Majelis ini dimulai pada masa khalifah Al-Rasyidin yang biasa memberi ketua-ketua dan diskusi dengan para sahabat untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa itu. Pada masa Harun Al-Rasyid (170-193H) majelis sastra ini mengalami kemajuan yang luar biasa karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengatahuan dan juga cerdas sehingga khalifah aktif didalamnya. Disamping itu dunia islam juga diwarnai dengan perkembangan dan negara aman tenang dalam masa pembaharuan.

f. Badi’ah (padang pasir desa tempat tinggal Padwi)
Sejak berkembang kuatnya islam dan bahasa arab digunakan sebagai bahasa pengantar sejak berkembangnya umat islam. Maka bahasa arab cendrung kehilangan keasliannya. Disamping itu di badi’ah berdiri ribat-ribat atau zawiyah yang merupakan pusat kegiatan dari ahli sufi . Disanalah para sufi mengembangkan metode khusus dalam mencapi ma’rifat, suatu tingkat ilmu pengetahuan yang paling tinggi tingkatannya.

g. Rumah sakit
Pada zaman jayanya kemajuan dan kebudayaan islam dalam rangka menyebarkan ajaran islam banyak didirikannya rumah sakit oleh khalifah dan para pembesar-pembesar negara. Rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai tempat merawat, tetapi juga menjadi tempat mendidik. Tenaga-tenaga yang berhubungan dengan perawat dan pengobat mereka menjadikan penelitian, percobaan dalam bidang kedokteran dan obat-obatan.

h. Perpustakaan
Pada zaman perkembangan ilmu pengatahuan dan kebudayaan islam, buku mempunyai nilai yang sangat tinggi. Buku digunakan sebagi sumber informasi, berbagi macam ilmu pengetahuan yang ada dan telah dikembangkan oleh para ahlinya. Disamping itu perkembangan perpustakaan yang bersifat umum yang diselenggarakan oleh pemerintah atau wakaf dari ulama sarjana di baitul Baghdad yang didirikan oleh khalifah harun Al-Arasyid adalah merupakan suatu contoh dari perpustakaan islam yang lengkap yang berisi ilmu-ilmu agama islam dan berbagai macam ilmu pengetahuan.

i. Masjid
Masjid dalam dunia islam sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan yang pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan tuhan juga sebagai tempat lembaga pendidikan dan juga tempat berkumpulnya umat muslim.
2. Sistem Pendidikan Di Sekolah-Sekolah
Timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah adalah merupakan pengembangan semata-mata dari system pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid-masjid yang sejak awal telah berkembang dan telah dilengkapi dengan sarana-sarana untuk mempelancar pendidikan dan pengajaran didalamnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah diluar masjid adalah :
• Khalakah-khalakah (langkaran) untuk mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang didalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai, sering satu sama lain saling mengganggu disamping mengganggu orang yang beribadah ke masjid.
• Dengan berkembang luasnya ilmu pengetahuan baik mengenai agama maupun umum maka semakin banyak diperlukannya khalakah (langkaran-lingkaran pengajaran) yang tidak mungkin keseluruhan tertompang dalam ruang masjid.

3. Puncak Kemajuan Ilmu Dan Kebudayaan Agama Islam
Sebagai mana telah dikemukakan bahwa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebudayan islam adalah sebagai akibat dari berpadunya unsur-unsur pembawaan ajaran islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar. Dalam bidang filsafat ketuhanan atau teologi, perkembangan ilmu kalam dengan berbagai macam pola pikiran, timbullah pula berbagai macam aliran dalam ilmu kalam yang mempunyai pola pemikiran yang bersifat memedukan pola fikir rasional sebagai mana yang tampak pada aliran matu radio. Disamping aliran teologi biasa mempunyai corak khusus sebagaimana yang dikembangkan oleh golongan syi’ah. Semua aliran fikiran tersebut selalu berusaha untuk saling berebut dan mendapatkan dukungan dari pemeritah dan filsafat ilmiah yang berasal dari luar islam mendapatkan tempat dalam dunia islam.
Henri Marginon dan David telah mendaftarkan cabang ilmu pengetahuan yeng telah dikembangkan sebagai hasil perkembangan fikiran yang ilmiah dikalangan kaum muslimin pada masa jayanya. Yang kemudian berangsur-angsur berpindah kedunia barat adalah sebagai berikut ;
• Dalam bidang matematika,telah dikembangkan oleh para sarjana muslim berbagai macam ilmu pengetahuan,seperti teori ilmu bilangan, aljabar, geometrid dan trigonometri.
• Dalam bidang fisika, mereka telah berhasil mengembangkan ilmu mekanik dan optika.
• Dalam bidang kimia, telah berkembangnya ilmu kimia
• Dalam bidang astronomi, kaum muslimin telah memiliki ilmu mekanika benda-benda langit.
• Dalam bidang goelogi, para ahli pengetahuan muslim telah mengembangkan geodisi, mineralogy dan meteorology.
• Dalam bidang biologi, mereka telah memiliki ilmu psikologi, anatomi, betani, embriologi dan patologi.
• Dalam bidang sosial, telah berkembangnya ilmu politik.
Demikianlah singkatnya dunia islam pada masa jayanya yang dihiasi dengan berbagai unsur-unsur kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan sebagi taman yang indah penuh dengan berbagai macam tanaman dan dengan berbagai macam buah dan isi didalamnya.
Daftar Pustaka
Abudin Nata. Sejarah Pendidikan Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta : 2004
Dzuhairini Dkk Sejarah Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta : 2006
http//www.google.com

Senin, 18 April 2011

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN IPTEK DI IRAN

BAB 1
PENDAHULUAN
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan ekonomi dan kemajuan iptek. Kemenangan Revolusi Islam telah mengubah banyak hal di Iran. Tentu saja yang paling mencolok adalah perubahan besar di bidang politik, yaitu dengan terbentuknya sistem pemerintahan baru bernama Republik Islam Iran. Dengan berlandaskan kepada sistem politik yang baru dan independen ini, Iran kemudian melakukan lompatan besar di bidang-bidang lainnya, termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Iran dengan populasi 68 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,08 persen dan produksi domestik yang terukur dengan GDP sebesar 115 triliun dolar AS. Iran adalah negara dengan ekonomi terkuat kedua di Timur Tengah. Angka melek huruf di Iran mencapai 79 persen dan pendidikan diwajibkan hingga sekolah menengah atas. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Iran telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagai contoh, dalam rentang 1990-2010 keikutsertaan warga dalam pendidikan dasar meningkat 60-90 persen . Tingkat kemiskinan turun signifikan dari 47 persen pada 1990 menjadi 16 persen pada 2010.
Dalam jangka waktu hampir tiga dekade ini, Iran termasuk di antara negara yang paling sering mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat, khususnya AS. Selain dipaksa berperang selama delapan tahun melawan rezim diktator Saddam, perekomian Iran juga diembargo. Akan tetapi, tekanan dan embargo bukannya membuat Iran menyerah, melainkan malah membuat bangsa ini lebih mandiri di segala bidang. Kemandirian ini pulalah yang menjadi landasan kemajuan pesat Iran dalam meniti masa depan bangsa. Isu nuklir Iran adalah topik yang begitu akrab. Namun, dibalik polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang kemajuan Iran di bidang ini, ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang nuklir. Meski Iran berada di bawah tekanan dan embargo, namun negara ini tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang dalam teknologi nuklir. Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS memanfaatkan nuklir untuk membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka juga berpikir bahwa Iran memanfaatkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer. Padahal, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang positif, seperti sebagai sumber energi listrik. Atas dasar inilah, Iran mengembangkan teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Selain dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, teknologi nuklir juga bisa digunakan untuk keperluan kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang pertanian dan peternakan.
Meskipun didera banyak halangan, kemajuan Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sama sekali tidak bisa terbendung. Sanksi ekonomi ternyata malah membuat bangsa Iran lebih mandiri. Hal-hal seperti inilah yang membuat Iran semakin membulatkan tekadnya dalam meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan bahan reverensi yang penulis rasa sulit didapat semoga sudah cukup untuk memenuhi spesifikasi tugas individu mata kuliah PPNI. Semoga Dari beberapa prakata diatas dapat memperkaya keilmuan yang terkait dengan Negara Iran bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia.

BAB II
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN IPTEK
DI IRAN
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan, "Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya" Hal menarik, terkait dengan perguruan tingggi di sana, ada sesuatu yang aneh dan perlu dihargai, yaitu tentang fakultas kedokterannya. Khusus fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di Iran, mahasiswanya tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagaina profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam, angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco. Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu pengetahuan. Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200 ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini menuturkan, "Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat". CNN dalam laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu pengetahuan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan Iran. Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah. Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun, para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang ilmu kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca. Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Seperti diketahui, independensi dan kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung kepada keberhasilannya dalam meraih kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selama Iran diperintah oleh penguasa yang diktatoris serta sangat bergantung kepada Barat dalam segala hal, bisa dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di Iran mengalami stagnasi yang sangat parah selama hampir dua abad. Untuk itulah setelah berhasil meraih kemenangan dalam revolusi, bangsa Iran kemudian bertekad kuat meraih keberhasilan lain di bidang ilmu pengetahuan demi menjamin masa depan bangsa ini sekaligus mengejar berbagai ketertinggalan di bidang ini. Akan tetapi, upaya seperti ini jelas ditentang oleh negara-negara kuat yang selama ini sudah terbiasa menjadi penguasa dunia. Independensi negara-negara dunia ketiga adalah hal yang tabu bagi mereka. Karenanya, tidaklah mengherankan jika tekad kuat bangsa Iran untuk meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini dicela oleh Barat. Berbagai konspirasi dibangun untuk mengganjal langkah dan kemajuan Iran. Isu-isu yang tidak otentik juga diembuskan Barat dengan tujuan menghalangi keberhasilan bangsa Iran tersebut. Dalam contoh terbaru, proyek nuklir sipil Iran dihalang-halangi dengan menggunakan isu bahwa proyek tersebut hendak dibelokkan Iran menjadi proyek senjata nuklir. Padahal, tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selalu mengatakan bahwa tidak ada penyimpangan sedikitpun dari proyek nuklir Iran. Selain dengan tuduhan, Barat juga mencoba menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Iran dengan embargo ekonomi dan ancaman serangan militer. AS sendiri sejak lama sudah menerapkan embargo tersebut. Washington juga mengancam akan memberikan sanksi kepada negara manapun yang menanamkan investasi di Iran dalam jumlah besar. Baru-baru ini, AS menekan DK PBB untuk menjatuhkan sanksi secara terbatas, dan lahirlah Resolusi DK PBB Nomor 1737.Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian di bidang nuklir.
Prestasi para pemuda Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga bisa dilihat dari berbagai kemenangan yang selalu diraih para pelajar Iran dalam olimpiade berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti olimpiade fisika, matematika, kimia, dan lain-lain. Tiap event ini dilaksanakan, setiap negara peserta pasti akan memperhitungkan para pelajar dan mahasiswa Iran sebagai rival yang sangat sulit untuk dikalahkan. Keberhasilan yang diraih oleh para penemu dan peneliti muda Iran ini menunjukkan keberhasilan sistem pendidikan di Republik Islam Iran. Adalah sangat jelas bahwa pengetahuan, teknologi, dan kekuatan komunikasi, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki sebuah negara bila ingin maju. Dengan memfokuskan perhatian pada pengembangan kemampuan para pemudanya, Iran dalam beberapa tahun terakhir ini berhasil meraih posisi membanggakan dalam kancah keilmuan dan teknologi internasional.

C. Perbandingan Kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan
Hal yang diamati Iran Indonesia
Biaya Pendidikan Mengratiskan pendidikan dari Pendidikan dasar Sampai menengah Atas dan Pendidikan Kedokteran Berdasarkan PP Nomor 48 Tahun 2008 pasal 2, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Biaya pendidikan gratis untuk wajib belajar 9 tahun. Pendidikan kedokteran merupakan jurusan termahal di Indonesia.
Kesejahteraan Guru Rata-rata gaji guru terendah perbulan US$300 Gaji Guru untuk golongan Ia dengan masa kerja 0 tahun Rp.1.040.000,- dan Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp 2.880.800 dan Program sertifikasi Guru untuk guru profesional
Prestasi yg dicapai Kemajuan dibidang Nuklir, Aerospace dengan meluncurkan roket Misil, penemuan Obat HIV/AIDS - Desain kapal pesawat terbang
Kondisi stabilitas nasional Mendapatkan tekanan dari DuniaInternasional dalam bidang ekonomi dengan lahirnya Resolui DKPBB Nomor 1737 Stabil dan aman
Anggaran Pendidikan Pemerintahmenganggarkan hampir 40% APBN untuk pendidikan Pemerintah menganggarkan untuk pendidikan 20% dari Anggaran APBN (belum terealisasi sepenuhnya)
Perhatian pemerintah terhadap penelitian ilmiah dan ilmuan PemerintahIranmenempatkan pengembangan melalui Research & Development sebagai prioritas utama negrinya. Terjadi brain drain (tersebarnya ilmuwan Indonesia di luar negri)
Lain-lain Mencetakan lebih dari 34.000 judul buku dengan bahasa braile untuk para tuna aksara. Pemerintah sejak tahun 2008 membuat program buku gratis dengan menerbitkan eBook dlm format PDF.

BAB III
PENUTUP
Kemajuan yang dicapai Iran dalam bidang ilmu dan teknologi sebenarnya sejalan dengan pandangan Islam yang sangat menekankan pentingnya ilmu dan pengetahuan. Dalam pandangan Islam, iman dan ilmu bagaikan dua sayap yang harus dimiliki manusia agar dapat terbang mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup. Itulah sebabnya, meskipun terus-menerus mendapat serangan dari luar, baik berupa embargo, propaganda negatif, dan serangan budaya, bangsa Iran tetap teguh berusaha mengembangkan keilmuan anak-anak bangsanya.
Perang dan embargo yang dipaksakan terhadap Iran di masa awal berdirinya RII justru menjadi rahmat terselubung bagi bangsa Iran, karena mereka harus berusaha memenuhi sendiri kebutuhan mereka terhadap senjata, mesin, dan barang-barang produksi lain. Hasilnya, rakyat Iran yang semula sangat bergantung kepada negara asing, akhirnya mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan dalam negeri mereka. Keberhasilan dan kecemerlangan para pemuda dan mahasiswa Iran dalam berbagai pameran iptek dan olimpiade ilmiah, membuktikan tekad kuat bangsa Iran dalam meraih kemajuan teknologi di masa depan. Dan tidak ada kekuatan manapun yang akan mampu menghalangi tekad kuat bangsa Iran tersebut.







DAFTAR PUSTAKA
http://soegiartho.cybermq.com/post/detail/9923/masa-kejayaan-kemunduran-dan-pembaharuan-pendidikan-islam.
http://worldbank.org. 2010
(http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5789074910130432011)
Islamic news paper.com
Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (Indonesia)” Presma, No. 346/II,9 Desember 2009.
Muhsin Labib et,all. Ahmaddinejad David Ditengah Angkara Goliath Dunia. Bandung: Mizan, 2008.
Pemikiran Islam “Al-Hikma Jurnal Pencerahan “, No. 14/VI, 12 Juni 1993.
Tempo Volume. 36, 12 Juni 2008.
www.wikipedia.org
www.inpasonline.com

Jumat, 15 April 2011

MEMBANGUN BUDAYA ISLAM MELALUI SHODAKOH

BAB I
PENDAHULUAN
Ditengah-tengah perkembangan dunia Kapitalisme, menimbulkan kesulitan ekonomi yang menghinggapi setiap manusia, khusnya kaum buruh dan pekerja kecil, dimana pada saaat ini banyak orang yang serba sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam realiasnya saat-saat ini, kaum fakir miskin semakin bertambah, pengemis, anak jalanan, galandangan semakin sering di jumpai, baik itu di pasar-pasar, terminal, lampu merah, bahkan sampai mengemis kesetiap rumah yang dilewatinya.
Dari realitas tersebut, mereka kaum fkir miskin, sangat membutuhkan sekali shadaqah, bantuan dan ururan dari tangan orang yang mampu memberikan sesuatu yang layak untuk diberikan, Maka dari itu Budaya shadaqah harus di lestarikan sesuai dengan ajaran Islam, demi kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Shadaqah
Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah swt.. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Makna shadaqah memang sering menunjukkan makna memberikan harta untuk hal tertentu di jalan Allah swt., sebagaimana yang terdapat dalam banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah Al-Baqarah (2): 264 dan Al-Taubah (9): 60.
Kedua ayat di atas menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan uang di jalan Allah swt. Bahkan pada ayat yang kedua, shadaqah secara khusus adalah bermakna zakat. Bahkan banyak sekali ayat maupun hadits yang berbicara tentang zakat, namun diungkapkan dengan istilah shadaqah.
Secara bahasa, shadaqah berasal dari kata shidq yang berarti benar. Dan menurut Al-Qadhi Abu Bakar bin Arabi, benar di sini adalah benar dalam hubungan dengan sejalannya perbuatan dan ucapan serta keyakinan. Dalam makna seperti inilah, shadaqah diibaratkan dalam hadits: “Dan shadaqah itu merupakan burhan (bukti).” (HR. Muslim)
Antara zakat, infak, dan shadaqah memiliki pengertian tersendiri dalam bahasan kitab-kitab fiqh. Zakat yaitu kewajiban atas sejumlah harta tertentu dalam waktu tertentu dan untuk kelompok tertentu.
Infak memiliki arti lebih luas dari zakat, yaitu mengeluarkan atau menafkahkan uang. Infak ada yang wajib, sunnah dan mubah. Infak wajib di antaranya adalah zakat, kafarat, infak untuk keluarga dan sebagainya. Infak sunnah adalah infak yang sangat dianjurkan untuk melaksanakannya namun tidak menjadi kewajiban, seperti infak untuk dakwah, pembangunan masjid dan sebagainya. Sedangkan infak mubah adalah infak yang tidak masuk dalam kategori wajib dan sunnah, serta tidak ada anjuran secara tekstual ayat maupun hadits, diantaranya seperti infak untuk mengajak makan-makan dan sebagainya.
Shadaqah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena shadaqah tidak hanya berarti mengeluarkan atau mendermakan harta. Namun shadaqah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadits digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah shadaqah.”
Makna shadaqah yang terdapat dalam hadits di atas adalah mengacu pada makna shadaqah di atas. Bahkan secara tersirat shadaqah yang dimaksudkan dalam hadits adalah segala macam bentuk kebaikan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka mencari keridhaan Allah swt. Baik dalam bentuk ibadah atau perbuatan yang secara lahiriyah terlihat sebagai bentuk taqarrub kepada Allah swt., maupun dalam bentuk aktivitas yang secara lahiriyah tidak tampak seperti bertaqarrub kepada Allah, seperti hubungan intim suami istri, bekerja, dsb. Semua aktivitas ini bernilai ibadah di sisi Allah swt.


2. Macam-Macam Shadaqah
Rasulullah saw. dalam hadits di atas menjelaskan tentang cakupan shadaqah yang begitu luas, sebagai jawaban atas kegundahan hati para sahabatnya yang tidak mampu secara maksimal bershadaqah dengan hartanya, karena mereka bukanlah orang yang termasuk banyak hartanya. Lalu Rasulullah saw. menjelaskan bahwa shadaqah mencakup:
1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid
Rasulullah saw. menggambarkan pada awal penjelasannya tentang shadaqah bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah shadaqah. Oleh karenanya mereka ‘diminta’ untuk memperbanyak tasbih, tahlil dan tahmid, atau bahkan dzikir-dzikir lainnya. Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah swt. Dalam riwayat lain digambarkan:
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri atau tulang dari jalan, amar ma’ruf nahi mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)
2. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Setelah disebutkan bahwa dzikir merupakan shadaqah, Rasulullah saw. menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar juga merupakan shadaqah. Karena untuk merealisasikan amar ma’ruf nahi mungkar, seseorang perlu mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu, dan perasaannya. Dan semua hal tersebut terhitung sebagai shadaqah. Bahkan jika dicermati secara mendalam, umat ini mendapat julukan ‘khairu ummah’, karena memiliki misi amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam sebuah ayat-Nya Allah swt. berfirman:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS. Ali Imran (3): 110]
3. Berlomba-lomba Dalam Amalan Sehari-hari
Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya kembali, “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari)

KESIMPULAN
Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah swt.. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah Shadaqah memiliki makna mendermakan uang di jalan Allah swt. Bahkan shadaqah secara khusus adalah bermakna zakat.
Macam-Macam Shadaqah
1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid
2. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
3. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta : PT Samsil Cipta Media, 2005
http//www.google.com
Nawawi Imam, Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1999